The Royal Family (Complete) #Wattys2020

Ch. 19

Aloha chingudeul tercinta....👋👋

Met malam minggu ya. 😊

Sebelum baca, seperti biasa jangan lupa dukung cerita ini dengan mem-vote, comment juga share.
Okay? 😉

Yang belum follow, ayo ayo follow author. 🤭

Happy reading.....

🌺🌺🌺

🌺🌺

🌺

Siang ini di kediaman istana kerajaan setelah insiden penangkapan Ji Eun, tampak di salah satu kamar, yaitu kamar Seokjin tengah terjadi keributan.

"Appa pokoknya pergi!! Aku benci Appa. Aku tidak mau bertemu Appa, sebelum Appa membawa eomma kembali. Appa jahat. Pergi!!" terdengar teriakan seorang anak kecil, Seokjin yang tengah mengurung diri di dalam kamarnya yang terkunci dan hampir 20 menit lamanya.

"Seokjin buka dulu. Appa bisa jelaskan semuanya padamu. Buka pintunya, Seokjin?" pinta Jun Ki, yang berdiri di depan pintu kamar sang anak.

"Tidak mau. Pergi," tolak Seokjin.

"Tapi Seokjin, Appa ..!!"

Prang!!

Terdengar suara pecahan tiba-tiba, yang dapat didengar oleh Jun Ki dan berasal dari dalam kamar Seokjin.

"Seokjin-ah!!" panik Jun Ki seketika.

"Pangeran Seokjin, apa anda baik-baik saja? Tolong buka pintunya, Pangeran. Ini bibi Gyo!" pinta seorang wanita paruh baya pengasuh Seokjin pula, yang sejak tadi juga ikut berada di sana bersama Jun Ki.

"Aduh bagaimana ini, apa yang sebenarnya pangeran Seokjin lakukan di dalam!" panik pelayan lainnya, yang ikut merasa khawatir.

"Seokjin-ah, apa yang kau lakukan di dalam sana? Jangan lakukan hal yang berbahaya, Seokjin-ah. Seokjin-ah?" panggil Jun Ki cemas.

Prang!

Suara pecahan lainnya, dan membuat Jun Ki semakin bertambah panik.

"Ya Tuhan, kenapa Lee hyung-nim lama sekali mengambil kunci cadangannya! Apa dia belum berhasil menemukannya?" monolog Jun Ki yang tidak sabar.

"Yang Mulia!!" panggil seseorang tiba-tiba, yang sudah berlari tergopoh-gopoh sembari memegang kunci cadangan di tangan kanannya.

"Oh Pengawal Lee! Syukurlah kau sudah kembali," lega Jun Ki begitu melihat kehadiran pengawalnya.

"Maaf Yang Mulia, saya lama," sesal pengawal Lee, meminta maaf atas keterlambatannya.

"Tak apa," sahut Jun Ki.

"Tolong cepat buka pintunya, Hyungnim!" pinta Jun Ki setelahnya dan segera dituruti oleh si empu yang diminta.

Ceklek!

Suara daun pintu yang terbuka, dan segera saja didorong oleh Jun Ki lantaran sudah tak sabar ingin memastikan sendiri kondisi sang putra pertama.

"Ya Tuhan, Pangeran Seokjin!" pekik para pelayan begitu melihat kondisi kamar Seokjin yang berantakan dan penuh pecahan kaca.

"Pangeran!" seru pengawal Lee serta pelayan Gyo pula.

"Seokjin-ah, Appa ..!!"