Tenang.... setidaknya itu yang kurasa. Bahagia? Tidak. Di tempat ini aku tak bisa melihatnya lagi, bercanda dengannya lagi, tersenyum dengannya lagi, atau lebih dari itu. Kini aku sedang berada di taksi menuju rumah Aunty Pamella. Tak butuh berjam - jam aku sampai di rumah Aunty. Aku menekan bell rumahnya. Dan sosok lelaki seumuran denganku keluar dari rumah itu.
" Hello miss, who are you? "
" Hello... I'm Mrs. Pamella's niece. From Indonesia, and who are you? "
" Oh... ponakannya tante Pamella? Oh iya... aku juga dari Indonesia kok... temennya Willy. Kenalin aku Choi Atala Anderson. Just call me Atala. Oh iya... biar kubawakan kopermu " lelaki ini baik sekali padaku. Aku memasuki rumah ini dengan langkah kaki yakin.
" Hay sista... long time no see... how're you? " aku merengkuh tubuh tegap didepanku...
"As you see brother... I'm fine... and you? " tidak untuk hatiku... batinku dalam hati.
" Yah sama kalo gitu kak. Yaudah yok aku antar ke kamar kakak dulu..."
Aku memasuki kamar yang sengaja disiapkan untukku. Ternyata aunty Pamella sedang rapat penting. Kulihat Willy sedang asik dengan temannya itu. Sesekali aku meliriknya dari jendela. Dan dalam batinku masih berharap untuk kehadiran Dera disini untukku...
***
Dera's pov
Aku hancur... aku rapuh... cukup kata - kata itu yang mewakiliku. Siapa yang menyangka? Karena kesalahpahaman itu dia pergi? Meninggalkanku?
" Tolong buat aku lupa... " aku hanya diam seribu kata. Aku lelah mencarinya. Mungkin dia memang berniat meninggalkanku. Itu alasannya. Dia mungkin tak mau hidup bersamaku. Menatap masa depan bersamaku. Aku lelah mengikuti ego yang semakin menjadi. Tuhan... apakah dia tau?
***
Back to Disty Pov
"Atala, come on... " aku teriak sekuat tenagaku. Kuliat Atala tersenyum puas dari kejauhan sana.
" Yeah honey.... " Atala menghampiriku lalu mencium pipi kananku. Dan bersama seragam togaku, aku dan dia berselfie ria. Apa yang salah bila dia mengecupku? Ku pertegas.... dia kekasihku. Atala is my boyfriend.
Hari ini adalah hari dimana aku lulus sebagai sarjana bidang kedokteran seperti keinginanku. Sesuai dengan mimpiku. Lulus dengan predikat cumlaude di Harvard University. Kekasih (baru)ku? Dia sudah lulus tahun lalu dan mengerjakan proyek perusahaan milik ayahnya.
" Honey... apakah kau tidak merindukan Indonesia? " aku membeku sejenak... Indonesia??? Bahkan aku tak ingin kembali kesana meningat luka masalalu yang masih terpendam dan enggan untuk membuka luka itu lagi. Sial...
" Entahlah... aku lebih nyaman disini... tapi be honestly aku merindukan indonesia. " ucapku dan tanpa sadar air mataku meluncur dengan bebasnya. Atala memelukku mesra... Tuhan... tanpa sadar aku merindukan dia.....
Yaa
Kim Adera Kiel
Eh... itu tak boleh. Itu tak boleh terjadi. Hanya Atala lah yang boleh aku cintai. Hanya ada Atala di hatiku. Dera hanya patahan masalalu yang harus segera aku hapus keberadaannya di hatiku. Dunia memang penuh misteri. Aku mencintai lelaki yang telah menyakiti dan selalu gagal mencintai kekasihku yang sekarang. Kulihat Atala yang sedang memotret kesegala arah. Dan aku memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Bagaimanapun juga aku hidup disana. Setidaknya aku hanya ingin berdamai dengan masalalu dan mencoba memaafkan semua kesalahan yang pernah dia perbuat. Indonesian... I'm comming..
KAMU SEDANG MEMBACA
Player In Love
RomanceAda alasan dimana aku harus berhenti bermain hati dan menatap bahwa cinta tak selalu menyakiti....