Herooooo i'm back!!
"Kalau kamu punya ribuan alasan untuk menyerah, maka kamu juga harus punya ribuan alasan untuk bertahan."
-Happy Reading-
Ditengah panas nya matahari siang ini, membuat tiga insan itu terus mengeluh. Keringat telah membasahi baju mereka. Lima menit lagi bell istirahat akan berbunyi. Mereka bertiga masih setia dengan hormat bendera.
"Kantin kuy" ajak Zaiden
"Gass" balas Kasta
"Emang udah boleh?" Tanya Cenora polos
"Tenang aja Kasta yang nanggung" jawab Zaiden sambil tersenyum kecil
"Terserah aja" balas Kasta yang sudah melangkahkan kaki pergi meninggalkan mereka berdua.
Cenora sudah mendudukann dirinya di kursi panjang kantin. Sambil menunggu Kasta dan Zaiden yang sedang membeli minuman. Hanya ada beberapa siswa/i dikantin, sudah dipastikan mereka adalah anak-anak yang bolos mapel atau jamkos.
"Nih" ujar Zaiden melempar sebotol air mineral yang disambut oleh Cenora.
"Thanks"
Sekarang mereka bertiga duduk bersama, Cenora bersebelahan dengan Zaiden dan bersebrangan dengan Kasta. Tak lama bell berbunyi, bagaikan orang yang ingin tawuran siswa/i itu menyerbu kantin. Dalam beberapa menit saja kantin sudah sangat penuh.
Saat mereka tengah asik melihat pemandangan orang-orang yang memenuhi kantin. Kaffa, Rio dan Nuca datang menghampiri mereka.
"Aduh-aduh anteng banget duduk bertigaan" ujar Kaffa yang baru saja datang
"Iya nih, akur banget kaya nya" ucap Rio yang langsung duduk disebelah Kasta dan diikuti oleh Nuca
"Udah temenan nih ceritanya?" Tanya Nuca
"Iya dong" jawab Zaiden dengan bangga
"Kata siapa?" Ujar Kasta
"Kata Zaiden Gumalatama yang ganteng"
"Pede banget" jawab Cenora yang mendengar ucapan Zaiden, membuat yang lain tertawa kecuali Zaiden yang sekarang tengah cemberut
"Gue ganteng dan lo harus tau banyak yang ngantri sama gue"
"Lo tukang kasir?" Tanya Cenora membuat tawa Kaffa dan lainnya semakin pecah
"Eh sadar ngak sih kita diliatin orang-orang" ujar Nuca yang melihat ke sekelilingnya
"Ya kan kita selalu jadi perhatian mereka" balas Kaffa
"Lo pada kenapa sih? Jadi orang kok pede banget" kesal Cenora
"KARNA KITA MANTEP" balas mereka berbarengan terkecuali Kasta
Cenora yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas. Bukan hanya Cenora tetapi Kasta juga geleng-geleng kepala melihat tingkah teman-temannya.
Cenora pun beranjak pergi, dari arah yang berlawanan terlihat Gaza yang baru saja datang. Terlihat Gaza memberi kode kepada Cenora, tetapi Cenora tak memahami nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CENORA
Teen FictionDitinggalkan oleh orang yang kita sayang satu persatu memang menyakitkan. Namun hal yang lebih menyakitkan adalah disaat kita harus tetap tersenyum dan dipaksa untuk melupakan semua kenangan yang ada. "DENGAN NGAMPANGNYA KALIAN NYURUH AKU NGELUPAIN...