💜 LavenderWriters Project Season 07
||Kelompok 02||
#Tema; Mantan
•-Ketua: Maharani
•-Wakil: Azza
+++
Efran Syailendra Pramudya, seorang CEO muda berparas tampan yang kisah asmaranya terus diselimuti kesialan karena kutukan mantan kekasihnya semasa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
H A P P Y R E A D I N G
🎬🎬🎬
Seorang perempuan tengah termenung sembari menatap cincin yang melingkar di jari manis tangan kirinya. Ia tersenyum miris. “Cincin ini udah gak ada artinya lagi,” lirihnya dengan suara tercekat.
Tangan kanannya terangkat hendak melepaskan benda berwarna silver itu, akan tetapi terhenti oleh bunyi notifikasi ponsel.
Nama Jeno muncul di layar kaca benda persegi panjang tersebut.
Jeno💜 Sayang
Agni tersenyum sinis usai membacanya. Sekarang, panggilan tersebut sudah tidak berpengaruh apapun pada dirinya.
Karena malas, Agni pun hanya membaca pesan tersebut dan meletakkan ponselnya di kasur.
Namun, tak berselang lama ponselnya itu kembali berbunyi.
Jeno💜 Kok cuma dibaca? Kamu marah sama aku?
Jika tadi Agni hanya membacanya, kali ini Agni sama sekali tidak membukanya.
Jeno💜 Agni, kamu beneran marah? Kenapa? Karena aku jarang hubungin kamu? Kalau iya, aku minta maaf ya. Masalah perusahaan belakangan ini bener-bener bikin kepala aku pusing.
“Perusahaan?” Lagi-lagi Agni tersenyum sinis.
TRINGGGG ....
Tak puas mengirimi Agni dengan pesan, sekarang Jeno beralih menghubunginya dengan cara menelepon. Namun, Agni memilih membiarkannya saja.
Jeno💜 Kamu beneran marah ternyata, sampai telpon aku aja gak kamu angkat. Ya udah kalau gitu, kamu tenangin diri kamu dulu. Aku juga bakal selesaiin masalah perusahaan, abis itu ... kita bisa ketemu.
Jeno💜 See you, Bi. Love you💐
Mata Agni berkaca-kaca melihat pesan yang dikirimkan oleh Jeno. Hatinya terlalu sakit karena perbuatan Jeno di belakangnya selama ini.
Dan sepertinya, ia butuh teman untuk mendengarkan ceritanya.
Havana.
Satu-satunya nama yang terlintas di benak Agni. Tanpa pikir panjang, ia pun segera menghubungi sahabatnya itu. Beruntung, Havana cepat merespon.
