6.b

504 91 21
                                    

Oke sebelum kalian baca part ini, baca ini dulu!
DI PART INI, KALIAN GAK BOLEH MAGER BUAT BACA DENGAN BERIMAJINASI.
KARENA DI PART INI KALIAN MESTI BANYAK MIKIR. KAYAKNYA!😅
TERGANTUNG MASING MASING AJA SI.
INTINYA JANGAN MAGER BUAT MIKIR UNTUK PART INI!!!
OKE SILAHKAN MEMBACA!

~6.b~
 
Mereka bertiga takjub saat masuk kedalam ruangan pendataan diri. Benar benar canggih. Bagaimana bisa The Killer membangun semua ini?
 
Allura sendiri lah yang melakukan pendataan diri pada Zidan, Jack, dan Jeny. Biasanya dia akan menyuruh Albert, hanya saja Albert sedang dia beri tugas lain jadilah dia sendiri yang melakukannya.
 
Allura tidak begitu percaya pada orang lain selain Albert.
 
“Kalian bisa masuk kedalam tabung itu. Aku akan melakukan pendataan pada kalian.” Ucap Allura.
 
Mereka bertiga masuk kedalam sebuah tabung kaca yang lumayan luas. Didalam tabung itu terdapat banyak alat alat canggih. Mereka masuk dan secara otomatis terpasang seperti sabuk pengamanan pada tubuh mereka.
 
Mereka berdiri didalam tabung itu dengan sabuk pengaman pada tubuh mereka. Dari kepala, bagian tubuh, lengan, paha dan pergelangan kaki. Sehingga mereka tidak bisa bergerak.
 
“Kalian cukup diam dan tidak usah bergerak. Agar prosesnya cepat.” Ucap Allura.
Setelah selesai mengecek pengamanan pada mereka, para anggota Allura yang lain keluar dari dalam tabung itu. Lalu kemudian Allura berkutat dengan computer dan beberapa tombol dihadapannya.
 
Tak lama tabung itu menyala, ”Ready to record objects” ucap sebuah suara wanita. Lalu dari atas sebuah cincin yang sangat besar seperti besar tabung itu mengeluarkan cahaya seperti laser turun menyorot tubuh mereka hingga bawah. Setelah selesai, lingkaran itu kembali keatas. “The overall objects are complete.” Suara itu kembali bergema diseluruh ruangan ini. Mereka hanya memperhatikan dengan bingung.
 
Setelah itu,”Ready to register the face.” Setelah suara itu, sebuah topeng wajah turun lalu terpasang otomotis diwajah mereka. Tidak terlalu melekat pada wajah mereka, mungkin hanya berjarak 3 cm dari wajah mereka. Lalu topeng itu seperti mengeluarkan cahaya laser seperti tadi tetapi cahaya laser itu berpola kotak kotak. Setelah selesai cahaya itu padam. “Face registration is complete.” Topeng itu  kembali keatas setelah suara itu bergema.
 
Belum selesai kebingungan mereka, tiba tiba “Ready to register fingerprints.” lalu sebuah papan licin berbentu telapak tangan dan telapak kaki muncul. Dan dengan otomatis menempel pada telapak tangan mereka juga telapak kaki mereka.
 
Setelah menempel dengan lekat, papan itu menyala sangat terang lalu kembali mati “Fingerprints registration is complete.” dan papan papan itu kembali ketempatnya semula.
 
Lalu sebuah tulisan muncul dilayar kaca tabung masing masing. Dan sebuah suara wanita seperti sebelumnya membaca tulisan tersebut.
 
“First Tube, Name : Zidan Burner, Date of birth : 07 February 19XX, Age : 28 years old, Blood type : O”
 
“Second Tube, Name : Jeny Gracia, Date of birth : 20 November 19XX, Age : 24 years old, Blood type : B”
 
“Third Tube, Name : Jack Harson, Date of birth : 17 Desember 19XX, Age : 28 years old, Blood type : A-“
 
“Data collection is complete. Please get out of the tube, Thank you.” Ucap suara wanita itu. Lalu dengan otomatis pengamanan pada tubuh mereka lepas begitu saja. Lampu didalam tabung itu mati dan pintu tabung terbuka.
 
Mereka keluar dengan wajah kagum. “Alat ini sangat canggih. Dia bisa mengetahui biodata asliku. Bagaimana bisa The Killer memilikinya?” Tanya Jeny penasaran.
 
“Masih banyak yang akan kalian kagumi nanti.” Balas Allura.
 
“Apa kami sudah terdata?” Tanya Jack.
 
“Sudah.”
 
“Yang benar saja, hanya seperti itu?”
 
“Apa yang kau harapkan? Alat itu mendata seluruh tubuhmu hingga ke sel sel darahmu. Yang terpampang dilayar kaca tadi hanya biodata dasar kalian. Selengkapnya ada di computer dan langsung terkirim otomatis ke server pribadiku.”
 
“Kenapa seperti itu?” Tanya Zidan
 
“Jaga jaga jika ada pengkhianatan. Jadi kalian tidak akan pernah lepas dari kami.” Jelas Allura santai.
 
“Darimana The Killer mendapat alat itu?” Tanya Jeny lagi.
 
“Itu Zola yang membuat bersama antek anteknya tentu saja.” Ucap Allura mengedikkah bahu.
 
“Apa? Bagaimana bisa? Apa dia sehebat itu?” Tanya Jeny dengan ekspresi terkejut.
 
“Aku bagian mata mata, Zola bagian digital dan teknologi, dan Jess? Penyerangan.” Ucap Allura.
 
“Ck. Kurasa kalian akan menjadi anggota favorite ku. Jarang jarang aku menjelaskan dengan suka rela seperti ini. Karena aku menyukai kalian, aku akan mengantar kalian ke tempat kalian secara langsung.” Sambung Allura santai. Sedangkan mereka bertiga hanya melongo mendengar penjelasan Allura.
 
Allura berjalan dengan diikuti mereka bertiga dibelakangnya. Allura menekan tombol salah satu lift. Lalu masuk diikuti mereka bertiga.
 
“Aku akan menjelaskan struktur bangunan ini. Simak dengan baik karena ini akan menjadi cerita yang panjang.” Ucap Allura yang dibalas anggukan oleh ketiganya.
 
“Bangunan ini memiliki 4 lantai. Lantai pertama tadi, berisi ruang pendataan, latihan, dan berkumpul untuk seluruh anggota The Killer secara global. Dilantai dua, adalah tempat kami seluruh anggota The Killer istirahat, makan, dan kegiatan manusia normal.” Jelas Allura.
 
Mereka sampai dilantai dua, lalu Allura menuntun mereka sambil melanjutkan penjelasannya.
 
“Dari sini, jika kalian belok kiri kalian akan menemukan tempat makan bersama, tempat bersantai, perpustakaan umum, tempat bermain, hiburan dan lain lain. Dan kita akan belok kanan untuk ke tempat tujuan kita yaitu tempat istirahat kita. Lihat, ada tiga pintu besar dihadapan kita. Pintu sebelah kiri adalah untuk anggotaku, tengah untuk Zola, dan kanan untuk Jessana.” Allura berjalan kearah pintu besar sebelah kiri. Diatas masing masing pintu itu terdapat tulisan nama tiga anggota inti The Killer.
 
Allura Black                       Zola Vainist                     Jessana Keill
Allura membuka pintu yang bertuliskan namanya,
 
“Liat, didalam masing masing pintu besar berbentuk seperti ini. Dan didalam masing masing pintu itu terdapat sebuah ruang tamu, dapur, 4 kamar dengan kamar mandi didalam kamar masing masing.” Jelas Allura menunjuk pintu pintu dihadapan mereka.
 
Sedangkan mereka bertiga menganga takjub. Bagaimana tidak?! Setelah masuk kedalam pintu besar tadi, dihadapan mereka ada banyak pintu dan didalam ini bertingkat! Didepan ini seperti ruang tamu yang sangat lebar. Ada sofa, meja bar dengan banyak pilihan minuman, dan ditengah tengah terdapat sebuah meja besar yang menampilkan sebuah diagram bentuk mansion ini. Seperti gambar 3D benar benar canggih.
 
Didalam ini ada tiga tingkat, lima pintu dilantai pertama, lima pintu dilantai kedua, dan satu pintu dilantai ketiga. Ada tangga dua cabang untuk kelantai dua dan lift transparan diantara dua tangga cabang itu yang menuju ke lantai tiga.
 
