35. Tiga lima

78.1K 12.6K 886
                                    

Happy reading ❤️
Btw Guntur kalo lagi serius manggilnya Ellgar ya. Jangan bingung plis😭 ellgar itu saat abangnya Cahya diluar, saat jadi ketua geng biar kesannya garang. Sedangkan Guntur a.k.a gledek itu saat di rumah/panggilan sayang Rival+Cahya.

Ellgar membanting ponselnya hingga hancur berkeping-keping. Semua teman-temannya bingung akan hal itu, mengapa ketua geng mereka bisa sampai semarah ini? Saat ini, mereka sedang di markas tempat bersemayam semua anggota geng Ellgar.

"Kirim pesan tantangan buat semua musuh! Kita war hari ini!" titah Ellgar setengah membentak. Amarahnya berkobar. Guratan otot hingga timbul, tak hanya itu, kedua tangannya mengepal hingga kubu jari-jarinya memutih.

Ellgar ingin menghancurkan siapapun yang berani menyakiti Cahya. Ia tak bodoh dengan perkataan Cahya di telpon tadi. Apalagi suara Cahya terdengar serak habis nangis. Sudah pasti musuhnya menargetkan Cahya untuk membalaskan dendam padanya.

Mars bangkit lalu mendekati Ellgar, ia penasaran kenapa ketuanya itu bisa semarah ini. "Lo kenapa, Ell?"

"Ada salah satu musuh yang nargetin adek gue."

"Sabar. Keadaan adek lo sekarang gimana?"

Ellgar terdiam sejenak. "Kayanya baik-baik aja. Tadi Sasa temennya ngehubungin gue." Tadi saat Cahya menelpon, Sasa mengiriminya pesan bahwa adiknya itu sedang bersamanya di mobil. Jadi mungkin Cahya sudah aman.

"Musuh kita yang mana?" tanya Rendra angkat bicara. Salah satu teman geng Ellgar.

Ellgar menggeleng tidak tahu. "Kalo gue tau, udah gue mampusin sekarang!"

"Sekarang keputusan lo gimana?" tanya Mars meminta penjelasan.

"Yang tadi. Kirim pesan tantangan sama semua musuh. Gue ancurin mereka satu-persatu!" geram Ellgar.

"Lo ... yakin? Nggak cari siapa musuh lo dulu? Kasihan buat mereka yang nggak salah." Mars mengatakan itu dengan hati-hati. Masalahnya kali ini Ellgar terlihat mengamuk, itu sangat menyeramkan.

Ellgar meninju dinding tembok yang berada di sampingnya membabi buta untuk melampiaskan amarahnya.

"Shit! Berani-beraninya ada yang nglukain belahan jiwa gue!!" geram Ellgar penuh amarah. Cahya ... walaupun ia sering bertengkar tapi tak bisa dipungkiri ia menyayangi adiknya itu sepenuh jiwanya. Cahya sudah seperti detak jantungnya, Cahya adalah hidupnya. Satu gores saja adiknya itu terluka, Ellgar tak terima. Ia akan membalas perbuatan orang-orang yang berani menyakiti adiknya.

Mars menahan tangan Ellgar ketika ingin meninju lagi. "Tangan lo udah berdarah."

Ellgar berhenti. Mars menepuk punggung Ellgar dua kali sebagai kekuatan.

"Ayo bales dendam. Kita cari pelakunya sampe dapet. Dengan lo kaya gini, nggak akan merubah apapun." Mars dengan segala kedewasaannya. "Kita samperin dulu adek lo, tanyain ciri-ciri pelakunya."

Ellgar mengangguk. Ia mengambil satu handphonenya lagi yang ada di saku. Ellgar memang memiliki dua handphone, satu android, dan satunya lagi iPhone. Tadi, handphone yang dibanting adalah iPhone keluaran terbaru.

Ellgar mencari nama Rivalnjeng di kontaknya lalu menelponnya. Tiga panggilan tak diangkat. Mungkin cowok itu sedang sibuk. Ellgar akhirnya memilih untuk mengirimkan pesan.

Rivalnjeng

Lo di mana bangsat?! Bisa-bisanya adek gue sampe luka hah?! Kalo adek gue luka parah, gue mampusin juga lo hari ini.

Pesan berisi ancaman itu lalu ia kirimkan kepada Rival.

"Rival bodoh!" maki Ellgar. Rival telah gagal menjaga adiknya. "Shit! Gue lebih bodoh!"

RIVAL (UP BAB BARU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang