#13. ABANG SEPUPU

14 1 0
                                    

16.00 WIB

         Lalu lintas di jalan raya Cikarang pusat ini cukup ramai, terlebih lalu lintas di depan sekolah SMA AKSARA BIRU yang nampak sangat padat. Dan aku malah terdampar di depan halte sekolahan dengan beberapa orang siswa yang memakai seragam olahraga yang sama. Beberapa orang ada yang sama sepertiku, menunggu jemputan atau ada yang ingin naik kendaraan umum.

           Aku sibuk memperhatikan lalu lalang orang, sebenarnya sih aku tak suka merasa sendiri ditengah keramaian. Tapi tak ada orang yang ku kenal sama sekali walaupun satu sekolah, dan pura-pura sok akrab sama orang lain itu bukan aku banget. Malah yang ada nantinya aku yang canggung sendiri, karena aku bukan Mikha yang humble.

"Hallo Cantik!"

         Aku menoleh mendengar sapaan aneh tersebut, dan terkejut melihat Kak Rizwan sudah duduk disampingku. Bukannya tadi tak ada orang sama sekali, hari ini aku lelah sekali tapi kenapa tuhan malah mendatangkan orang ini.

"Ngomong sama aku?" tanyaku berusaha sopan.

"Ya kali ngomong sama makhluk ghoib," jawabnya santai.

           Aku tak membalas perkataan Kak Rizwan, sebenarnya sih mulut ini sudah gatal ingin bertanya kenapa dia bisa sampai ada disini. Padahal aku lihat dia bawa motor tadi, sekarang motornya dia kemanakan?

"Kamu tau gak perbedaan aku sama ikan?"

"Enggak." Dengan cepat Aku menjawab pertanyaannya.

"Coba dong tebak," pinta Kak Rizwan dengan sorot mata memohon, kakak satu ini mengapa aneh sih. Aku menghela napas lalu memikirkan jawaban secara acak.

"Ikan itu hewan, kakak manusia berjenis laki-laki," jawabku yang paling logis dari pikiran random lainnya.

             Namun jawabanku sepertinya sangat tidak memuaskan, bahkan dia nampak berdecak kesal tapi anehnya saat aku menatapnya dia langsung tersenyum sangat lebar. Aku memalingkan wajah agar tidak terpesona oleh kakak alumni ini. Bisa gawat cuman lihat senyumnya aja baper, apalagi gara-gara kelamaan jomblo jiwa halu ku makin meningkat.

"Salah," jawabnya santai.

"Yang benar itu, kalau ikan gak bisa hidup tanpa air kalau saya gak bisa hidup tanpa kamu," ucap Kak Rizwan diakhiri senyuman manis.

Eh sebentar,
Aku lagi digombalin?
Bunda anak mu digombalin cogan.

"Tapi kenapa kakak masih bisa bernapas walau tanpa Azni?" tanyaku disertai tatapan meremehkan.

Kak Rizwan terdiam.

          Aku tertawa dalam hati melihat ekspresi kak Rizwan yang nampak lelah, jangan lupakan Azni sudah berguru dengan ahlinya kadal darat yaitu kak Rahfa jadi jurus modus seperti tadi bisa aku atasi dengan gampang.

"Kamu ngerti konsep gombal gak sih?" tanya kak Rizwan menatap mataku dengan sorot kesal.

"Ngertilah, dan sudah khatam sama trik modus kayak begitu," jawabku santai.

             Kak Rizwan terdiam sambil menatapku dengan tatapan yang sulit untuk diartikan, walau aku tak menatapnya balik tapi terlihat dari ekor mata. Maaf-maaf nih kak, kalau Kak Rizwan datangnya lebih dulu daripada orang yang aku suka sih pasti gak bakal nolak. Tapi kakak datangnya diwaktu yang gak tepat sih.

"Kalau modus gak mempan, yaudah langsung to the point aja. Saya mau anter kamu pulang, gak ada penolakan!" ucapnya membuat diriku terguncang seketika.

"Lah?" ucapku terkejut.

            Kak Rizwan berdiri dari duduknya membuat aku menatapnya heran, sebenarnya aku ada diposisi bagaimana sih? Kok mendadak otak ku lemot seketika apalagi saat melihat tatapan tak terbantahkan dari kak Rizwan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MANTRA CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang