Ep 15. Long way to go, limited time.

146 25 5
                                    

Hari Sabtu itu ramai, berdekatan dengan festival sekolah dan menuju kelulusan kelas 12 Sunday Morning high school mengadakan kegiatan mengakhiri pertengahan semester 2 yang mana saatnya kelas 12 bersiap untuk kelulusan dan menerima surat undangan, hingga mempersiapkan ujian tes masuk mulai dari universitas, kepolisian, hingga kedinasan.

Acara puncak festival sekolah pada hari minggu nanti diisi dengan mengundang penyanyi terkenal, hingga perayaan ulang tahun sekolah. Lalu, terdapat stan makanan yang diisi oleh kelas 10 dan 11, berbeda dengan kelas 12 yang hanya perlu menikmati keberlangsungan acara.

Gadis dengan rambut panjang kecoklatan itu menyendok ice cream-nya dengan tatapan malas, melirik pada empat temannya yang sibuk dengan urusan masing-masing.

"Serius, kalian bukannya ke sini buat liat gue gladi, 'kan? Bukan biarin gue liatin kalian pacaran," ujar Giselle sudah tak tahan.

"Jomblo ya kak?" Celetuk Junior yang langsung mendapat lemparan bantal sofa.

Di depan Giselle, ada Olivia dan Junior yang asyik saling menyuapi dan mencoba makanan yang dibeli di stan, bahkan meja dipenuhi oleh makanan mereka berdua. Lalu, di sebelahnya ada Karina dan Deon yang sedang berbagi playlist lagu juga mencoba makanan stan.

"Ih! Masa kalian cuma bawain gue es krim? Katanya ada yang jual odeng sama dumpling!" Kata Giselle memerotes pada temannya itu.

"Beli sendiri. Katanya tadi mau es krim doang," kata Deon sebelum menyendok es krim miliknya.

"Ya mana gue tau ada yang gituan!"

"Sana beli aja elah, berisik." Kata Junior dengan bibir manyun dan alis mata hampir menyatu.

Giselle merengut kesal, menyilangkan tangannya menatap dua lelaki yang membuat darahnya naik. Sedangkan Olivia, tanpa bicara banyak dengan tatapan dinginnya menyodorkan makanan yang dia beli kepada Giselle. Sedangkan Karina membujuk Junior dan Deon untuk pergi membelikan karena sebentar lagi Giselle harus kembali gladi. Giselle menjadi pemandu acara sekaligus menampilkan lagu yang baru dia rilis, karenanya perempuan dengan poni tipis itu tidak bisa jauh dari panggung sehubungan dengan acara utama yang akan dihelat esok hari.

"Halo? Humam, katanya Giselle mau odeng-odeng sama beliin yang menurut lo enak. Bayaran info? Oh, gue mah apa aja hehe. Okay, sip."

Deon menutup teleponnya, "nah, udah. Fans nomor satu lo ¹uutiiwii!" Katanya dengan senyuman usil.

"DEON!" Seru Giselle lalu menarik rambut lelaki itu sampai Deon mengaduh kesakitan.

"Aduh aduh! kasar banget anjir. Kata Humam lo kayak Dino lucu, inimah Dino purba! Ah– AAAAAA IYA IYA MAAF! KARINAAAAAAAA..."

Karina tertawa lalu menolong Deon dari serangan Giselle yang kemudian gadis berponi itu bergegas naik ke panggung lagi bersiap memandu acara. Giliran Deon yang mengerucutkan bibirnya mengadu pada Karina bagian yang sakitnya. Karina dengan mata bulatnya menatap Deon dengan gemas, mengusap-usap kepala lelaki itu.

Hati gue ikutan keusap —Deon.

"Sok imut," celetuk Junior dengan mata menyipit dan ekspresi jijik.

"Ngaca," balas Deon.

Junior membalas dengan memeletkan lidah lalu menarik Olivia pergi dari ruang tunggu. Katanya mau jalan-jalan biar makanannya turun, menyisakan Karina dan Deon yang menyaksikan gladi di ruang tunggu lewat layar monitor.

"Lo gak jadi ya ngisi acara besok?" Tanya Deon membuka obrolan setelah hening cukup lama.

"Gak, banyak yang lebih bagus. Gue mau fokus hal lain aja," jawab Karina sambil bersandar pada sofa ruang tunggu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're the only one Treasure || Aespa TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang