Aloha readernim. 👋
Selamat membaca juga buat yg baru gabung.
(Announcement: ini versi yang sudah diedit!)
Terakhir, jangan lupa di share & voment, ya! ☺
Enjoyed.
.
.
.
.
.
Di rumah sakit siang ini, tampak di depan salah satu ruang operasi yang lampunya masih menyala, Jun Ki yang beberapa saat yang lalu baru tiba dirumah sakit, kini ia tengah menunggu istrinya yang masih dalam proses operasi caesar untuk mengeluarkan sang buah hati.
Sesekali sembari terus berjalan mondar mandir di depan pintu, Jun Ki tampak tak berhenti memanjatkan doa. Meminta agar tuhan menyelamatkan dua orang terkasihnya di dalam sana.
"Ya Tuhan ... aku tau kau bisa mendengarku, dan juga tengah bersama kami saat ini," gumam Junki, yang saat ini telah mendudukkan dirinya di tempat yang tersedia.
Sementara tak jauh dari sana, beberapa Pelayan, Pengawal Lee juga para Bodyguard tampak berjaga di tempat mereka.
"Kumohon padamu Tuhan, tolonglah selamatkan istri dan juga buah hatiku. Aku mengkhawatirkan mereka ya Tuhan," lirih Jun Ki.
Lain halnya di dalam sana, para dokter saat ini masih berusaha untuk mengeluarkan bayi dari perut sang ibu.
"Uisa-nim, tekanan darah Permaisuri semakin menurun!!" lapor seorang perawat tiba-tiba, membuat dokter kepala menoleh padanya.
"Segera siapkan tranfusi darah!! Kita harus segera mengeluarkan bayinya sekarang," perintah sang dokter, lalu kembali fokus pada pekerjaannya yang dibantu oleh sang asisten.
Menuruti perintah sang dokter, kini perawat yang tadi bertanya, serta perawat lainnya pun mulai menyiapkan kantung darah yang sedari awal telah mereka siapkan untuk berjaga-jaga.
"Uisa-nim, bayinya sudah kelihatan!!" lapor asisten dokter, yang dengan cepat dokter tadi segera meletakkan alat yang dipegangnya pada wadah yang tersedia, dan kini bersiap untuk menarik kepala bayi yang mulai terlihat.
"Perawat cepat siapkan peralatannya!!" perintah dokter tersebut lagi, sembari ia dan sang Asisten sedang berjuang untuk menarik kepala bayi agar keluar.
10 menit kemudian setelah bersusah payah, bayi yang berjenis kelamin laki-laki itupun pada akhirnya berhasil didapatkan oleh sang dokter.
Oaaa ... oaaa.
Tangis sang bayi pelan.
Sementara kembali di depan, lantaran tak kunjung mendengar tangisan sang bayi, kini Jun Ki tampak semakin cemas dibuatnya.Tak begitu jauh beda dengan para pelayannya yang begitu setia menunggu.
"Astaga, kenapa aku tak mendengar suara apapun di dalam sana?? Apa Hye Kyo berhasil melakukannya?" cemas Junki, sembari kembali melirik pada lampu operasi yang dalam bersamaan telah padam dan membuat Jun Ki segera berdiri karenanya.
"Yang Mulia!" panggil seseorang tiba-tiba, yang baru saja membuka pintu yang sedari tadi tertutup tersebut.
"Syukurlah akhirnya anda keluar Uisa-nim. Bagaimana keadaan istriku dan anakku??" desak Jun Ki yang sudah tak sabar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Royal Family (Complete) #Wattys2020
Fanfiction⚠️Random Private⚠️ (Follow me to read more) Ranked #1 in BTS Brothership 05/10/20 Ranked #1 in Wattpadfanfiction 22/6/20 Ranked #07 in Royal Family 1/07/20 Ranked #20 in Wattpad 28/01/19 Title: The Royal Family Genre: Kerajaan, Family Brothership Ma...