A Day To Remember....

2K 50 0
                                    

Aku menatap nanar kamar ini. Kamar kak Edwin yang ada disamping kamarku. Kamar dimana kami saling bersendau gurau dulu. Sekarang kamar yang bercat biru yang terkesan dingin dan maskulin sekarang benar - benar dingin. Tanpa ada sosok yang menghangatkan hatiku. Memecah bongkahan es yang bersemayam kuat dihatiku. Dia benar - benar menepati kata - kataku untuk tidak muncul lagi dihadapanku. Maksudku... bukan ini yang aku mau, aku hanya ingin kakak tetap ada disampingku, memberikanku kehidupan yang lebih indah. Aku memandangi album kecil milik kak Edwin yang berisi foto - foto kami beserta wish and mini note kak Edwin. Kata - kata ini mengingatkanku pada hari - hari yang tak terlupakan..... when we were a child....

----------------------------------------------------------

" Mom itu tetangga baru kita ya... "

" Iya... kamu tidak akan kesepian lagi sayang.... tetangga kamu bakalan nginep disini mungkin... soalnya tante Daisy ada tugas di RS. Ehh.... kamu... masuk gih Win.... "

" Iya tan... "

" Halo kak... namaku Disty Mareta Smith... panggil aku Disty... kalo kakak siapa? "

" Kalo aku Edwin Celo. Panggil aja Edwin. Salam kenal adek kecil "

" Ih... aku ini udah gede... aku udah 9 tahun lo masak adik kecil? "

" Kakak udah 10 tahun... kan tuaan kakak.... wlekk "

" Mom... kak Edwin ngledekin Tity... huwaaaaaaaaaaa " aku memeluk mommy kuat... beliau bingung dengan sikapku...

" Haa? Diledekin gimana? "

" Dia bilang kalo aku adek kecil... huwaaaaa "

" Lah kan Tity gag tinggi - tinggi... dan kak Edwin kan tinggi banget tuh... ya gapapa dong dibilang kecil... toh tuaan kak Edwin "

" Mommy.. are you kidding? I don't like it. Gag suka mom dipanggil gitu. You make me bad mood today... so bad. "

" Realy... you realy - realy cranky with your mom? Ohoho.... emh... sorry honey... ehm... bagaimana kalo mom memberimu rahasia ingin tubuh tinggi seperti mom and dad? Hem? "

" Are you sure??? What the secret? Tell me quickly.. "

" Hemmm habiskan susu putihmu ini cantik... "

" No...no...no.. big no mom... "

" Edwin... come here... "

" What's up aunty.. "

" Em apa rahasia kamu bisa tinggi? "

" Ooo susu putih segar tante... duh jadi pengen tan... "

" Tuh denger kan Tity.... yaudah minum... biar mom tuangkan juga untuk Kak Edwin dulu. "

Itu adalah moment dimana aku berusaha dan bertekat bertubuh tinggi. Aku dan kak Edwin meminum susu itu sampai habis. Dan saat itu pula kamera polaroid biru milik kak Edwin keluar dan memfoto kami berdua yang sedang minum susu.
_____________________________________

Dibawah foto itu tertulis wish dan nama moment kami...

" Wish : semoga kamu selalu minum susu setiap kamu tinggi... biar gag pendek terus

Moment : satu gelas susu pertama Disty "

Aku menangis tanpa suara... bahkan dari kecilpun kak Edwin sudah perhatian denganku... kulihat lagi foto yang paling berkesan dalam hidupku.
_______________________________________

" Make a wish Tity.... "

" Huhhhh.... yey.... I'm 17 years old mom, dad, Kak win.... "

" May I know your wish? "

" Sure.... bisa satu sekolahan sama Kak Win besok kuliah, lulusan terbaik se indonesia, trus mom, dad, kak Win, aku panjang umur, sehat slalu, barakkallah. "

" Are you sure my little princess??? Just it? "

" Of course Dad... maybe just it? Why dad ? "

" Berarti camera polaroid pink dan camera DSLR terbaru gag diarepin dong??? "

" Are you sure dad???? Aku pengen banget dad.... jadi Dad tau dari mana? "

" Dari cara kamu liat camera polaroid kak Edwin, but not only that little princess... i have many special gifts just for little princess"

" What dad??? "

" Ho ho ho... sabar dong.... "

" Wawww..... It's a best gifts ever, dad.... camera plus ruangan khusus.... oh thanks dad... "

" Oh god... little princess... mom juga punya hadiah lo... tapi kalo yang ini patungan sama dady mu "

" Wihhhh grand piano pink.... haaaaaa ini yang paling aku pengenin selain hadiah dady... thanks mom "

" HBD Tity... ini hadiah buat Tity... "

" Kakak tau dari mana kalo aku penggemar Kak Dwitasari, kak Tere Liye, Raditya Dika.... ini novel dari pertama mereka sampe akhir lo kak.... darimana kakak dapet? Trus kenapa tanda tangannya setiap buku ada???? Wahhhhh aku nyari aja gag dapet.... makasih kakak.... "

" Kak foto yuk.... pake camera polaroid ku. "

Wish : wish you in here with me... panjang umur... sehat selalu... did you know.... rasa sayang ini selalu ada buat kamu... disty... tersenyumlah selalu...meski nanti aku pergi berjanjilah untuk tetap tersenyum seperti di foto itu.

Moment : Disty's sweet seventeen....

_______________________________________

Aku mulai menghapus air mataku. Semua hariku telah tercatat dan telah terabadikan di album usang yang dimiliki kak Edwin. Aku tersenyum kecil. Aku sadar.... selama satu minggu ini senyumku hilang. Kulihat Dera diambang pintu. Mataku mulai memanas.... aku ingin membagi rasa kehilanganku pada Dera. Dera memelukku kuat seakan mentransferkan kekuatan untukku. Aku menangis kuat pada dada bidangnya.... dia mendongakkan kepalaku...

" Cukup sudah untuk menangisinya, Dis.... kamu berhak bahagia... lihat mom dan dady mu... beliau bingung memikirkanmu... " tangannya mengusap pipiku menghapus sisa air mataku. Aku hanyut dan semakin kuat memeluknya....... isakanku terhenti....

" Dera.... siapkah menjadi pengganti Kak Edwin dan mengembalikan senyumku?????? "

Player In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang