Ep 14. Just go to hell!

191 39 23
                                    


Karina bahkan bisa mendengar suara nafasnya sendiri.

Dirinya berdiri menatap lukisan terbaru karya anak seni rupa di galeri, lalu di sampingnya ada Saga yang ikut terlarut dalam keheningan. Adik kelas yang baru saja kembali ke sekolah setelah hampir satu tahun itu menunjukkan wajahnya di hadapan Karina tanpa rasa malu.

Bisa dibilang Karina menari di atas penderitaan Saga -juga Adena. Memanfaatkan ketenaran dirinya, skandal perselingkuhan mereka langsung terbongkar. Jauh di luar ekspektasi Karina, Saga malah pergi untuk tour baseball di saat skandalnya memanas, meninggalkan Adena yang harus menghadapi segalanya sendirian.

Lalu, siang tadi dia melihat Deon berbincang dengan Adena berdua di kantin nampak seru. Hati dan pikirannya tidak tenang, merasa deja vu. Kembali lagi, Karina masih belum mempunyai hak atas Deon. Sama sekalipun.

Merasa tidak ada kepentingan, Karina berbalik meninggalkan Saga akan tetapi, lelaki tinggi itu menahan tangan Karina.

"Sorry, I've never said sorry properly." Ujar Saga.

"Don't need to. Omong kosong doang, kita udah selesai lama banget Saga." Balas Karina melepas cengkraman tangan Saga.

"Terus kenapa lo tadi gak usir gue?" Tanya Saga dengan nada memelas.

"Ini bukan tempat gue, lagian gue juga mau pergi." Kata Karina, lalu berkata lagi "Bukannya ada yang harus lo katakan juga ke Adena? Bagaimanapun selama ini dia yang nanggung perbuatan kalian, lo gak malu?" Ujar Karina menatap Saga bagai pecundang yang baru tiba dari pelarian.

Jelas Saga pecundang yang melarikan diri, tidak ada kata yang lebih baik untuk mendeskripsikannya. Meskipun hati Karina belum memaafkan Adena dan Saga sepenuhnya, Adena menjadi pengecualian bagaimanapun mereka masih terikat hubungan keluarga.

Saga hanya terdiam kehilangan kata, raut gusar yang tak tercurahkan tercetak dalam wajahnya. Karina tidak mau menebak dan mengira perasaan serta pemikiran sebenarnya Saga, tidak lagi. Dirinya cukup muak. Gadis itu telah membuka lembaran baru, adik kelas yang dulu sangat dia sayangi sudah bukan lagi bagian dari hidupnya. Karina kini tak segan membuang seseorang seperti Saga dari hidupnya.

"You better said sorry properly to Adena, and then solve both of your problems. Gue belum dengar tuh kalo lo udah mutusin hubungan sama Adena." Ujar Karina.

Saga menggigit bibirnya dan menunduk.

"No, we're not. I'll never thought for the end of our relationship, i mean me and Adena. Yah, lo benar. Gue cuman pecundang yang pulang dari pelarian. Memanfaatkan tour tanding baseball sebagai alibi, meski ya memang itu keadaannya"

Karina tersenyum getir, mendengar ucapan Saga mengatakan bahwa lelaki itu tidak pernah berpikir mengakhiri hubungan dengan Adena. Sejak awal, sudah Karina kira lelaki itu meminta maaf hanya untuk pengampunan akan kebebasannya berhubungan dengan Adena.

"Kalau begitu, yang lo harus temui itu Adena bukan gue." Jawab Karina.

"She refuse, but i'll still try to have her on my side again."

"Crap, seriously that's disgust me. But fuck*d up. You better on her side rather than she on your side. Know your place fuck*ng assh*le." Ujar Karina kesal.

Tanpa mengindahkan Saga, perempuan itu pergi meninggalkan lelaki itu. Emosi Karina sudah tak terbendung, bisa-bisa dia berkata lebih kotor lagi.

Tidak habis pikir, bagaimana lelaki itu masih mencari Karina untuk sekedar meminta maaf daripada menghampiri kekasihnya. Karina bisa bertaruh, Adena bahkan sudah tidak menganggap Saga kekasihnya. Lelaki menjijikkan itu.

You're the only one Treasure || Aespa TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang