Ditinggalkan oleh orang yang kita sayang satu persatu memang menyakitkan. Namun hal yang lebih menyakitkan adalah disaat kita harus tetap tersenyum dan dipaksa untuk melupakan semua kenangan yang ada.
"DENGAN NGAMPANGNYA KALIAN NYURUH AKU NGELUPAIN...
Seperti biasa sebelum membaca mari beri aku bintang yang cerah dan jangan lupa komen yang banyak xixi.
–Happy Reading–
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cenora mengerjapkan matanya dan memperhatikan sekitar. Terlihat tidak asing baginya. Ia pun mengerjapkan matanya lagi memastikan dengan benar dimana ia sekarang.
Tidak ini bukan mimpi, Cenora saat ini tengah berada di apartemen nya. Tapi bagaimana ia bisa berada disini?. Ia pun beranjak dari tempat tidurnya. Apartemen ini terlihat sama, namun hanya saja dengan vibes yang berbeda.
"Udah bangun?" Tanya Gafthan yang sedang menyiapkan makanan
"Iya, kok sepi bang? Pada kemana yang lain?"
"Udah pulang"
"Emang ini jam berapa? Hah baru juga jam 6"
"Mereka kan harus sekolah, kamu kan juga harus sekolah. Sini sarapan dulu terus mandi nanti abang yang nganter, baru abang balik" jelas Gafthan
"Iya"
Cenora pun memakan sarapan yang telah dibuat oleh Gafthan. Sambil melahap makananya ia teringat akan sesuatu yang menjanggal pikirannya.
"Oh iya bang, kok aku bisa ada disini?" Tanya Cenora kepada Gafthan yang sedang melahap makananya
"Kamu lupa?"
"Kalo aku ingat ya ngapain aku tanya"
"Kasta yang bawa kamu, dan kamu ketiduran dalam keadaan nangis. Kok bisa kamu ketiduran pas lagi nangis?"
"APA? KASTA YANG BAWA AKU? KOK BISA?" Teriak nya terkejut dan sedikit tidak terima
"Eh ini masih pagi udah teriak-teriak aja. Ya abang juga ngak tau kenapa bisa dia yang bawa kamu. Dia cuman bilang kamu ketiduran" jelas Gafthan
Tidak ingin pusing Cenora tidak memikirkannya lagi. Karna sekarang ia sudah hampir terlambat masuk sekolah. Sesuai janji Gafthan hari ini ia mengantar Cenora ke sekolah.
Dengan kecepatan yang lumayan tinggi akhirnya Cenora sampai di sekolah dan untungnya ia belum terlambat. Karna Gafthan mengantarnya, Cenora menjadi bahan perhatian bagi siswa/i lainnya tapi Cenora tidak memperdulikannya.
"Abang balik ya, jaga diri kamu baik-baik. Kalo ada apa-apa kabarin abang pasti akan datang" ucap Gafthan sambil merapikan rambut Cenora yang berantakkan karena helm
