10

17 3 0
                                    

"Besok adalah hari perkemahannya, aaakh rasanya malas pergi," aku menidurkan kepalaku di meja belajar.

Tring!

Grub kelas

Ketua Kelas
|Semuanya harus datang dan harus ikut|

Dia seakan mendengar ucapanku sekarang.

Aku bergegas ke lemari dan mencari pakaian yang akan ku bawa besok.

Aku sungguh malas mengikuti kegiatan seperti ini. Karena,

Aku tak mempunyai teman.

Bukan seperti yang kalian pikirkan sih. Mungkin mereka sungkan berbicara denganku.

Aku adalah murid yang sedikit pendiam. Hmm, aku memang pendiam sih.

Dan juga, aku tak mudah bergaul. Aku malas berbicara.

>>>

Aku sudah berada di lapangan sekolah. Aku menunggu teman sekelasku.

Belum ada yang datang?

Apa aku datang terlalu pagi?

Aku menyipitkan mataku dan melihat seseorang yang berdiri di gerbang sekolah.

Sepertinya akan ada masalah nanti.

Karena,

Pembuat onar dikelas sudah datang.

Ya, dia itu Lee Seok Min.

Pengacau kelas.

"Dimana yang lain ya? Kenapa mereka belum datang?" gumamku.

Haah belum berangkat saja sudah melelahkan.

"Hei, kenapa melamun?" tanyanya.

"Ah?" aku menoleh ke sisi kananku.

Apa dia berbicara denganku?

"Hei, kau mengabaikan ketua kelas bicara," ucap Seok Min.

"Ada apa?"

"Kenapa yang lain belum datang?" tanyanya padaku.

"Aku tak tau, kenapa kau tanya padaku?" ucapku.

"Hei! Lee Ji Hoon! Kemari!" ucap Seok Min.

Aku pergi dari sana. Tapi, Seok Min menatapku.

"Kenapa kau pergi?" tanyanya.

"Kenapa?" aku pergi.

"Ada apa?" Lee Ji Hoon menatap Seok Min dengan tatapan datarnya.

"Nanti kau ikut denganku waktu perkemahan, kau akan menjadi sekretarisku atau pembantuku hehe,"

"Tidak mau," Lee Ji Hoon pergi.

"Astaga anak ini, hei tunggu aku!" Seok Min langsung mengejar Lee Ji Hoon dan memohon padanya.

>>>

Setelah sampai di perkemahan.

Semuanya berbaris lalu sibuk mendirikan tenda.

Seseorang menghampiriku.

"Hei, bantu kami membuat tenda," ucapnya.

"Ah, iya,"

Setelah selesai.

"Maaf tenda kami sudah penuh jadi ..."

"Ah iya aku mengerti,"

Hari mulai larut, kami mulai menyalakan api unggun sekarang.

Apinya sangat hangat. Tapi ... aku merasa kesepian. Karena tidak ada yang berbicara denganku. Aku ... memang tak pandai bergaul.

SEVENTEEN AND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang