Ep 13. Skandal?

290 42 23
                                    

"So close to hugging you, you passed my fingertips
You tease me so gently
I seek comfort and hug you
But it's like I'm embracing the air
I keep wanting more
This comfortable dream is you"

-Aespa's Lucid Dream

-Aespa's Lucid Dream

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ep 13 - Skandal?

Tidakkah waktu berlalu dengan cepat? Ketika masa melaju lebih cepat daripada kehidupan. Banyak orang begitu kesal bertambah dewasa dan tua. Apa yang akan dialamainya nanti? Bisakah kita melewatinya? Pernah merasa menjadi anak sekolah dan tidak mempunyai ktp lebih baik daripada apapun ber-hal dewasa.

Kalau ditelaah yang ditakuti bukanlah ujian masuk universitas, persaingan jalur undangan, beasiswa dan sebagainya ketika berada di akhir SMA. Hal itu hanya seperti stereotip bahwasanya apabila lolos salah satu diantaranya maka beban akan terangkat.

Nyatanya, yang sebenarnya kita takuti adalah level setelah berhasil melewati garis nyaman. Masa sekolah diibaratkan zona nyaman, sekalipun hidup sendiri, menderita, dan tak punya teman itu masih pada tahap mudah. Lebih sulit lagi ketika kau ingin mulai terjun ke dunia yang lebih dewasa.

Sama halnya seperti Karina yang selalu di gadang-gadang memiliki masa depan cerah dan karir terancang.

Kembali lagi pada tahap kekhawatiran, Karina tidak tau apa yang akan dia lakukan setelah lulus. Begitu banyak hal ingin ia lakukan, tapi tetap merasa bimbang. Apakah dia tidak akan menyesal? Apakah ia bisa melaluinya? Banyak hal terpikirkan oleh Karina.

Pagi ini, saat sesi foto ijazah, Karina termenung di sisi lapangan melihat anak laki-laki bermain basket. Beberapa bulan lagi dia lulus SMA akan tetapi Karina masih memiliki banyak hal tak terselesaikan.

Yang paling kentara saja.

Deon.

Tak hanya memerhatikan yang sedang bermain basket, pandangan Karina tertuju pada Deon yang berada di kawanan kelasnya, IPS 1 yang mengantri di depan lab komputer untuk sesi pemotretan foto ijazah. Lelaki itu bersenda gurau bersama rekannya tak menyadari sosok Karina yang menatapnya.

Karina tersenyum dengan tatapan sayu.

"Gue jahat ya, Cell?" Ujar Karina pada Giselle yang sedang bermain handphone di sampingnya.

Giselle melirik dan menatap wajah Karina, "sadar gak sih lu gak peka, lemot, gampang terdistraksi, gak ada semangat hidup daripada jahat?" Katanya.

Karina mendengus kecil menunduk menatap sepasang sepatunya.

"Sebenernya gue itu suka sama Deon gak sih? Tapi gue selalu menomor sekiankan perasaan gue." Tanya Karina lagi.

"Lu nanya ke gue? Emang gue alter ego lu?" Jawab Giselle sedikit kesal.

"Ya gimana? Gue...ah lo tau, hubungan gue sama dia gak jelas? Kita kayak ngasih harapan satu sama lain tapi gak ada kemajuan. Just going with a flow, tapi lama-lama nyungsep." Ujar Karina.

You're the only one Treasure || Aespa TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang