nove

350 59 0
                                    

"DOIEEE!"


---

"Eh?! Jung Jaehyun?! Sedang apa kamu disini?"

Itu Ten, Jun, dan Wonwoo.

Doyoung dan Jaehyun pun bertatapan panik.

Mereka seperti terciduk melakukan tindak kejahatan.

"Ah, itu—"

"Setiap istirahat kedua aku disini,"

Mata Doyoung membelalak kaget. Padahal ia baru saja hendak mengarang cerita kebohongan untuk menyelamatkan Jaehyun dan memenuhi janjinya. Tapi kenapa pria itu menjawab sendiri? Dengan santai pula.

"Oh. Sejak kapan?" tanya Wonwoo kalem, ia satu-satunya orang yang menyadari kebenaran dari ketidakfokusan Doyoung di kantin tadi.

"Entahlah," Jaehyun mengedikkan bahunya, "Aku sudah lupa."

Awkward.

"Kalian tidak berbuat maksiat kan?" tanya Jun dengan muka meledek.

"Tentu saja tidak! Lagipula maksiat macam apa?!" jawab Doyoung panik.

Membuat ketiga orang lain di ruangan itu tertawa.

Tapi, sedikit banyak, Doyoung bersyukur karena temannya tidak memberikan reaksi yang berlebihan—bahkan Jun mencarikan suasana.

Terima kasih Wen Junhui.

Akhirnya, Ia berusaha untuk mengarahkan pembicaraan, "Kalian tumben sekali kesini?"

"Ah itu," Jun mengeluarkan beberapa kotak Pepero berbagai rasa dari dalam sweater-nya, "Tadi  di kantin lagi diskon Pepero. Terus kita borong, deh. Kamu kan suka banget sm ini lidi, Doy. Makanya kita niatnya mau makan bareng kamu di ruang musik."

Ten dan Wonwoo mengangguk. Ten lebih tepatnya mengangguk-anggukkan kepala seperti boneka hokben.

"Tapi kita malah menemukan surprise disini," kata Ten dengan nada menggoda Jaehyun dan Doyoung.

Lalu mereka bertiga duduk di lantai, mulai membuka dan mengonsumsi Pepero itu.


"Kalian mau terus berduaan aja disitu?" tanya Wonwoo mengangkat kotak pepero.

Second School BreakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang