30. Tiga Puluh

86.1K 12.8K 874
                                    

"Cemen banget," hina Reynald ketika melihat anaknya ternyata masuk rumah sakit gara-gara bertengkar. Turun pamornya jika anaknya kalahan seperti ini.

Oh, iya. Rival sudah dipindahkan di ruang rumah sakit VVIP. Reynald langsung mencak-mencak ketika tahu anaknya tadi berada di ruang VIP. Gelar sultannya ternodai gara-gara ini.

"Papa apaan, sih? Anaknya sakit masih aja dihujat mulu," ketus Killa tak habis pikir dengan suaminya itu.

"Lawannya empat orang, Pa! Mana tua bangkotan semua. Ya jelas kalah lah Rival mah. Ilmu kebal kanuraga Rival juga udah tembus," ujar Rival membela.

Reynald mengangguk. "Papa tau. Semuanya udah di penjara, kecuali yang masih remaja. Katanya belum cukup umur."

Walaupun ia terus-menerus menghujat anaknya. Tapi percayalah di lubuk hati paling dalam Reynald ia juga cemas. Bahkan ketika Ellgar mengabarinya, ia langsung menyuruh lima puluh bodyguardnya untuk mencari pelaku. Semuanya dalam sekejap tertangkap dan langsung dipenjarakan kecuali satu orang bernama Lionel.

"Papa pulang sana. Biar Mama Killa aja yang ada di sini. Pusing pala Rival, denger Papa ngomel mulu."

"Astaga! Keturunan siapa sih kamu kok nyebelin banget."

"Mamaa ...," rengek Rival.

"Papa pulang sana nemenin si kembar sama Nastar." Akhirnya Killa bertindak juga. Ia kasihan anaknya merengek seperti itu.

"Mama ikut pulang. Kasian Nastar," suruh Rival. Lagian ia masih sehat-sehat saja kok.

Killa ingin protes tapi dicegah oleh Reynald. "Nggak pa-pa, Ma. Ayo pulang. Lagian di luar ruangan udah ada bodyguard Papa yang jagain kok. Ada sepuluh tuh."

Rival melongo. Papanya ini lebay sekali.

"Kalo ada orang yang jenguk kamu, kasih uang segepok oke?!" ujar Reynald begitu entengnya. "Itung-itung ngurangin kekayaan."

"Mama kok mau sih nikah sama Papa yang sombongnya overdosis gini? Heran Rival mah!"

"Mama dulu suka sama uangnya aja kok, Val, makanya mau nikah sama Papamu."

Anjirrr ... ternyata mamanya sebelas dua belas seperti Cahya. Mata duitan!

****

Rahang Cahya jatuh ke bawah. Tak percaya apa yang dilihatnya saat ini. Ruangan Rival penuh sekali orang-orang. Ada lima cewek dan empat teman sekolah Rival. Cahya menggeleng kepala pelan tak habis pikir. Bisa-bisanya cewek-cewek itu berani menjenguk pacarnya, urat malunya mungkin sudah putus.

"Ekhemm ...." Cahya berdeham sebagai kode bahwa ia hadir di sini. "Minggir, ratunya Rival mao lewatt!" kata Cahya dengan begitu songongnya lalu mendekat ke arah ranjang Rival. Di belakangnya sudah ada Kenzo dan Kevin yang memang tadi mengantarnya disuruh Guntur.

"Cahya ni boss," bangga Lego melihat kesongongan Cahya.

"Calon selingkuhan Genta tuh," sambung Gilang mendapat delikan tajam oleh Rival.

"Heem. Nanti tunggu tanggal mainnya," sahut Genta cuek.

"Buset bro si Genta ngegas." Gilang dan Lego tertawa ngakak.

Rival tak peduli. Bibirnya tersenyum simpul melihat Cahya datang. Senyumannya redup ketika melihat dua kuman Kenzo dan Kevin yang ada di belakang Cahya sebagai pengawal.

"Astaga, Cay! Lo ngapain bawa duo K itu ke sini?! Tambah depresot gue!" omel Rival yang sudah mulai kepanasan.

"Bukannya udah depresot dari dulu?" balas Kenzo menantang. Ucapan itu mengundang tawa kecil dari orang-orang.

RIVAL (UP BAB BARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang