24. Terkuak

813 27 0
                                    

Diaz merasa ada yg aneh antara Rani dan Acha dia meminta Rani untuk masuk dan menceritakan semuanya

Diaz
"Kenapa sama kalian?"

Rani
"Yakin percaya sama gw?"

Diaz
"Yaaa"

Acha mendengar perbincangan kakaknya dari lantai atas dia langsung menelepon Intan untuk kesini,dengan cepat intan langsung menuju rumah Acha

Diaz
"Kenapa diem rann"

Rani
"Km yakin mau dengerin aku, terus km bakal percaya aku?"

Diaz
"Of course"

Saat Rani akan bercerita Intan datang dengan Devon di sampingnya. Diaz mengerutkan keningnya dan kebingungan dengan situasi ini

Devon mengisyaratkan ke Intan untuk mengajak Acha turun dari kamarnya

Devon
"Bingung kan lu yas, sebelum lu denger dia cerita sebaiknya lu denger adik lo duluu"

Diaz
"Ada apa sii ahh"

Devon
"Terserah lo percaya siapa tapi tante bentar lagi bakal ke sini gw tlp tadi biar lo gak salah paham sama ACHA"

Ucapann Devon berhasil membuat Rani berkeringat dingin dan Diaz bingung

Rani
"Sebelum lo ngomong fitnah tentang gw lebih baik gw pergi dari sini"

Devon
"Etss gini nih gw blm ngomong loh"

Dengan tatapan tajam dan senyum sinis Devon berhasil membuat Rani tak berkutik

Diaz
"Apaan lo kek gitu ke cwek gw?"

Devon melipat tangannya di depan dada bidangnya dan berjalan dengan langkah yang pelan ke Diaz

Devon
"Lo tau apa yg dia lakuin sampek adik lo koma di RS, Dia biangnya yg bikin lo dan bokap lo kecelakaan dia orang dibalik sakitnya Acha saat itu"

Rani menatap Devon dengan wajah penuh dengan kekesalan dan mata yg membelak

Rani menarik lengan Devon agar menghadapnya dan menamparnya

PLAKKK

Plok plok plok
Devon menepuk tangannya setelah tamparan hebat dari Rani yg membuat bibirnya sedikit berdarah

Saat itu juga Acha turun bersama Intan setelah mengumpulkan keberanian

Acha
"kakk Devonn"

Acha langsung berlari menuju Devon dan menatap dirinya

"Kann lukaa bentar acha ambilin es krim karna gaada es batu"

Intan yg mendengar ucapan Acha geleng geleng kepala karna tingkat sahabatnya itu yg berubah seketika, tadi yg sangat takut tiba tiba menjadi Goblok lagi

Devon
"Gausah"

Acha
"yakin engga"

Devon membalas Acha dengan anggukan saja

Diaz
"Cha jelasin kenapa lo bisa koma waktu itu"

Acha menatap Diaz dan mulai menangis karna itu, Diaz yang melihat Acha menangis semakin penasaran kenapa adiknya bisa ketakutan begitu

Suara mobil terdengar dari luar dan seorang wanita parubaya turuh dari mobil itu lalu masuk ke dalam rumah

"Mama"

Mama Diaz menarik nafas panjang dan menatap kedua anaknya itu

"Ma jelasin ke Diaz apa yg terjadi"

Devon
"karna tante udah dateng gw pulang yaa"

Diaz menanguk tapi Acha menatap Devon kawatir karna tamparan dari Rani tadi

"gw gpp"

bisik Devon di telinga Acha lalu pergi meninggalkan rumah itu

Diaz menatap mamanya lekat berharap sebua penjelasan dan menahan Rani biar tidak pergi dari rumah karna dia ingin tau semuannya

Ami menatap Rani dan Diaz lalu menunjuk Rani dan berkata

"Wanita ini gak baik buat kamu yas, km tau dia bikin adik km celaka"

Diaz
"Gamungkin dia maa Rani orang baik"

Tiba tiba Devon datang lagi dengan membawa Ipad-nya

Devon
"Sorry sorry gw ketinggalan sesuatu tadi yas daripada lo bilang kita bohong mending liat ini"

Tampak rekaman CCTV sekolah yg menampakan 3 orang siswi baru keluar dari dalah satu kamar mandi dan dan satu orang dengan tangan yg berlumuran darah yaitu Rani

"Lo tau di kamar mandi itu ada Acha"

Mata Diaz membelak dengan sempurna melihat itu dan mentap Rani dengan kecewa lalu dia mengusir Rani dari rumahnya

Diaz
"lo pergi dari rumah gw, mulai hari ini kita putus, dan lo bakal gw aduin ks penjara"

Mata Rani membelak mendengar ucapan Diaz yang begitu marah dan Devon yang tersenyum licik di sampingnya

Rani tidak bisa berkata apa apa dia langsung menangis dan pergi meninggalkan rumah itu
.
.
.
Rani pindah dari sekolah itu dan tidak ada lagi gangguan di sekolah

Diaz yang murung saja dari kemarin karena masi belum percaya pacarnya sendiri yg membuat adiknya hampir celaka
.
.
#Vote
#Komen

DEAR MR.COLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang