6

22 4 0
                                    

"Heei aku bosan, bagaimana kalau kita main game," ucapku.

"Tidak," jawab Won Woo.

"Ayolaah kita main game," ajakku.

"Ayolah, kita kekurangan satu orang pemain," ucap (yf/n).

*(yf/n) : your friends name

"Haah baiklah," jawab Jeon Won Woo dengan raut wajah malas.

Setengah jam kemudian.

Aku kalah dan pemenangnya sekarang akan mengajukan tantangan kepadaku.

Aku yang mengajukan permainan tapi aku yang kalah.

Huhu Park (y/n) menyedihkan.

"Ahahaha, dariku bla bla,"

Aku sudah melakukan semua tantangan yang mereka bertiga minta. Tapi, masih ada satu tantangan gila yang menungguku.

Itu adalah tantangan dari Jeon Won Woo.

Setelah mereka banyak berbicara dan menyuruhku agar melakukannya lebih cepat.

Kepalaku rasanya sangat pusing karena mereka.

Pada akhirnya.

Aku melakukannya.

"Ya! Ya! Ya! Ya!" pekikku di tengah lapangan.

Apa yang kulakukan? T-T

"Kenapa dia?"

"Apa dia sudah gila?"

Huhu aku malu.

Aku menatap Won Woo. Dasar si tuan tanpa ekspresi! Akan ku balas kau nanti.

Semoga hari ini berjalan dengan cepat.

Tapi ternyata

Tidak.

Hari ini serasa berjalan sangat lambat.

Jeon Won Woo menatapku dengan tatapan tajam. Berharap aku tak berhenti melakukan hal ini.

"Hari yang sangat indah! Hahahaha! Huo huo huo! Ahia hia hia!"

Dan seterusnya.

Sepertinya lesung pipit Jeon Won Woo meninggi.

Dasar Jeon Won Woo menyebalkan.

>>>

Akhirnya bel pulang pun berbunyi.

"Haah, akhirnya pulang juga," ucapku sembari mengemas barang-barangku ke dalam tas.

"Ah, maaf (y/n), aku sudah dijemput oleh pacarku," ucapnya.

Padahal aku belum menanyakan hal itu.

"Oh? Sayang sekali, padahal aku ingin mentraktirmu hari ini T-T," ucapku sembari menunjukkan raut muka kecewa.

"Yasudah lain kali saja ya," ucapnya sembari keluar.

"Tidaak, hal itu akan berlaku hari ini saja haha,"

"Dasar kau," dia pergi.

Saat di perjalanan pulang.

"Hariku melelahkan gara-gara dia,"

Aku melihat Jeon Won Woo yang pulang dengan berjalan kaki. Sendirian.

"Hiih Jeon Won Woo, akan kubalas kau besok," gumamku.

Apa ini?

"Aakh!" aku berlari ke arah Jeon Won Woo.

Brukh!

SEVENTEEN AND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang