Mobil itu melaju dengan kecepatan sedang. Allura sendirilah yang menyetir mobil itu. Sedangkan anggota kelompok A duduk dengan tenang di belakang.
“Tidak bisakah aku ikut bersamamu?” Tanya Jeny pada Allura.
Allura melihat Jeny dari kaca kecil dimobilnya.
“Tidak.” Jenny menghela nafas kecewa. Padahal dia sangat ingin mengikuti Allura.
“Sudahlah Jen, tetaplah bersama kami.” Hibur Jack. Tetapi Jeny tetap menampilkan raut kecewanya.
“Misi ini bukan misi sembarangan Jen.” Ucap Zidan.
“Berhenti merengek seperti anak kecil Jen.” Ucap Niara sinis. Jenny memandang Niara dengan tatapan kesal.
Allura memberhentikan mobilnya saat sudah sampai digedung organisasi. Mereka semua keluar dari dalam mobil.
“Pimpinan menyuruh kalian langsung kembali ke tempat istirahat kalian masing masing.” Ucap Allura tanpa melihat kelompok A dan langsung pergi meninggalkan mereka.
Jeny menatap Allura miris. Andaikan dia bisa ikut bersama Allura. Dia sangat ingin. Jack mengusap bahu Jeny.
“Sudahlah Jen.” Ucap Jack. Niara hanya memutar bola mata kesal melihat kelakuan partnernya itu lalu berjalan lebih dulu meninggalkan yang lain.
“The Killer sudah menjadi sebuah organisasi yang lumayan besar. Aku sangat ingin menjadi anggota The Killer.” Lirih Jeny namun masih dapat didengar oleh Jack dan Zidan.
“Apa maksudmu?” Tanya Zidan.
“Sepertinya kau perlu menjelaskan kepada kami. Lebih baik didalam ruangan daripada dihalaman seperti ini.” Ajak Jack.
Akhirnya mereka bertiga berjalan bersama menuju ruangan kelompok A.
***
Sedangkan Allura, dia sudah berada di dalam ruangan pimpinan. Dia duduk santai sambil terus menatap pimpinannya yang sedang focus pada komputernya. Entah apa yang dia kerjakan.
“Berhenti menatapku seperti itu All.” Tegur pimpinan.
“Aku heran. Sebenarnya apa yang sedang kau kerjakan Nick?” Tanya Allura heran.
Nick menatap Allura lekat lekat.
“Sekian lama akhirnya kau memanggil namaku lagi?” Nick terkekeh lalu berdiri keluar dari meja kerjanya. Lalu dia duduk tepat dihadapan Allura. Allura masih terus menatapnya lama.
“Kusarankan untuk tidak menatapku begitu lama All. Aku tidak akan bertanggung jawab jika kau jatuh hati pada wajah tampanku.” Ujar Nick dengan bangga.
Allura tertawa ringan, memang tidak diragukan untuk ukuran wajah. Nick memang tampan, ralat sangat tampan. Jika kalian mengira pimpinan organisasi yang menaungi The Killer ini adalah seorang pria paruh baya, kalian sangat salah. Nyatanya, pimpinan mereka seusia dengan mereka mungkin hanya lebih tua beberapa tahun saja.
Sangat jarang kelompok yang mengetahui wujud asli pimpinannya ini. Karena entah mengapa, pimpinan mereka ini lebih memilih menggnakan wajah tua jika akan bertemu pada salah satu kelompoknya. Kecuali The Killer, tentu saja.
“Kau sangat percaya diri Nick.” Ucap Allura.
“Bagaimana kabar Ana?” Tanya Nick pada Allura. Allura menaikkan sebelah alisnya,
“Kenapa tidak kau panggil saja dia kesini.” Nick menghela nafas.
“Kau tau sendiri bagaimana sifat Jessana itu. Dia tidak akan pernah kemari jika tidak mendesak. Hanya kau dan Zola yang masih rutin menunjukkan muka padaku. Aku sempat berpikir, apakah Jessana masih anggota The Killer?”
Allura memicingkan matanya mendengar pertanyaan Nick.
“Apa maksudmu? Tentu saja dia masih anggota The Killer.”
“Aku hanya bercanda. Lalu mengapa kau ada disini?”
“Sepertinya aku akan membawa tiga anggota kelompok A.”
“Tiga? Kenapa tidak semua saja? Mengapa hanya 1 orang yang tidak kau bawa?”
