Allura sampai dimarkas besar The Killer. Dia berjalan sedikit tergesa gesa menuju ruangan inti The Killer. Tepat saat dia memasuki ruangan itu, hanya ada Zola yang masih berkutat dengan komputernya dengan wajah yang serius.
"Dimana Jess,?" Tanya Allura buru buru. Zola mendongak melihat Allura dengen kerutan didahinya. "Dia sedang keluar mengurus sesuatu." Jawab Zola lalu kembali fokus pada komputernya.
Allura langsung pergi menuju mejanya lalu menghubungi Jessana menggunakan telfon diatas mejanya. Zola mengernyit heran melihat Allura.
"Banyak sekali hal yang kau pikirkan." Ujar Zola pada Allura. Allura hanya menatap Zola datar. "Bisakah kau ceritakan saja apa yang terjadi? Aku sedang sangat sibuk sekarang untuk sekedar membaca pikiranmu yang sangat banyak itu." Sinis Zola.
Allura hanya berdecak kesal pada Zola, lalu tetap fokus menghubungi Jessana. Zola mencoba kembali fokus pada komputernya namun sedetik kemudian dia menatap Allura tajam.
Sedangkan Allura hanya malas tau saja, dia tetap fokus menghubungi Jess. Lama Zola menatap tajam Allura dia langsung berdiri.
"Jadi, siapa yang sudah mennatang kita itu?" Tanya Zola setelah membaca pikiran Allura. Allura menaruh gagang telfon dengan kasar.
"Maka dari itu kita harus memberitahu Jess." Balas Allura lalu kembali mencoba menghubungi Jessana dengan telfon pribadinya.
"Aku akan mencoba mencari tahu orang itu." Gumam Zola langsung kembali pada mejanya.
Tak lama telfon Allura dijawab oleh Jessana.
"Bisa kau kembali? Ada sesuatu yang sangat mendesak." Lapor Allura lalu mematikan sambungan telfon itu.
Allura berjalan mendekat kearah Zola untuk melihat yang Zola cari.
"Aku rasa dia bukan sembarang orang. Seluruh datanya tertutup. Tidak ada data pasti." Ucap Zola. Allura menegakkan badannya,
"Kita tunggu Jess saja." Ujar Allura yang disetujui oleh Zola.
🧩🧩🧩
Setelah menunggu semalaman, Jessana baru menampakkan dirinya dipagi hari. Sedangkan Allura dan Zola rela begadang hanya demi menunggu Jessana datang.
Saat Jessana memasuki ruangan dengan santai tanpa merasa bersalah, Allura menatap Jessana sinis. Sedangkan Zola hanya menampilkan raut wajah datar.
"Bisakah kau menganggap serius perkataanku semalam?" Tanya Allura sinis.
Jessana duduk dibangkunya tidak menjawab pertanyaan Allura.
"Aku bicra padamu Jessana!!" Bentak Allura.
Jessana menatap Allura dingin. "Dia menantang kita!" Desis Allura menahan amarah.
"Kau tidak bisa membereskannya?" Tanya Jessana.
Allura berdiri mengepalkan tangannya, "Kau. Aku menghargaimu sebagai pemimpin The Killer. Karena dia menantang The Killer, aku tidak ingin langsung mengambil tindakan tanpa persetujuanmu! Karena kau adalah pemimpin kami!!!" Ucap Allura dengan nada keras.
"Dia tidak menantang The Killer. Dia menantangmu." Balas Jessana santai. "Pikir saja, jika memang dia menantang The Killer, maka bukan anggotamu yang dia culik. Dia bukan orang yang hobby menculik seperti itu. Dia akan langsung menyapaku jika memang tujuannya The Killer." Sambung Jessana.
"Kau.." Desis Allura.
"Selesaikan. Dia hanya ingin bermain denganmu. Apa kau tidak bisa melawannya sendiri?" Ujar Jessana santai lalu berdiri pergi dari ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHADOW
FantasyFOLLOW sebelum membaca !!! VOTE & COMMENT setelah membaca !! Allura. Salah satu anggota The Killer yang terdiri dari 3 wanita. The killer, satu dari sekian banyaknya kelompok di agen rahasia. Mereka dibentuk khusus untuk menjadi assasin. Ditugaskan...