Hai, sebelum membaca jangan lupa di vote dulu ya xixixi.
Angin sejuk menerpa wajah cantik Cenora, sambil menikmati alunan musik dengan airpods nya. Cenora memejamkan mata menikmati musik, tanpa sadar mulutnya pun ikut melantunkan alunan musik tersebut.
Tapi mengapa tiba-tiba seakan kau pergi
Melepas rangkulanmu dan berhenti melindungiku tanpa sebab
Mungkin alam semesta tak menerimanya
Dan waktu tak memberi kesempatannya
Tapi setidaknya kau telah merubahku
Dari resah menjadi luka.Daun jatuh - Resah Jadi Luka
Suara indah Cenora membuat seseorang yang sedari tadi berada disana terpana. Namun, tidak bertahan lama ia menyadarkan dirinya.
"BERISIK BANGET SIH!!" Ucapnya dengan keras membuat Cenora terkejut.
"Astaga ngangetin aja sih lo, bisa ngak kalo ngomong ngak usah teriak-teriak." Balas Cenora kesal
"Lo berisik, gue ngak bisa tidur karna suara jelek lo." Ucapnya lalu pergi meninggalkan Cenora.
"Dih sombong banget, lagian ya kalo mau tidur jangan disini. Siapa yang nyuruh lo tidur disini?" Perkataan itu membuat lelaki tadi berhenti dan melangkah mendekati Cenora.
"Gue suka disini dan suka-suka gue dong mau tidur dimana aja. Apa lo mau tidur sama gue?" Perkataan itu membuat Cenora tidak bisa berkata-kata, sedikit takut karena lelaki itu mulai memojok kan dirinya kedinding.
"Gila" itulah perkataan yang dapat Cenora katakan. Ia pun dengan cepat mendorong tubuh lelaki itu menjauh.
Lelaki itu pun melangkah pergi meninggalkannya, namun mata Cenora menangkap sesuatu sebungkus rokok tergeletak dilantai. Cenora pun mendekat dan mengambilnya. Dugaan Cenora benar bahwa itu adalah milik lelaki menyebalkan itu.
Cenora pun dengan berlari mengajar dan memanggilnya. Tapi lelaki itu tidak menggubris Cenora bahkan tetap melanjutkan langkah kaki nya.
Karena kesal Cenora pun melepaskan sepatu yang ia kenakan dan melemparkan nya.
Brak. Sepatu itu mendarat tepat dikepala lelaki tersebut. Ia pun menghentikan langkah nya dan memungut sepatu itu. Mencari-cari siapa pemilik sepatu tersebut, hanya ada satu orang yaitu Cenora.
Ia pun melangkahkan kaki mendekati Cenora. Dengan tatapan yang tidak bisa dikatakan.
"LO GILA" Suaranya meninggi
"IYA" Balas Cenora tidak mau kalah
"Sekarang apalagi? Bisa ngak, lo ngak ganggu gue?" Ucapnya dengan amarah yang mulai mereda.
"Makanya lain kali kalo dipanggil nyaut, apa lo budek? Perlu gue anterin ke THT buat periksa?"
"Apa?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan agar tidak bertambah panjang perdebatannya.
"Nih, punya lo jatuh." Ucap Cenora sambil menyodorkan sebungkus rokok. Lelaki itu pun mengambilnya dan ingin berlalu pergi. Dan lagi-lagi hal sial menimpa dirinya, tidak bukan hanya dirinya tetapi Cenora juga

KAMU SEDANG MEMBACA
CENORA
Подростковая литератураDitinggalkan oleh orang yang kita sayang satu persatu memang menyakitkan. Namun hal yang lebih menyakitkan adalah disaat kita harus tetap tersenyum dan dipaksa untuk melupakan semua kenangan yang ada. "DENGAN NGAMPANGNYA KALIAN NYURUH AKU NGELUPAIN...