(24)

1.2K 132 41
                                    

Halo epribadehhh!!!!!

Kita ketemu lagi sama Mimin yang imyut....fix no kecod!!!

Hari ini masih kuat kan puasanya???

Semangat ya...bentar lagi lebaran

Happy reading
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

Jungkook menarik paksa Sohyun untuk keluar dari kamar inap Eunwoo. Ia kecewa melihat sikap Sohyun yang terlalu kasar. Seharusnya Sohyun memiliki rasa empati saat melihat keadaan Eunwoo yang sangat kacau.

"Lepaskan!!!"

Sohyun berteriak sambil memberontak agar Jungkook melepaskan genggaman pada tangannya. Hatinya remuk melihat Jungkook yang bersikap kasar. Ia tidak menyangka bahwa kekasihnya masih membela ular betina itu.

"Aku bilang lepaskan, Jeon Jungkook"

Teriakan Sohyun memenuhi lorong rumah sakit sehingga mengundang banyak mata untuk melihat mereka. Sebagian perawat dan pasien yang mengenali Sohyun, mulai mengeluarkan ponsel mereka untuk merekam pertengkaran yang akan membuat kacau jagad raya.

"Jangan bertengkar disini. Ayo pulang–kita selesaikan dengan kepala dingin"bujuk Jungkook.

"Tidak ada yang perlu diselesaikan lagi. Sudah jelas jika kau hanya membela Eunwoo bukan aku"ujar Sohyun sambil menarik tangannya dari genggaman Jungkook.

"Bukan begitu–SOHYUN"

Sohyun bergegas pergi. Hatinya terasa tercabik-cabik melihat Jungkook masih peduli pada Eunwoo. Ia tidak masalah bila Jungkook masih menjenguk Eunwoo, toh mereka adalah teman lama. Tapi Jungkook yang tidak mau mendengar penjelasan Sohyun dan malah percaya pada Eunwoo, itu yang membuat Sohyun tertampar dengan kenyataan.

Mengubah seseorang itu memang sulit. Sekeras apapun Sohyun berusaha, jika Jungkook tidak mau berubah maka semuanya hanya akan sia-sia. Sohyun menangis disepanjang koridor rumah sakit. Banyak orang yang menaruh simpati padanya. Sebenarnya ia malu dilihat dalam keadaan kacau seperti ini. Tapi mau bagaimana lagi, semuanya sudah terjadi.

Sohyun tidak tahu harus mengadu kepada siapa. Pulang ke rumah hanya akan membuat ibu dan ayahnya khawatir. Apalagi Jaehyun yang akan mengomelinya sampai tuli. Ia menyeka air matanya, lalu menghubungi Dita. Hanya Dita satu-satunya harapan Sohyun untuk mengadu.

Tunggu dulu. Mengadu pada Dita adalah tindakan yang sangat bodoh. Sohyun tersadar dan mengakhiri panggilannya. Namun, Dita sudah dulu menjawab.

"Halo, Sohyun!! Ada apa?"

"I–ya kak Dita. Tidak ada. Aku–aku hanya ingin menyapa"

"Kenapa suaramu bergetar?"

Suara khas habis menangis membuat Dita curiga. Sehingga Sohyun sedikit gelagapan untuk menjelaskannya.

"Aku sedikit kedinginan, kak. Makanya suaraku seperti itu"

"Bukan–suaramu seperti habis menangis. Terjadi sesuatu?"

"Tidak. Sudah ya aku sibuk–bye"

Sohyun bergegas menutup panggilan tersebut sebelum Dita menanyainya lebih banyak. Tampaknya memang cuma Jaehyun yang bisa menolongnya. Sohyun akan tahan semua omelan yang keluar dari mulut Jaehyun, asalkan ia tidak pulang ke apartemennya. Sekarang ini, bertemu dengan Jungkook lebih buruk dari omelan Jaehyun.

You Hurt Me(M)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang