chapter 1

29 7 4
                                    


                                        🍃🍃🍃
Dibawah naungan awan malam dan angin sepoi-sepoi yang menerpa wajah dan jilbab membuat Annisa merasa tenang.

Kini, ia tengah duduk di balkon kamarnya melihat  ke langit malam yang sungguh indah, ada bintang yang menerangi langit dan sekali-kali melihat lalu lalang kendaraan di jalan.

Ketika, ia sedang merasa tenang kini pikiran ia tertuju pada impiannya, dan dia berdoa semoga itu akan terwujudkan.

Dia pun berniat beranjak dari balkon menuju kasur dan ia pun mulai merebahkan tubuh dan memejamkan mata dan mulai masuk kedalam bunga tidurnya.

                                   -------|||-------
                              
Pagi yang cerah ini adalah hari weekend nya, dia mulai beranjak dari kasur dan mulai melakukan ritual paginya yaitu mandi. Setelah selesai semuanya, dia mulai menuju ruang makan untuk sarapan, melihat mamanya---dinda Saraswati tengah menata rapi makanan di meja yang hampir selesai.

"Pagi, mama." ucap Annisa

"Pagi nak, udah bangun rupanya, padahal mau mama bangunkan," Suara lembut mamanya membuat siapa saja yang mendengarnya pasti akan nyaman dan tenang.

"Wahh, mama masaknya banyak banget, enak-enak lagi masakannya, makin sayang deh, hehe,"

"Kamu ini, kalau dibuat makanan enak aja, bilang gitu ke mama."

"E-enggak kok ma, Annisa emang selalu sayang sama mama."

"Yaudah makan terus, jangan bicara lagi,"

"Iya, ma. Eh ayah mana ma?"

"Ayah udah keluar tadi."

"Kok buru-buru banget sih ma?"

"Mau ketemu kawan lamanya bentar, nak,"

"Owh, iya, ma." ucap Annisa.

Annisa pun mulai menyantap hidangan tersebut dengan nikmat.

                                   🦄🦄🦄

Kini Annisa tengah berada didalam kamarnya, sedang mengutak-atik komputer dan
Ntah apa yang ia ketik, setelah selesai ia pun beralih menulis sesuatu di notebook favoritnya.

Terdengar suara ketukan pintu membuat ia terkejut, untuk jantungnya ga copot, padahal pintu yang diketuk tidak kencang, Annisa saja yang terlalu fokus menulis.

Setelah dibukanya pintu, terlihat pembantu ruamahnya memegang nampan berisi susu coklat.

"Non,ini susu coklatnya,"

"Oh iya, makasih bi"

"Sama-sama non, kalau begitu bibi pergi dulu ya,"

"Iya, bi"

Setelah itu dia mulai meneguk susunya sampe habis. Setelah itu, ia langsung melanjut menulis yang tertunda tadi dengan tenang.

Siang ini, Annisa ada janjian dengan sahabatnya di sebuah taman yang terkenal akan keindahannya, Taman astri di daerah kota yang tidak jauh dari perumahan mereka.

Sekarang ia tengah duduk di kursi panjang di taman dan melihat pengunjung yang cukup ramai. Dan tatapannya tertuju pada anak kecil yang sedang bermain dan yang Annisa suka itu anak itu sangatlah mengemaskan dan imut, ingin rasanya ia ingin mencubit pipi gembul itu, tapi ia urungkan karena takutnya nangis dan malah salah paham nanti, huftt dahlah.

"Nis, sorry yh telat, hehe"--- ucap aina sahabatnya

'Iya, gapapa, na"

"Aku juga minta maaf yh telat, tadi ban honda ku kempes jadinya gini deh, hehe"

"Iya, gapapa kok fa, santai hihi"

"Yaudah sekarang kita makan itu yok," ucap Annisa

Mereka pun serempak menjawab, ''ayo!"

Setelah perut mereka kenyang, kini mereka sedang berjalan beriringan di pinggir taman.

"Gaes, taman ni luas banget ya, terus indah lagi, aku makin bentah disini, gamau pulang dulu lah," ucap Aina.

"Iya dong, apalagi tempatnya bersih banget, jadi kita makin dibuat nyaman oleh sekitarnya."

"Kapan-kapan kita kesini lagi, ya!"

"Harus, dong xixix,"0

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore dan mereka pun bergegas ingin pulang.

"Yaudah nis, aku sama Aina duluan ya,"

"Iya, Syifa, hati-hati dijalan, jangan ngebut tuh!"

"Oke, Annisa sayang ,dadahh, hehe,"

"Dahhh, hihi" ucap Annisa

Memang Aina pergi berdua sama Syifa karena searah. Jadi tak heran kalo mereka duluan.

Setelah itu Annisa mulai menyalakan Hondanya dan mulai membelah jalan kota dengan hati-hati.

Chapter ini pendek, sorii yh:)
                   
Vote+komen
Semoga syuka:))
Luv u♡


StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang