Sebelum membaca jangan lupa di vote dulu yuk.
"Cen lo ngak ke kantin?" Tanya Gea perempuan yang duduk meja samping diri nya.
"Ngak deh, gue dikelas aja."
"Okedeh."
Suasana kelas sangat sepi, hanya ada beberapa orang. Dan mereka semua dengan kesibukan masing-masing. Ada yang sudah terlelap dialam bawah sadar nya, ada yang sedang menyalin tugas untuk pelajaran selanjutnya, ada yang sedang mendengarkan musik, dan ada yang membaca novel dengan tenang yaitu Cenora.
Sangat nyaman rasa nya bisa membaca buku didalam keadaan hening, tenang dan tentram. Namun ada saja hal yang mengusik Cenora.
"Aduh kebelet banget, tapi sayang lagi seru-seru nya. Tapi ini udah ngak bisa ditahan lagi." Batin Cenora, ia pun akhirnya meninggalkan novel yang ia baca dan segera keluar dari kelas. Dirinya lupa bahwa ini adalah hari pertama nya disekolah ini.
Cenora pun memutuskan untuk bertanya dimana letak toilet, namun sayangnya tidak ada satu orang pun yang terlihat. Hampir saja dirinya ngompol dicelana, namun seseorang datang dari arah yang berlawanan.
"Permisi." Ucap Cenora namun tidak ada jawaban
"Permisi." Ucapnya lagi dan sama saja lelaki itu tidak menggubris Cenora dan masih terus melanjutkan langkah nya.
"PERMISI." Kesabaran Cenora sudah mulai habis, ia sudah tidak bisa lagi menahannya. Lelaki itu pun menghentikan langkah kaki nya, dan memperhatikan Cenora dengan alis bertaut.
"Lo ngomong sama gue?" Tanya nya sambil melepaskan earpods yang ia gunakan. Pantas saja ia tidak mendengar panggilan Cenora.
"Engga, gue ngomong sama tembok tadi." Balasnya kesal
"Oh." Jawaban singkatnya dan setelah itu ia ingin segera pergi. Namun ditahan oleh Cenora.
"Ih, gue mau nanya. Toilet dimana? Gue udah kebelet banget." Tanyanya saat melihat lelaki itu hendak pergi.
"Lurus belok kanan lurus belok kiri." Jawabnya singkat dan segera berlalu dari hadapan Cenora.
"Ha, ah bodo lah. Lurus belok kanan lurus belok kiri." Ucap nya mengingat perkataan lelaki tadi dan berlari mencari toilet.
"Lega juga akhirnya. Untung aja gue ngak pipis dicelana, malu banget gue kalo sampe kejadian. Tapi bentar, kaya nya gue kenal deh sama cowo tadi. Tapi siapa ya?" Tak ingin mengambil pusing dengan itu, ia berjalan menuju kantin ingin membeli air mineral.
Setelah membeli air mineral Cenora memilih untuk kembali ke kelas karena sebentar lagi bel masuk akan berbunyi. Namun saat dipertengahan jalan ia mengingat sesuatu.
"Anjir, itu kan cowo yang duduk disebelah gue". Batin nya
Cenora baru saja mengingatnya bahwa lelaki itu adalah lelaki yang sekarang menjadi teman sebangku dirinya. Ia pun kembali melangkahkan kaki nya menuju kelas yang bertepatan dengan bel masuk.
Ternyata guru yang harus nya masuk pada jam pelajaran ini sedang sibuk dan jadilah mereka jamkos. Padahal guru itu telah berpesan agar mereka tidak ribut, benar saja mereka tidak ribut. Karena hanya tersisa setengah siswa/siswi didalam kelas ini, yang lainnya entah pergi kemana.
Saat Cenora sudah mulai bosan dengan novel nya. Ia merasa ingin mendengarkan musik, ia pun mencari airpods nya dikolong meja. Namun yang ditemukannya adalah sekotak susu coklat. Ia bingung siapa pemilik susu coklat itu, karna ia tahu betul bahwa itu bukan miliknya.
Ia pun memberanikan diri untuk bertanya kepada lelaki disebalah nya.
"Ini punya lo?" Tanya Cenora namun tidak ada balasan dari lelaki itu."Ini punya lo?" Tanya Cenora sekali lagi. Dan sama saja tidak ada balasan dari lelaki tersebut.
"Ini puny.... "
"BUKAN" pertanyaan Cenora terpotong karena jawaban lelaki itu. Namun jawban itu membuat seisi kelas memperhatikan mereka. Cenora sendiri pun kaget dengan jawaban lelaki itu dengan suara meninggi.
"Santai aja dong, gue kan cuman nanya." Balas Cenora berusaha untuk tetap tenang.
"Nanya itu sekali aja, ngak usah sampe berkali-kali. Gue ngak BUDEK." Ucapnya dengan penekanan di kata budek.
"Iya ngak budek tapi ngak punya mulut buat jawab pertanyaan gue." Balas Cenora tak mau kalah. Perdebatan mereka pun menjadi tontonan untuk teman sekalasnya.
"Gue udah jawab dengan gelengin kepala, gak punya mata ya lo."
"Udah-udah jangan ribut lagi, itu susu coklat dari gue." Perkataan itu membuat semua mata mengarah kepadanya. "Udah ya jangan ribut lagi." Lanjutnya.
"Oh" Jawab lelaki itu dan pergi meninggalkan kelas begitu saja. Semuanya pun kembali ke tempat mereka masing-masing.
"Di minum ya Cen." Ujar lelaki itu mendekati Cenora.
"Sorry gue ngak bisa minum nya, nih" Cenora pun mengembalikan susu coklat itu dan pergi meninggalkan kelas dengan membawa handphone dan airpods nya.
"Gila gue ditolak." Ujar lelaki itu pelan.
👉👈
"Gimana nih ceritanya?"
Maaf ya agak kurang nyambung xixi. Semoga kalian suka, tungguin lagi ya update selanjutnya.
Thank you.

KAMU SEDANG MEMBACA
CENORA
Teen FictionDitinggalkan oleh orang yang kita sayang satu persatu memang menyakitkan. Namun hal yang lebih menyakitkan adalah disaat kita harus tetap tersenyum dan dipaksa untuk melupakan semua kenangan yang ada. "DENGAN NGAMPANGNYA KALIAN NYURUH AKU NGELUPAIN...