Ch.39

548 64 33
                                    

Aloha Chingudeul. 👋

Kembali bersama Author Nocita, di sini. 😁

Like always, jangan lupa buat Voment & share Chap ini ntar, okay! 😉

Enjoyed.

💓

💓

"Pa-Pangeran Monggyu ..!! A-Apa yang anda lakukan?" Seorang pria paruh baya dengan wajah panik, cemas, dan ketakutan begitu melihat Monggyu yang kini tengah berdiri angkuh di depannya.

Tak sendirian, Monggyu datang bersama dengan puluhan pria berjas hitam yang tadi begitu berhasil meringkus semua penjaga dan pengawal di luar rumah, kini telah ikut pula menginvasi dan menyandera semua pelayan dan pekerja yang bekerja di dalam rumah termasuk istri dari si pria paruh baya, juga anak perempuannya.

"Lama tidak bertemu, Menteri Pertahanan, Tuan Jang Kyo Won. Setelah mengirimku pergi, kulihat sepertinya hidupmu sangat bahagia, eh?" Suara Monggyu dengan mata menatap dingin pada pria di depannya.

Seketika berkeringat dingin, jantung si pria paruh baya yang bernama Jang Kyo Won itu ikut pula berdebar dengan kencang. Terlebih ditambah dengan background suara istrinya juga anaknya yang kini mulai merengek ketakutan.

"Pa-Pangeran Monggyu!! Anda tau ini melanggar hukum, bukan? An-Anda tidak bisa lakukan ini pada keluarga saya, Pangeran." Terbata si pria paruh baya mengatakan kata-katanya.

Mendekati Menteri Pertahanan, Tuan Jang Kyo Won, Monggyu sempat berikan senyuman licik sebelum kemudian mulai membisikkan sesuatu di telinga si pria yang kini telah ikut pula gemetar.

"Daripada mengkhawatirkan soal hukum, bagaimana jika mengkhawatirkan tentang nyawamu saja, Menteri Jang!!"

Tersontak kaget dengan kedua bola mata membesar, ekspresi Menteri Jang jelas menggambarkan teror yang kini tengah menimpanya.

"APPA/YEOBO ..!!" Tiba-tiba terdengar teriakan dari dua orang yang sangat dicintai oleh menteri Jang.

Menolehkan kepala, si pria paruh baya hampir saja jantungan saat dilihatnya istri dan anaknya kini telah ditodong oleh sebuah pistol yang melekat pada dahi masing-masing. Tak berkutik, seketika Menteri Jang langsung bertekuk lutut di depan Monggyu.

"TOLONG AMPUNI SAYA, YANG MULIA PANGERAN MONGGYU. MAAFKAN SAYA ..!!" seru menteri Jang, dengan tubuh yang kini ikut pula bersujud di depan kaki Monggyu yang tubuhnya menjelang tinggi di depannya.

"Well well well, lihat siapa yang sedang memohon-mohon sekarang. Tidakkah ini mengingatkanmu pada masa lalu, Menteri Jang!!" sahut Monggyu dengan sarkas. Lalu kemudian dengan jari-jari tangan kanannya mengangkat dagu si pria paruh baya yang bersujud tadi agar menatap mata kelamnya.

"Saya menyesal, Pangeran Monggyu. Tolong maafkan saya." Isak tangis menteri pertahanan Jang yang kini sudah tak bisa di bendung.

Tertawa terbahak-bahak melihat Menteri Jang berurai air mata, kedua tangan Monggyu tak ketinggalan ikut pula memberikan tepukkan terus-menerus pada bahu kiri si pria paruh baya.

"Kau menyedihkan sekali, Menteri Jang. Tidakkah kau merasa hina pada orang yang telah kau buang," ujar Monggyu setelahnya.

"Hiks ... mianhamnida ... maafkan saya, Yang Mulia." Mohon menteri Jang dengan kedua tangan kembali mengatup di depan dada.

The Royal Family (Complete) #Wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang