3.a

688 121 21
                                    

Pagi pagi sekali Allura sudah berada diruang pelatihan kelompok A yang masih kosong. Dia duduk dengan wajah yang datar. Moodnya benar benar sangat buruk karena kejadian tadi malam.

Bahkan orang orangnya pun tak berani menegurnya. Jam menunjukkan pukul 07:20.
"Kalian tahu bukan, aku tidak suka menunggu." Ucap Allura datar.

Mengerti maksud sang Tuan, salah satu orangnya pun segera berlari kecil meninggalkan ruangan untuk memanggil kelompok A.

Beberapa menit kemudian, kelompok A masuk kedalam ruangan dengan tergesa gesa dengan penampilan yang tidak rapi. Allura hanya menatap mereka datar.

"Kalian ingin main main denganku?" Tanya Allura datar.

Hening. Tidak ada yang menjawab. Semua hanya menundukkan pandangan. Merasa bersalah.

"Jam berapa pelatihan mereka selesai tadi malam,? Dan jam berapa mereka harus kembali berkumpul,?" Tanya Allura pada orangnya.

"Pukul 21:00 malam dan kembali pukul 06:30 pagi Nona."

"Jam berapa sekarang,?"

"07:25 Nona."

"Jika hasil latihan kalian kemarin bagus, kalian akan dapat ampunan. Jika tidak, kalian akan kena sanksi. Aku disini melatih kalian sungguh sungguh. Apa kalian kira waktuku tidak berharga? Aku meninggalkan misi besar The Killer hanya untuk kalian. Jangan main main. Atau kalian akan ku keluarkan dari organisasi. Silahkan." Ucap Allura panjang lebar.

Akhirnya dengan gugup mereka berjalan dan duduk dibangku masing masing. Menunggu perintah selanjutnya. Allura mengotak atik laptop didepannya lalu muncul sebuah tulisan di layar besar yang sudah disiapkan.

Mereka semua melongo melihat layar didepan mereka.

"1 jam. Jika lewat, kalian bisa mengantar surat pengunduran diri kalian. Mulai dari sekarang." Ucap Allura santai.

Tiba tiba Niara menggebrak meja dengan keras. Lalu menatap nyalang ke arah Allura.

"Apa kau kira ini hiburan untukmu? Kami hanya manusia biasa! Otak kami butuh istirahat! Kau memaksa kami seperti binatang! Kau kira kau siapa?! Aku akan mengundurkan diri tanpa diminta!!" Ucap Niara lantang lalu pergi keluar ruangan.

Namun, belum sampai didepan pintu kejadian yang tak diduga duga pun terjadi. Allura sudah berdiri didepan Niara dengan pedang yang lurus hampir menusuk leher Niara. Semua yang liat hanya diam, syok.

"Hiburan,? Jika ini hiburan untukku, aku tidak akan susah payah mengajari kalian secara langsung. Ck, waktuku lebih berharga daripada waktumu. Berhenti buat ulah, moodku sedang sangat buruk atau kau akan menjadi bahan pelampiasanku." Ujar Allura membuat Niara tidak berkutik.

Seakan terhipnotis, Niara kembali duduk ditempatnya. Allura menghentakkan pedangnya lalu menyimpannya. Aura yang Allura keluarkan benar benar mengintimidasi. Sehingga tidak ada yang berani berkutik.

"Aku akan kembali 1 jam lagi." Ucap Allura sambil menatap dingin kelompok A lalu keluar dari ruang pelatihan.

"Bisakah kau tidak membuat ulah Niara?" Ucap Zidan.

"Apa kau tidak merasa aura mematikan darinya??" Lanjut Jack.

"Dia benar benar mengerikan." Sambung Jeny.

"Ehem!! Sebaiknya kalian mengerjakan tugasnya sekarang. Mood Nona benar benar buruk hari ini." Ujar orang yang menjadi Tutor kelompok A.

*****

1 jam kemudian, Allura memasuki ruangan pelatihan lagi. Namun raut wajahnya sudah lebih baik dari yang sebelumnya.

"Nona, mereka sudah menyelesaikan tugasnya. Hasilnya cukup memuaskan." Ucap orangnya yang mendampingi kelompok A.

SHADOWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang