Setelah kepergian Jaehyun, Sohyun berpikir dengan keras tentang apa yang harus ia pilih. Karir atau Jungkook. Jujur saja, itu pilihan yang sangat sulit. Mereka berdua sama berharganya di hidup Sohyun. Ia tidak mau kehilangan salah satunya, tapi Sohyun harus tetap memilih.
Perkataan Jaehyun tentang ibunya juga membuat Sohyun khawatir. Tampaknya besok Sohyun harus pulang ke rumah dan ia akan mengajak Jungkook untuk menemui sang ibu.
Ia berdiri dari tempat duduk dan membulatkan tekadnya. Karena apa yang ia pilih menentukan keberlangsungan hidupnya di masa depan. Karir yang gemilang atau hidup bersama Jungkook.
Sohyun mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih menarik. Ia tidak boleh terlihat seperti mayat hidup lagi. Apalagi di depan Jungkook, Sohyun harus mengembalikan imagenya sebagai wanita yang ceria namun punya pesona elegan juga.
Sohyun menyempatkan diri untuk berias sebelum pergi ke apartemen Jungkook. Ia harus tampil cantik didepan calon suaminya. Wahh....tingkat kepedean Sohyun kembali tinggi.
Seperti biasa, ia masuk ke dalam apartemen Jungkook tanpa permisi. Maklum Sohyun sudah menganggapnya sebagai rumah kedua. Ia tidak menemukan Jungkook di ruang tengah ataupun di dapur. Namun, saat Sohyun masuk ke dalam kamar, ia mendengar suara percikan air yang berarti Jungkook sedang mandi.
Ia menunggu Jungkook sambil merebahkan diri di atas kasur. Rasanya sangat nyaman dan membuat tenang. Ditambah aroma Jungkook yang sangat pekat menyentuh Indra penciumannya. Sohyun suka aroma maskulin yang Jungkook keluarkan. Itu seperti zat adiktif yang membuat dirinya kecanduan.
Saat Jungkook keluar dari kamar mandi, ia melihat Sohyun yang sudah terlelap di atas kasurnya. Jungkook tersenyum lembut, lalu mendudukkan dirinya di pinggir ranjang. Ia mengusap rambut Sohyun dengan pelan. Betapa damai wajah Sohyun ketika tidur. Kecantikannya bertambah sepuluh kali lipat.
"Maafkan aku"ucap Jungkook dengan nada serendah mungkin.
Sohyun melenguh sambil memutar posisi tidurnya. Ia membuka mata dan menemukan Jungkook yang sedang menatapnya dengan lekat.
"Apa aku membangunkan mu?"
Sohyun menggeleng cepat sambil tersenyum. Ia menepuk-nepuk kasur memberi kode pada Jungkook untuk mengisi sisi di samping Sohyun. Jungkook merebahkan tubuhnya, kemudian membuka tangan lebar-lebar agar Sohyun bisa memeluknya dengan nyaman.
"Tadi aku bertemu dengan Jaehyun"ucap Sohyun sambil menengadahkan mukanya untuk melihat Jungkook.
"Kapan? Apa dia berbuat aneh-aneh? Jujur saja, aku tidak suka dia berkeliaran disekitar mu"kesal Jungkook. Ia tidak bisa melupakan pukulan yang Jaehyun layangkan ke wajahnya. Jika Jungkook tidak mengingat Sohyun, mungkin Jaehyun akan berakhir babak belur ditangannya.
"Kau cemburu?"
"Tentu saja"
"Tapi dulu kau pernah bilang tidak akan pernah menyukaiku"
Jungkook menggelar nafas kasar, ia tidak suka Sohyun mengungkit masa lalu. Tapi mau bagaimana lagi, Sohyun sangat suka melihat wajah kesal Jungkook yang terlihat begitu menggemaskan dimatanya.
"Sohyun, jangan mulai lagi. Aku sudah bilang akan menyukaimu"
"Iya-iya...dasar bayi besar"
Mereka saling melempar tatapan, rasanya waktu berhenti sejenak dan atmosfer udara terasa ringan. Jungkook menggerakkan jarinya untuk menyelipkan rambut Sohyun ke balik telinga.
"Aku menyukaimu"ungkap Jungkook pelan. Sohyun merasa ingin terbang, ini yang ia tunggu-tunggu. Akhirnya Jungkook bisa menghargai kehadirannya. Apa ini artinya perjuangan Sohyun terbayar dengan baik?
![](https://img.wattpad.com/cover/223902516-288-k692189.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Hurt Me(M)✔️
Romantizm(C O M P L E T E D) Great Cover by @cherrycaca " Kenyataan dalam diriku yang sangat sulit diterima oleh banyak orang adalah ketertarikan ku pada seorang gay " - Kim Sohyun. Rank 2 🥈#kimsohyun