“Dan disini sudah ada lima pintu yang terisi. Ditambah kalian akan ada enam pintu yang terisi. Masing masing pintu terdapat satu kelompok. Dan kelompok itu sesuai pilihan kalian dan dengan persetujuan ku tentu saja. Kamar yang paling atas itu adalah kamar ku hanya aku yang bisa mengakses lift itu. Oke kalian bisa memilih kamar kalian.” Ucap Allura panjang.
 
“Pintu nomor 1, 3, 5, 6, 8. Sudah ada yang menempati.” Sambung Allura.
 
“Jen, kau saja yang memilih.” Ucap Jack menyerah. Begitupun Zidan.
 
“Aku memilih  nomor 10. Agar dekat jendela kaca tinggi itu.” Jawab Jeny.
 
“Oke.” Allura berjalan memimpin mereka menuju pintu nomor 10. Saat didepan pintu tersebut, terdapat sebuah layar kecil. Lalu allura menekan layar itu dan layar itu menyala kemudian dia menekan nekan layar itu dan keluar seperti tempat sidik jari.
 
“Silahkan.” Ucap Allura membuat mereka bertiga bergantian menempel jari mereka.
 
“Ruangan ini hanya akan bisa diakses oleh kalian dan aku.” Setelah itu pintu itu terbuka lalu mereka masuk. Mereka bertiga menganga, ini seperti rumah didalam rumah.
 
“Kalian bisa memilih manapun kamar kalian dan akan kalian apakan ruangan ini. Bebas. Oke kalian bisa istirahat.” Ucap Allura lalu hendak pergi namun,
 
“Tunggu. Kau tidak menjelaskan bagian lantai tiga dan empat.” Ucap Jeny membuat Allura menepuk dahinya, dia lupa.
 
Allura lalu mengkode agar mereka turun kelantai bawah. Allura membawa mereka ke diagram mansion ini. Lalu dia menyentuh dan memutar gambar digital itu.
 
“Lantai tiga berisi ruang kerja masing masing anggota. Pastinya dikelompokkan seperti tempat istirahat ini. Sesuai tiga inti The Killer. Ruang kerja ini sangat luas untuk masing masing ketua. Dan dilantai 4, adalah ruang kerja pribadi aku, Zola, dan Jess. Kalian dilarang keras kelantai empat. Dan untuk ruang fasilitas seperti mobil, pesawat, helicopter dan alat alat lainnya ada dibawah tanah. Bisa diakses melalui ruang kerja masing masing ruang anggota inti The Killer. Itu akan kubahas besok.” Jelas Allura.
 
“Dan ya, yang membuat struktur keseluruhan bangunan ini adalah Jessana. Kecuali, seperti ruangan istirahat dan ruang kerja kelompok kami masing masing itu sesuai selera kami para inti The Killer. Dan untuk teknologi yang ada, tentu saja Zola yang membuatnya.” Sambung Allura.
 
“Istirahatlah. Kurasa kalian sangat pusing.” Kekeh Allura lalu meninggalkan mereka bertiga yang masih termenung menatap gambar 3D mansion ini.
 
###

Halooo!!!
Gimana kabar kalian?
Minal aidzin wal faidzin yaa. Mohon maaf lahir batin ya🙏🙏
Maaf kalo ngucapinnya telat. Sebenernya gak sih, soalnya aku ngucapin itu lewat pesan bukan disini. Tapi mungkin hanya sedikit dari kalian yang baca.
Oke. Maaf juga kalo SHADOW updatenya lama banget!
Rada kurang semangat juga buat up ini. Soalnya gak serame di TLQ.
Tapi gapapa. Bakal diusahain tetep di up.

MULAI SEKARANG AKU BAKAL NGASIH SYARAT UP KALAU PEMBACA DI PART INI TEMBUS 300 DAN VOTE SETIDAKNYA SETENGAH DARI PEMBACA!

OKE SEE YOU~~
JANGAN LUPA VOTE COMMENT DAN SHARE!!!
JANGAN LUPA SYARAT UP DIATAS!!!
JANGAN JADI SILENT READERS YAAA
💖💖💖

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHADOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang