Ch.43: Escape

455 53 19
                                    

Aloha Chingudeul. Anyyeong. 😁

Semoga kabarnya pada baik, ya.

Like always, jangan lupa buat Voment & share nanti.

Enjoyed.

.

.

.

.


Korea Selatan sedang gempar sekarang. Terlebih setelah seluruh berita di Stasiun TV kemarin telah menayangkan siapa yang secara resmi telah menjadi pengganti Raja Jun Ki setelah rapat besar yang diadakan oleh para Menteri dan Perdana Menteri.

Dicetak diseluruh media massa. Baik berupa elektronik maupun elektronik. Setiap berita berfokus pada headline "Terpilihnya Pangeran Kim Monggyu sebagai Pengganti Raja Kim Jun Ki".

Menjadi bahan pembicaraan semua orang. Di jalanan, di restoran, di bar, dan tempat-tempat umum lainnya. Setiap insan tak berhenti membicarakan tentang berita yang begitu mengejutkan tersebut.

Siapa mengira di antara 3 penerus Raja Kim Jun Ki. Adik sang Raja, Pangeran Kim Monggyu justru terpilih sebagai penggantinya. Muncul beberapa spekulasi. Orang-orang yang menentang pengangkatan itu, tentu saja mulai melakukan protes. Mengumpulkan massa yang banyak. Para penduduk bersatu untuk melakukan aksi unjuk rasa sebagai bentuk rasa tak terima mereka terhadap keputusan Menteri yang dianggap tidak adil.

Berbondong-bondong melakukan aksi demo di depan gedung pemerintahan Istana yang megah. Orang-orang tersebut bermaksud menggagalkan proses peresmian Monggyu yang akan di lantik hari ini, yang tentu saja dikawal ketat oleh pihak pengamanan.

Puluhan unit aparat Kepolisian diturunkan, dan menjadi pagar betis lengkap dengan persenjataan mereka untuk menjaga para demonstran agar tak berbuat kekacauan lebih.

Tak ketinggalan, pihak reporter dan Stasiun TV ikut pula merekam kejadian itu dan kemudian menayangkannya di seluruh saluran TV yang ada.

"KAMI MENOLAK PENGANGKATAN PANGERAN MONGGYU SEBAGAI YANG MULIA RAJA. TURUNKAN PANGERAN MONGGYU!!" teriak seorang orator dengan Toa yang ia pegang di depan massa yang ada di depannya.

"TURUNKAN. TURUNKAN PANGERAN KIM MONGGYU!" sambut para demonstran yang ada dengan suara tak kalah lantang dari suara Toa dan Speaker yang menggema.

Memegang spanduk, poster, baliho, bendera dan peralatan lainnya yang sering ditemukan saat melakukan aksi demonstrasi. Alasan kenapa orang-orang begitu menentang pengangkatan Kim Monggyu. Tak lain karena riwayat sang pangeran yang terkenal buruk.

Terlebih mengingat akan aksi di masa lalunya dulu, kala ia tak terima Jun Ki terpilih menjadi Raja. Monggyu secara terang-terangan, melakukan aksi rusuh di saat siaran live berlangsung yang akan mengukuhkan Jun Ki sebagai pengganti ayahnya. Menjadi sorotan negara lain, hingga Korea Selatan sempat di cap buruk karenanya.

Belum lagi ia yang kemudian bekerja sama dengan pihak sekutu lawan, lalu mengebom di beberapa tempat pusat pemerintahan untuk mengancam stabilitas keamanan negara. Dan terakhir, ia yang menjadi buronan dan telah menghilang selama hampir 18 tahun lamanya.

"Biarkan kami bertemu dengan para menteri! Berikan jalan!!"  Terdengar suara teriakan orang-orang yang saat ini tengah berusaha menerobos deretan polisi yang berjajar berlapis-lapis di depan para demonstran.

Saling dorong mendorong. Kericuhan lantas pecah di antara kedua belah pihak. Aksi balas pukul-memukul juga jadi tak terhindarkan.

Dengan gas air mata yang disemprotkan ke arah demonstran sebelumnya. Nyatanya hal tersebut tak membuat para demonstran gentar dan justru semakin melakukan perlawanan.

The Royal Family (Complete) #Wattys2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang