Setelah bermalam di apartemen Jungkook, Sohyun kembali ke apartemennya untuk membersihkan diri. Tapi disana sudah ada tukang nyinyir yang akan menceramahi dirinya habis-habisan. Siapa lagi kalau bukan manajer Sohyun, kak Dita.
"Kau tidur dimana semalam?"tanya Dita yang sudah berkacak pinggang didepan Sohyun.
"Aku_"
"Tidur dimana?"
"Aku tidur di apartemen temanku"jawab Sohyun bohong. Tidak mungkin Sohyun bilang jika ia semalam tidur di apartemen laki-laki yang tidak ia kenal. Bisa habis Sohyun di tangan Dita.
"Bohong. Kau tidak punya teman di gedung ini, jujur padaku atau aku akan mencari tahu sendiri dan tamatlah riwayatmu"ancam Dita yang membuat Sohyun sedikit cemas. Sial sekali hidup Sohyun harus tertangkap basah oleh Dita, biasanya kak Dita tidak pernah datang ke apartemen Sohyun sepagi ini.
Sohyun memilih diam dan masuk ke kamarnya untuk membersihkan diri. Sekujur badannya terasa sangat lengket karena semalam ia tidur dengan berkeringat. Entah itu karena kelelahan atau mimpi buruk yang ia alami. Sembari Sohyun mandi, Dita menyiapkan sarapan di meja makan. Sejengkel apapun Dita pada Sohyun ia tidak akan lupa dengan tugasnya apalagi Dita sudah menganggap Sohyun sebagai adiknya sendiri.
Sohyun keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah rapi. Hari ini ia mempunyai jadwal pemotretan dengan salah satu majalah terkenal di Korea. Tanpa di suruh Dita, Sohyun sudah duduk manis di meja makan sambil menikmati sarapan yang disajikan oleh manajernya. Disaat Sohyun sedang asyik mengunyah, Dita tengah mengemasi beberapa barang yang wajib Sohyun bawa ketika bekerja. Jadwal yang cukup padat hari ini memungkinkan mereka untuk pulang di pagi hari.
"Kak Dita, jangan lupa membawa bantal kesayanganku"ujar Sohyun.
"Aku tahu. Apalagi yang harus dibawa? Aku tidak mau kau suruh pulang untuk mengambil barang yang tidak penting"balas Dita. Lalu Sohyun memikirkan apa saja yang tidak boleh terlupakan.
"Dompet"
"Sudah"
"Minyak angin"
"Sudah"
"Boneka Cooky"
"Sudah aku buang"
"Yakkkk...kenapa kakak membuangnya? Itu kenang-kenangan dari Lucas"teriak Sohyun. Ia tidak terima jika boneka kesayangannya dibuang ke tempat sampah. Hanya itu yang diberikan Lucas kepadanya sebelum Lucas pergi ke Spanyol untuk menempuh pendidikan yang lebih baik.
"Makanya aku buang"acuh Dita sambil berkemas. Ia tutup telinga mendengar ocehan Sohyun. "Sohyun, berhentilah. Santap saja sarapanmu"tambah Dita.
"Tidak bisa kak. Kau sudah membuang boneka pemberian Lucas"
"Sadarlah Kim Sohyun. Lucas mu itu tidak akan pernah kembali, jangan menanti yang tidak pasti. Masih banyak laki-laki diluar sana yang ingin dekat denganmu. Carilah pacar dan lupakan laki-laki sialan itu"ceramah Dita. Sudah lima tahun laki-laki yang bernama Lucas itu pergi, tapi Sohyun masih belum bisa melupakannya. Bahkan Dita juga mengenalkan Sohyun kepada beberapa laki-laki sebagai media untuk move on.
"Aku tahu. Itu hanya sekedar kenangan, lagi pula aku sudah menemukan seorang laki-laki yang menarik perhatianku"sergah Sohyun sambil senyum-senyum tidak jelas.
"Siapa?"
"Rahasia. Aku akan mengenalkannya pada kakak kalau aku sudah mendapatkannya"ucap Sohyun dengan penuh keyakinan. Dita hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan Sohyun. Sudah berapa kali Sohyun mengatakan akan mencari laki-laki yang lain, tapi nyatanya gadis itu masih menginginkan Lucas.
"Oke-oke. Ayo berangkat sekarang, kita hampir terlambat"ajak Dita sehingga Sohyun tidak menghabiskan sarapannya. Di gedung apartemen Sohyun sudah ada mobil agensi yang akan mengantar mereka ke lokasi pemotretan. Selama di perjalanan, Sohyun memilih untuk memakai sheet mask karena wajahnya terlihat kurang fresh akibat semalam. Mungkin rasa ngantuk Sohyun belum hilang hingga ia tertidur pulas. Karena merasa tidak tega untuk membangunkan Sohyun, Dita membantu melepaskan masker yang sudah mengering dari wajahnya.
Sesampainya di lokasi, Sohyun disambut hangat oleh fotografer dan para kru yang bertugas. Kedatangan mereka yang cukup lambat membuat Sohyun harus bergegas mengganti pakaiannya. Tidak lupa Sohyun juga dirias agar terlihat lebih menarik. Setelah siap, mereka mulai memotret Sohyun dengan berbagai pose yang membuat orang-orang berdecak kagum akan kecantikan yang dimiliki oleh Sohyun. Tidak salah jika ia menjadi salah satu aktris yang banyak di idolai oleh para kaum Adam.
"Ya, begitu.. bagus...1...2...3"ujar fotografer dengan semangat memberi kode Sohyun agar berganti pose. Penata rias berlari menghampiri Sohyun untuk memperbaiki riasannya yang sedikit luntur karena keringat yang membasahi dahinya. Kemudian pemotretan pun berlanjut sampai sore menjelang malam.
"Kerja bagus...terimakasih semuanya terutama model cantik kita Kim Sohyun"puji fotografer yang sangat puas dengan hasil jepretannya.
"Terimakasih juga untuk semuanya yang sudah terlibat"ucap Sohyun sambil membungkukkan badan sebagai tanda hormat. Lalu Sohyun menghampiri Dita yang telah menunggunya di sudut ruangan. Dita langsung memberikan Sohyun minuman karena Sohyun sedikit dehidrasi.
"Kak, apa besok masih ada jadwal pemotretan?"tanya Sohyun yang sudah meneguk habis minumannya.
"Tidak. Kau bisa istirahat seharian besok. Tapi ingat kau tidak boleh berkeliaran seperti seminggu yang lalu. Untung saja aku menyelamatkan mu kalau tidak, habislah kau Kim Sohyun"kata Dita yang sedikit mengancam sebab ia tidak mau kejadian dimana Sohyun hampir dilukai oleh penggemarnya sendiri terulang kembali.
"Baiklah. Tapi aku tidak janji"
"Dasar bocah nakal"
Setelah berpamitan, Sohyun dan Dita kembaki ke apartemen untuk makan malam dan istirahat. Hari ini benar-benar melelahkan bagi Sohyun, sekujur tubuhnya bahkan terasa akan remuk. Namun, tetap saja ia masih menyempatkan diri untuk menjahili Dita yang tengah tertidur. Melihat Dita yang kelelahan, Sohyun mengurungkan niatnya. Ia lebih memilih untuk keluar jendela, menikmati pemandangan kota yang sangat ramai dengan pejalan kaki.
Tiba-tiba saja pandangan Sohyun terpaku pada sosok laki-laki yang sedang berjalan ke arah toserba yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Ia menyuruh supir untuk berhenti dan turun dari mobil.
"Antar kak Dita sampai rumahnya ya. Jika ia bertanya bilang saja aku sudah di apartemen"kata Sohyun pada sang supir. Lalu dengan terburu-buru Sohyun menyusul laki-laki tersebut. Siapa lagi kalau bukan laki-laki yang ia temui kemarin malam alias Jeon Jungkook.
"Kita bertemu lagi"ucap Sohyun yang membuat Jungkook kaget.
"Astaga...kau_"
"Apa? Aku tahu aku cantik jadi jangan menatapku seperti itu"oceh Sohyun.
"Terserah tapi menjauhlah dariku"
"Cihh....sombong sekali"
Jungkook yang dingin dan acuh meninggalkan Sohyun yang masih berdiri di depan toserba.
"Kau akan pulang?"
"Iya"
"Ayo pulang bersama"
"Tidak"
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/223902516-288-k692189.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Hurt Me(M)✔️
Romance(C O M P L E T E D) Great Cover by @cherrycaca " Kenyataan dalam diriku yang sangat sulit diterima oleh banyak orang adalah ketertarikan ku pada seorang gay " - Kim Sohyun. Rank 2 🥈#kimsohyun