“Aku tidak menyukai yang satu itu. Juga, cobalah untuk menyelidiki satu orang itu. Aku mencurigainya.”
“Hm, sepertinya instingmu tidak akan salah.” Ucap Nick lalu kembali ke dalam lingkaran mejanya.
“Aku hanya memberitahumu jika aku ingin membawa mereka.” Ucap Allura lalu berdiri.
“Hm, terserahmu saja. Asal tidak mengkhianatiku, kalian bebas.”
Allura hanya bergumam tidak jelas menanggapi ucapan Nick. Dia berjalan keluar dari ruangan itu dengan santai.
***
Diruangan lain, tepatnya diruangan kelompok A Zidan, Jeny, dan Jack sedang duduk berkumpul tanpa Niara.
“Jadi bisa kau jelaskan apa maksud perkataanmu tadi?” Tanya Zidan membuka percakapan.
“Aku tidak sengaja mengetahui hal ini. Saat tak sengaja aku mencari tahu info tentang The Killer. Aku menemukan info bahwa The Killer bergerak membuat sebuah organisasi diluar sepengetahuan Pimpinan.” Jelas Jenny pada Jack dan Zidan.
“Apa? Jadi maksudmu, The Killer berkhianat?” Tanya Jack.
Jeny menggeleng, “Belum tentu juga. Tidak ada gerakan mereka yang mencoba merugikan pimpinan.”
“Bagaimana bisa kau mengetahui ini? Tidak mungkin mereka teledor dengan membiarkan seseorang seperti kita bisa melacaknya.” Ungkap Zidan penasaran.
“Sudah kukatakan aku tidak sengaja bisa masuk melihat informasi tentang mereka. Kurasa mereka sengaja.” Balas Jeny.
Hening, mereka semua sibuk dengan pikiran masing masing.
“Aku sengaja membuat kalian dengan mudah masuk melihat informasi itu. Karena aku ingin merekrut kalian menjadi bagian The Killer. Dengan syarat tentunya.” Ucap Allura yang sudah berada dalam ruangan itu.
Mereka bertiga terperanjat kaget karena kehadiran Allura yang secara tiba tiba. Dari mana Allura masuk? Mereka bahkan tidak mendengar suara pintu terbuka.
Allura berjalan mendekat pada mereka lalu duduk disalah satu kursi disana.
“Info yang kalian lihat itu benar adanya. Aku ingin merekrut kalian menjadi anggotaku. Kurasa kalian bisa kudidik lagi.” Tawar Allura pada kelompok A.
“Hanya kami bertiga? Mengapa?” Tanya Zidan.
“Niara sedang dalam penyelidikkan. Dia mencurigakan.” Jawab allura.
“Benarkah kau ingin merekrut kami? Kami belum segesit anggota The Killer.” Ucap Jeny yang menutupi raut bahagianya.
“Jika kalian ingin, aku akan menjelaskan secara rinci dimarkas The Killer.” Jawab Allura.
Mereka bertiga saling pandang.
“Jika nanti sampai dimarkas The Killer aku sudah menjelaskan semuanya pada kalian, tetapi kalian tidak ingin menjadi anggota The Killer taka pa. aku akan memulangkan kalian lagi. Dengan syarat, kalian harus merasakan pencucian otak.” Jelas Allura.
Mereka bertiga terbelalak kaget mendengar ancaman Allura.
“Jika kalian tak ingin, aku akan tetap ikut dengannya.” Ucap Jeny.
Zidan menghela nafas begitupun Jack.
“Baiklah, kita ikut denganmu.” Ucap Zidan final.
“Pilihan bagus. Ayo.” Allura berdiri dan berjalan terlebih dahulu yang diikuti kelompok A dibelakangnya.
Semoga saja pilihannya tidak salah, batin Zidan dalam hati.
####Haloo gimana kabarnya??
Maaf ya ini telat update lagi.
Dan semoga kalian suka sama part ini.
Menurut kalian gimana nih kalo aku publish cerita bergenre fiksi remaja? Kalian mau baca gak? Komen disini!
Jangan lupa vote dan share!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW
FantasyFOLLOW sebelum membaca !!! VOTE & COMMENT setelah membaca !! Allura. Salah satu anggota The Killer yang terdiri dari 3 wanita. The killer, satu dari sekian banyaknya kelompok di agen rahasia. Mereka dibentuk khusus untuk menjadi assasin. Ditugaskan...