Decision

3 0 0
                                    

"Sora-ya, sudah siap?" Mingyu mengetuk kamar Sora.

"Masuk saja." Begitu masuk, Sora sedang memilih-milih baju yang ada di lemarinya. Masih menggunakan handuk kimononya. Tiap kali Sora seperti itu, perilaku Mingyu selalu menjadi gelagapan.

"Aku bingung ini memakai baju apa, menurutmu lebih bagus yang mana?" Sora memperlihatkan dua dress. Yang satu berwarna hitam selutut, dan satu lagi berwarna abu-abu.

"Aku lebih suka yang ini." Mingyu menunjuk dress berwarna abu-abu.

"Baiklah," Sora mengembalikan dress berwarna hitam. Lalu dia berbalik lagi melihat Mingyu.

"Kau akan terus disini? Melihatku berganti baju?" Tanya Sora.

"A-ahh sebentar." Mingyu lalu keluar dari kamar Sora, dia menutup pintunya. Lalu Sora dengan senang hati mengganti bajunya. Setelah selesai mengganti bajunya baru dia memperbolehkan Mingyu masuk kembali.

Sekarang Sora sedang duduk didepan meja rias. Dia sedang mengeringkan rambutnya. Mingyu mendekati Sora.

"Kemari, biar aku saja." Mingyu mengambil hairdryer yang dipegang Sora, lalu dia membantu Sora mengeringkan rambutnya.

Setelah kering, Sora hanya mengikat rambutnya seperti kuncir kuda. Hanya seperti itu, tapi bisa membuat Sora terlihat sangat cantik. Ditambah riasan makeup yang tidak mencolok, terkesan natural tapi mampu membuat keindahannya terpancar.

"Sangat cantik sekali Sora-ku ini..." Mingyu menundukkan sedikit badannya, mengecup puncak kepala Sora. Sora menengadah melihat Mingyu. Tapi Mingyu mengambil kesempatan itu untuk mengecup bibir Sora. Sora hanya bisa tersenyum.

"Sudah selesai? Bagaimana kalau kita berangkat sekarang?" Tanya Mingyu, Sora mengangguk. Dia mengambil tas jinjingnya dan mengambil high heels miliknya. Mingyu mengambil paper bag yang berisi makanan untuk ibu Mingyu. Mereka berdua keluar dari apartemen, dan pergi ke rumah ibu Mingyu.

"Mingyu-ya.."

"Hmm? Kenapa?" Tanya Mingyu yang sedang menyetir.

"Aku mencintaimu."

"Kenapa tiba-tiba?"

"Tidak, hanya saja aku ingin mengatakannya sekarang."

"Ya ampun gemas sekali, aku juga." Mingyu mencubit pipi Sora gemas.

"Aku ingin membeli minum di toko itu," Sora menunjuk minimarket yang ada didepan mereka. Mingyu lantas menepikan mobilnya. Minimarket itu berada di sebrang dimana tepat mobil Mingyu berhenti. Untungnya ada tempat pemberhentian dan ada zebra cross disana. Jadi memudahkan Sora untuk menuju minimarket itu. Mingyu selalu menuruti apapun kemauan Sora, karena kamuan Sora juga tidak pernah aneh. Jadi Mingyu selalu menurut.

Tidak lama berada di minimarket, Sora selesai membeli minuman. Dia menunggu lampu untuk pejalan kaki menjadi hijau. Setelah hijau Sora berjalan menuju mobil Mingyu. Mingyu melihat Sora yang sedang menyebrang. Sebelum mobil hitam. Menghantan tubuh kurus itu hingga dia terhempas membentur kap mesin mobil itu.

"SORA!!!!" Mingyu langsung turun dari mobil menghampiri Sora. Dan disebrang sana, tubuh Sora sudah tidak berdaya lagi. Darah muncul di tangan, kaki dan juga wajahnya karena membentur kap mobil dengan sangat keras.

"Sora! Sora-ya!!" Mingyu menggendong tubuh itu kedalam pelukannya. Dia mencoba untuk membuat Sora sadar. Tapi bukannya Sora yang sadar. Tapi layar ditangannya yang menyala. Buru-buru Mingyu membawa Sora menuju mobilnya. Tidak ingin orang melihat apa yang terjadi pada Sora. Mingyu kemudian melajukan mobilnya cepat. Menuju apartemennya kembali.

Setelah sampai apartemennya, Mingyu lantas membawa tubuh lemas itu menuju kamarnya. Di layar itu terlihat tubuh Sora dengan beberapa yang berwarna merah disana. Menandakan ada beberapa patah tulang. Juga kondisi darah Sora. Untungnya dia tidak mengalami kekurangan darah. Lalu ada juga kotak dengan tulisan 'pemulihan' disana tertulis 9 hari 7 jam 12 menit.

Another life | Kim MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang