Langkahku tegas menuju lorong sekolah. Oh God... semua ini pasti salah Kak Win. Huh... inilah efek darinya karena dia izin dan tak membukakan pintu kamarnya untukku. Menyebalkan.... It's my bad day ever... dan langkahku makin cepat dan
Brukkkk.....!!!!!!
Uh Demi Tuhan... ini sakit...
" Mas.. punya mata gag? Sakit nih... liat - liat dong... " aku menatap mata hitam kecoklatan miliknya, sepertinya dia murid baru. Huh... mana dijagain ajudan - ajudan gitu? Oh God... itu berlebihan.
" Punya, dan izinkan saya pergi, saya malas berhubungan dengan anda, permisi " uh sh*t... dia sangat dingin dan sombong sekali. Siapa dia? I'll make a little hell for you boy.. just wait and see. Langkah ku semakin memburu. Dan nafasku tersenggal - senggal.. ini telat haaaaa? 10 menit.. aku berlari kecil tanpa peduli.
***
Langkahku terhenti didepan pintu. Oh God, thanks... kau menolongku pagi ini. Untung saja Mrs. Hera belum masuk. Aku segera duduk dan bertingkah wajar. Crystal menatapku tajam.
" Masih punya nyali juga lo masuk kelas Bu Hera jam segini? Ha? " aku hanya meringis menatapnya. Kau tau jika ini karena mantanmu, bodoh?
" Look at that, I'm fine... keep silent sweatheart.. " dia diam, huh baguslah...
" Huh... " tanpa disadari, Bu Hera telah berdiri di depan kelas. Aku kaget, dia bersama laki - laki itu. Dan....
" Good morning guys... let me introduce myself, my names Muhammad Kim Adera Kiel. You can call me Dera or Kim. Nice to meet you. " mulutku menganga lebar. Apakah dia adalah pencipta novel kegemaranku itu, Dera. OH GOD... it's like a dream, i can't believe that. Anak sesombong dan sedingin itu bisa membuat kalimat bak nyanyian surgawi. Oh no.
" Ok, duduklah disamping Disty. Crystal, kamu duduk disamping Charles " mulutku tambah lebar. Apa maksudnya? Apa apaan ini?
" Loh bu, kan disamping saya sudah ada Crystal, kenapa Crystal dipindah juga? " ucapku membela diri. Aku tak mau dia melihatku yang sedang membaca novel. Gengsi dong? Secara pemegang peringkat paralel bertahan -bersama Crystal-. Bisa jatuh image ku.
" Stop... mau pengurangan point? " aku menggeleng kuat, lebih baik aku bersanding dengan Mr. Cool ini daripada pengurangan point. BIG NO!!
" I'm sorry... " aku tersenyum pada guruku itu.
" Ok. No problem... " ucapnya santai, sangat santai sekali. Huh...
" Kau bisa bergeser nona " ucapnya menatapku sinis. Oh iya, tadi kami terkena incident kecil. Oh god... sebegitukah dendamnya?
" Tanpa kau suruh pun aku akan bergeser " aku melengos meninggalkannya. Keterlaluan.
" Baik... saya akan membentu kelompok tugas kalian. Carilah jenis cacing gilig untuk praktek. Kali ini kelompok kalian adalah orang yang satu bangku dengan kalian "
" MANA BISA BU " ucapku dan Charles pun serentak.
" Saya akan memberi point untuk kalian jika ada yang membantah. " nyaliku ciut, otakku buntu. Aku bisa gila.. oh Tuhan... tolong aku.
***
Aku berada di belakang selolah sekarang. Aku dan Dera sedang konsen mencari cacing golongan cacing gilig. Ya mungkin mudah. Aku memegang papan laporan. Dera menatapku sengit. Hey apa?
" Kau gali tanah dan cari cacingnya, biar aku yang mencatat laporannya. " haa??? Apa dia gila? Maksudku.. aku kan perempuan. Mana ada perempuan melakukan hal laki - laki?
" Hey... aku kasian dengan kuku ku. Kau saja... lagian kukumu juga tidak kau salonkan macam kuku ku. So you can do it as well. " ucapku padanya. Dia menunjukkan tangan kiri yang diperban, dan tangan kanannya yang banyak plester.
" Tanganku sobek dan banyak jahitan. Dan tak bisa kena kuman. Kau tau itu. " aku melihatnya.. what's happen with him?
" Fine.. i will catch it. Are you happy now ? " dia menggeleng dan dengan muka datarnya.
" Sebelum kau mendapatkannya, aku tidak akan bahagia. " aku meninggalkannya. Aku berlari kecil karena ada cacing yang muncul dari tanah. Naas.. aku terpleset dan salah satu kakiku terperosok di got dan kurasa kakiku mungkin patah.. GOD... sakit sekali. Dera menatapku cemas. Tanpa ancang - ancang dia menggendongku ala bridal style. Aku menjerit dan memukuli dadanya. Degg... darahku berdesir tak karuan... oh Tuhan...
" Turunkan aku. Lihatlah.. fansmu menatapku sangar" aku masih memukuli dadanya.
" Apa peduliku. Kakimu tambah parah, mau kau? " ucapnya sembari menggendongku. Aku lebih tenang... rasanya sakitku mulai mereda karenanya. Dia memang tampan.. murid baru itu mengubah seluruh hidupku.. oh new student.. you change my world...
KAMU SEDANG MEMBACA
Player In Love
RomanceAda alasan dimana aku harus berhenti bermain hati dan menatap bahwa cinta tak selalu menyakiti....