Ep 12. Ready to Love

290 49 17
                                    

Long time no see ya, huhu :( makin slow update, sorry. Jangan lupa vote dan? Komen!! ^_^ sorry klo ad typo :(

 Jangan lupa vote dan? Komen!! ^_^ sorry klo ad typo :(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ep 12 - Ready to Love

Sore itu penuh kecanggungan di atas motor  matic yang membelah jalanan. Tidak ada yang mengeluarkan suara sedikitpun, hanya deru mesin motor yang berlalu-lalang dan suara klakson yang bersahutan. Dua orang lawan jenis yang duduk di atas motor saling diam membeku seperti robot. Karina dengan helm bogo warna khaki-nya, juga Deon dengan punggung kaku-nya membawa motor menuju komplek perumahan Karina.

Karina turun dari motor, menyodorkan helm dan berdiri kaku di samping Deon. Deon membuka helm, menghadap Karina. Tangannya bersandar pada helm dalam dekapannya.


"Gak ditawarin masuk? Ketemu bokap nyokap lo? Kakak lo juga ada kan?" Kata Deon tersenyum simpul.

Karina sedikit mencebik, "Enggak! Sana pulang! Udah sore, gue mau mandi." Ujar Karina.

Perempuan itu mendorong kecil tubuh Deon yang tengah terbahak, membuat matanya menyipit. Deon memakai helm-nya kembali. Menyodorkan 'sesajen' para calon mantu idaman, yaitu martabak. Deon membeli dua kotak special martabak telor dan manis lalu ia sodorkan kehadapan gadis itu.

"Yaudah, gue pulang. Ini buat Om sama tante, bilangin maaf gak nyapa soalnya dilarang anaknya yang bap----Ah iya! Bercanda!" Ujar Deon terhenti kalimatnya oleh tabokkan kecil Karina yang kesal bercampur malu.

"Pulaaaaaaangg!"

"Iya iyaaa. Telfon gue ya, kalo lo gak bisa tidur malem ini." Kata Deon semakin membuat Karina mencebik kesal.

Deon tertawa lalu melajukan motornya meninggalkan rumah Karina yang bergaya minimalis itu. Sampai hilang diujung pandang Karina, gadis itu masuk membawa martabak. Berjalan dengan wajah menahan senyum mengingat yang terjadi di Ikea tadi siang.

Karina membuka pintunya, lalu tersentak. Ayah, Ibu, beserta kakak perempuan dan calon kakak iparnya menatap Karina dengan tatapan meledek.

Karina mengerlingkan mata malas.

"Ini, buat kalian." Katanya menaruh martabak di meja.

"Siapa tuh, Rin?" Tanya kakaknya Kinari dengan senyum penasaran.

"Maunya jadi siapa?" Balas Karina.

"KIW," celetuk Ayah-nya.

"Ganteng sih, bawa martabak pula. Coba bawa emas dan seperangkat alat sholat, ganteng banget pasti." Ujar Ayahnya membuat Karina menghela nafas.

"Et et et, wait baby girl!" Cegah Ibu-nya.

Karina yang sedang berlalu sambil menggeleng, terhenti oleh tangan Ibu-nya yang meng-isyaratkan untuk berhenti. Mata Ibunya masih terpaku pada handphone-nya dalam aplikasi bertukar pesan.

You're the only one Treasure || Aespa TreasureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang