Sekarang, umurku masih 21 tahun. Tapi Mama dan Papa sudah menjodohkanku dengan seorang Pria.
Dan lagi, aku tak tau wajahnya. Itu membuatku stress sampai sampai aku melarikan diri dari rumah.
Aku pergi ke rumah temanku tapi dia tak menerimaku dirumahnya. Jadi, terpaksa aku mencari kosan untuk tinggal sementara.
Hari ini, aku mencari tempat bekerja, tapi hal itu membuatku merasa sangat lelah. Dari pagi hingga siang, aku masih belum mendapatkan pekerjaan.
Akhirnya, aku bisa mendapatkan pekerjaan juga.
Aku mulai mengerjaan pekerjaanku sebagai kasir di sebuah minimarket.
"Selamat datang, selamat berbelanja," ucapku pada pelanggan yang masuk.
"Bisakah kau berikan nomor telponmu?" ucapnya.
Apa-apaan dia? Dia mabuk?
"Maaf Kak, ada yang bisa saya bantu?" tanyaku.
"Apa telingamu rusak hah!" dia mengarahkan tangannya ke rambutku.
Tapi ada seseorang yang menghalanginya.
"Permisi, saya mau bayar," ucapnya.
"A ah baik," aku langsung melayaninya.
"Hish, dasar sok jual mahal kau ya, sini kau!" dia menarik rambutku.
"Aaakh, lepaskan bodoh. Sakit, apa maumu!" ucapku kesal.
Rambutku sakit sekali rasanya.
"Hei! Apa yang kau lakukan? Cepat layani aku," ucapnya tuan yang baru datang tadi, lagi.
"Hei bodoh! Apa kau tak melihat ini! Bantu aku siapapun!" aku meringis kesakitan.
Duakh
Tuan itu langsung memukul kepalanya.
Bugh
Kali ini, perutnya.
Buagh
Yang ketiga, wajahnya.
"Apa sudah beres? Cepat layani aku," ucapnya dengan santai.
"Dasar gila," Kakak itupun pergi.
"Haah, dasar," aku kembali ke balik meja kasir.
Aku dongak untuk bicara padanya tapi, dia menataku duluan dengan tatapan dinginnya.
"Hei! Aku bisa melaporkan ini pada pemimpinmu nanti," ucapnya.
"Apa? Apa yang aku lakukan?" tanyaku bingung.
"Kau tak melayani pelanggan dengan baik," sahutnya.
"Dasar cerewet, siapa kau memangnya,"
"Aku Joshua, kau tak tau aku? Kuno sekali," jelasnya.
"Memangnya siapa kau?" gumamku lagi.
"Dasar, lihat ini," dia menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan dirinya yang berada di beranda pencarian.
Apa-apaan dia, aku hanya sibuk jadi aku belum sempat membuka internet belakangan ini. Dasar orang ini.
"Hei kau melakukannya lagi," ucapnya lagi.
"Dasar menyebalkan," gumamku.
"Apa? Kau berprilaku seperti ini pada pelanggan? Perilakumu sangat buruk. Siapa namamu?" ucapnya berujung ancaman.
"Baiklah tuan pelanggan," ucapku kesal sembari membungkuskan belanjaannya.
"Bagaimana bisa, ahahaha," dia tertawa.

KAMU SEDANG MEMBACA
SEVENTEEN AND YOU
FanficSEVENTEEN RIGHT HERE!! CARAT MERAPAT!!! Cerita tentang seorang Park (y/n) yaitu Kamu, iya kamu. Dengan seorang yang ia sayang. Jangan lupa Vote dan Commentnya yaaa