Hampir semua siswa sudah mengatur barisan di lapangan outdoor, bukan akan melakukan upacara bendera karena semua siswa memakai baju olahraga. Tapi karena para siswa termasuk guru akan melakukan olahraga senam pagi yang dijadwalkan setiap sebulan sekali pada awal bulan di hari jum'at. Kegiatan ini sudah berjalan selama satu tahun kebelakang, atas usul Kak Alvan dari sekbid 4 Osis.
Ah aku baru ingat tentang kak Alvan dan penulis itu, sudah dua minggu berlalu tapi aku belum memberitahu soal ini ke Mikha. Ini semua gara-gara Kak Rahfa yang memberikan tugas awal untuk menjadi sekretaris, dan kesibukan lainnya seperti pemilihan ketua MPK baru.
"Kenapa yang datang malah ibu-ibu sih!"
Aku menoleh kearah kanan yang mendapati Fahri tengah berdecak sambil memandangi instruktuk senam yang sudah berdiri di depan. Aku terkekeh pelan lalu mengedarkan pandangan kearah samping Fahri, terdapat Rafsan dan juga Bara yang sedang sibuk memandangi orang-orang.
"Teteh-teteh yang kemarin kapok kali digodain lo terus!" Rafsan menyahut sambil menyampirkan lengan kanannya dipundak Fahri.
"Di godain?" Aku berujar sambil menatap serius.
"Biasa modus Fahri itu kayak kadal buntung, udah ketebak dari awal," ujar Mikha yang berada disebelahku.
Aku terkekeh pelan melihat wajah Fahri yang datar lalu aku berucap, "berarti lo belum berguru sama Kak Rahfa sesepuhnya kadal darat."
Obrolan kami terhenti karena instruktur senam sudah menyapa dengan mikrofon yang disediakan oleh Osis, pandangan kami lurus kedepan. Jujur saja jika bisa aku lebih memilih dibarisan tengah saja daripada harus baris di depan. Ini semua karena Mikha yang menarik ku hingga berada di barisan paling depan dan di dekat barisan cowok karena barisannya tuh biasanya dipisah dan aku berada di perbatasan itu.
Kita melakukan pemanasan dulu sesuai intruksi dipimpin oleh ibu-ibu yang di depan. Jujur, aku hanya suka olahraga senam ini karena tak melakukan banyak tenaga seperti lari. Tapi kalau senam nya terlalu heboh ya aku gak bakal ikutin juga.
"MAU LAGU APA ANAK-ANAK?" Teriak ibu-ibu dengan leging warna pink dan juga kaos ketat berwarna kuning cerah tak lupa topinya yang berwarna putih, kata Mikha ibu itu namanya Mbak Kely.
"KOPI DANGDUT!"
"BLACKPINK!"
"JANDA BODONG!"
"BTS!"
Dan yang terakhir adalah teriakan ku yang super menggelegar, hingga beberapa orang memperhatikan diriku. Bodoamatlah kan kata Mbak Kely suruh request lagu, aku hanya menyampaikan pendapat. Namun pendapatku rasanya tak diterima, apalagi melihat tatapan tajam dari Mikha dan Sekar. Sedangkan ketiga cowok yang bertitle sahabat ku itu menatap dengan takjub.
"Itu beneran suara lo?" tanya Rafsan menggelengkan kepalanya.
Aku hanya memutar bola mata malas menanggapi pertanyaan tak berfaedah oleh Rafsan.
"Namanya juga anak K-popers," sahut Bara membuatku mengalihkan fokus kepadanya.
Baru saja ingin menimpali perkataan Bara, namun suara musik terdengar sangat keras dari sound yang berada tak jauh dari barisanku. Fokus ku teralihkan pada suara musik yang mengiringi awalan senam hari ini, gak ada salah satu yang di request oleh teriakan siswa njirr. Malah lagu tiktok yang lagi viral sekarang.
"Tau gitu, gue gak teriak kalau gak di notice mah!" gerutu ku walau begitu aku tetap mengikuti gerakan senam mbak Kely.
***

KAMU SEDANG MEMBACA
MANTRA CINTA
Dla nastolatków#MantraCinta Untaian aksara tergores indah dalam lembar harian yang kosong, saling bertemu dalam bait aksara. Mencatat hal menarik perhatian sang penulis. Satu cerita penuh dengan bahasa puitis Menjadi awal mula dari mantra cinta ini. Bukan hanya s...