"Tumben lo baik sama gue?"
Aku menatap Bara yang berjalan berdampingan denganku tapi pandangannya lurus tanpa repot menoleh kearahku. Wajah Bara tak ada ekspresi sama sekali, Aku pun bingung kenapa orang ini tiba-tiba ke rumah dan mengajak ke mall. Tapi sampai di mall cowok itu tak berbicara sama sekali, ada yang bisa jelaskan isi pikiran Bara saat ini.
"Salah?" tanya Bara dengan nada datar.
"Enggak, cuman aneh," jujurku.
Bara terdiam namun tangannya malah menarik ku menuju bioskop, hey ini kenapa sih aku ditarik tarik begini?
"Roman or Action?" tanya Bara tanpa menoleh kearahku matanya menatap papan jadwal film yang akan tayang hari ini.
"Action aja," jawabku tanpa berpikir panjang.
"Duduk," perintahnya lalu menyuruhku duduk di tempat tunggu.
Bara memesan tiket tanpa ikut membawaku kesana dan membuat diriku makin heran sebenarnya apa tujuan manusia yang berstatus sahabatku ini? Kesambet apaan dia bisa ngajak jalan di malam sabtu begini.
"Gue heran, Bara pasti mau curhat ini!" tebak ku karena yakin cowok yang ku kenal dari Smp itu pasti jika sudah ada mau nya akan bersikap baik.
"Ayo!" ajak Bara menarik lenganku lagi tapi sekarang dengan lembut.
Bara masih menarik ku entah menuju, ini sejenis kencan bukan sih? Jangan baper please Azni! Aku terus melafalkan kalimat apapun dalam hati untuk membentengi diri agar tak jatuh dengan pesona seorang Wijaya itu. Tapi usaha ku rasanya gagal karena Bara membawaku ke toko boneka yang ada di mall ini.
"Pilih yang lo suka!" Perintah Bara lalu melepaskan pegangan tangannya dari tanganku.
Dengan ragu aku berjalan dan melihat-lihat banyak nya boneka, demi apasih ini dunia Azni banget yang paling suka boneka. Tatapanku beralih pada boneka panda yang berukuran besar senyum pun terbit dari wajahku. Tiba-tiba saja Bara berada di belakang ku karena aura Bara sangat terasa berbeda.
"Kita naik motor bukan mobil," sindir Bara dengan nada sinis.
Aku berbalik dan menatapnya dengan tatapan tajam lalu berkata, "gue gak minta lo beli ini, besok gue balik lagi sama Mikha buat beli ini."
"Pilih yang lain!" perintah Bara
Aku akhirnya memutuskan memilih boneka teddy berukuran sedang dan segera di bungkus dengan bungkus kado, loh kok? Terserah Bara aja deh, aku yang diangkut kesini cuman diam aja. Akhirnya kita berjalan dengan plastik yang Bara bawa, di jalan Bara sempat bertanya dimana tempat makan yang enak dan aku menjawab dengan santai.
Hingga setelah capek berjalan tiba-tiba Bara berhenti di lobby mall, mataku langsung membulat sempurna ketika melihat seorang cewek berdandan rapi dengan pakaian sangat girly sekali menghampiri kita. Dan aku baru menyadari satu hal.
"Hai Az, thank you udah mau temenin Bara buat nunggu gue," ucap Helya disertai senyum manisnya.
Aku mematung dengan senyuman yang sangat dipaksakan.
"Gue pesen ojol buat lo balik," ucap Bara dengan raut tanpa bersalah sama sekali.
Aku terkesiap lalu menggelengkan kepala.
"Gue mau ke timezone dulu, happy happy ya kalian kencan nya bye!" ucapku lalu melangkah mundur dan pergi secara perlahan.
Seharusnya aku tidak berpikir positif pada manusia es itu.
Ah, Bara sialan!
***
Sabtu malam yang mengenaskan bagi seorang jomblo seperti ku adalah terdampar ditengah-tengah para manusia bucin, sangat miris sekali teman. Setelah membeli minum aku langsung pergi ke timezone, dan aku berhenti di depan timezone ini saat teringat aku hanya membawa uang limapuluh ribu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTRA CINTA
Teen Fiction#MantraCinta Untaian aksara tergores indah dalam lembar harian yang kosong, saling bertemu dalam bait aksara. Mencatat hal menarik perhatian sang penulis. Satu cerita penuh dengan bahasa puitis Menjadi awal mula dari mantra cinta ini. Bukan hanya s...