⚠️Adegannya ga terlalu keras, tapi aku kasih warning aja⚠️
Jangan Ditiru! Aku sebenernya ga mau nulis adegan war hehew.****
Deretan panjang motor besar yang dipimpin oleh Ellgar membelah jalan raya, ada Rival sebagai panglima tempur tepat di samping Ellgar agak ke belakang. Tiga bendera dari masing-masing simbol dari mereka berkibar begitu gagahnya.
"Eagleons!!" seru Ellgar lantang bercampur dengan deruman motor.
"Pantang untuk menjadi pengecut!" sahut orang-orang dari geng Ellgar dengan suara bergemuruh.
Rival tercengang mendengarnya. Suara orang-orang dari sekolah Ellgar bariton semua, garang sekali.
"EAGLEONS!!" seru Ellgar lagi lebih lantang.
"DATANG, LAWAN, LALU RATAKAN!"
"Anjirrr slogannya keren banget uy," ujar Lego kagum. Gilang meresponnya dengan mengangguk.
"Nggak kaget, sih. Orang Ellgar ketuanya," balas Gilang maklum. Ellgar tak main-main ketika masa kepemimpinannya.
Kini giliran Rival yang berseru sebelum sampai di lokasi. Rival menoleh ke arah teman-temannya dari SMA Nusantara.
"ARCHIPELAGO!!" Rival berseru ngeri tidak seperti biasanya yang cengengesan.
"KAMI DATANG UNTUK BAKU HANTAM!!" sahut semua orang dari SMA Nusantara menggema. Rival tersenyum sinis, ternyata dari sekolahnya juga tak jelek-jelek amat.
Terakhir, giliran SMA Airlangga yang dipimpin oleh Kenzo. Sebenarnya, semua kendali ada di Rafan, berhubung kali ini adalah misi Kenzo, jadi Rafan menyerahkan yang memimpin Kenzo.
"AIRLANGGA!!" pekik Kenzo lantang dijawab sahutan ramai.
"TIGER GANG!!"
"AUUUMMMMMM!" sahut rombongan Kenzo dengan menirukan auman harimau. Slogan yang tidak ada sangar-sangarnya malah seperti candaan.
"Anjirr ngakak boleh nggak?!" canda Lego menahan tawanya.
"Airlangga gudangnya manusia gesrek. Jangan kaget," sahut Gilang ikut cekikikan. Sudah menjadi rahasia umum di sana adalah isi manusia-manusia humor receh dan gesrek. Tingkahnya juga aneh-aneh.
Rival menahan tawanya. "Ternyata slogan gue lebih bagus. Mau heran tapi kok itu Rafan plus Kenzo si kuman. Airlangga emang gudangnya orang stres," gumam Rival.
Tiga geng paling berpengaruh bersatu untuk menyelamatkan sang ratu. Kini, Rival paham, ternyata Cahya memang seistimewa ini. Bodohnya dia dulu sering mengucapkan putus. Jika putus serius, mungkin banyak manusia lebih tampan dan garang dari Rival yang siap merebut hati Cahya.
"Satu kilometer lagi," beritahu Genta. Semuanya sudah memasang wajah garang. Amarahnya seketika membludak apalagi Ellgar dan Rival. Urat-urat leher mereka bahkan menonjol ke permukaan. Tangan mereka sudah mengepal siap menghantam si sampah Lionel itu.
****
Cahya tersenyum sinis ketika mendengar deruman motor yang bersahut-sahutan menggema seperti menuju ke markas ini. Dengan darah di sudut bibir yang sudah mengering, Cahya mencoba berbicara,
"Lo pasang kuping lo baik-baik. Denger suara deruman motor gemuruh itu. Abang gue udah dateng Lionel, siap-siap aja lo masuk rumah sakit," ujar Cahya sinis. Merasa menang kali ini.
"Bacot! Diem lo! Abang lo pasti ngalah kali ini!" balas Lionel sembari berjalan mengambil senjatanya, pisau bergerigi.
"SIAP-SIAP SEMUA! KITA HARUS MENANG KALI INI!" seru Lionel lantang. Semuanya berdiri dan menyiapkan segala hal untuk tawuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL (UP BAB BARU)
Humor⚠️WARNING, CERITA INI MENGANDUNG KEBENGEKAN DAN KEBAPERAN. AWALNYA NYEBELIN LAMA-LAMA NAGIH⚠️ Follow sebelum membaca ye <3 salam stres 🕸️ ......................................................................... Ini hanya kisah tentang cewek matre...