chapter 4

8 4 0
                                    

Selamat membaca:)

☘️☘️☘️

Hari ini tepat pada seminggu Annisa koma. namun, ia tak kunjung bangun. Sekarang, orangtua dan sahabatnya sedang berkumpul di ruang tersebut, berdoa agar hari ini ia bisa sadar kembali. Mamanya duduk dihadapan brankar ia. sedangkan, ayahnya disamping mamanya.
Dari tadi mama hanya menatap anaknya dengan kesedihan sambil mengelus-gelus surai hijabnya.

Seketika, ia melihat tangan kanan anaknya bergerak, matanya mulai digejap-ngejapkan pelan-pelan, setelah itu ia mulai mengerakkan mulutnya.

"Alhamdulillah," ucap semua seisi ruangan

Penglihatannya melihat seisi ruangan. Lalu beralih menatap mamanya.

"Mama," pangil Anis

"Iya, sayang, mama, disini", Mamanya langsung menumpahkan air mata kebahagiaan dan mengecup singkat dikeningnya. Begitu pula dengan ayahnya yang sungguh bersyukur atas kesadarannya. Sahabatnya pun sangatlah bahagia, mereka harap Annisa akan selalu diberikan kesehatan agar mereka bisa selalu bersama.

_____________

Setelah melewati masa-masa komanya. Sekarang Annisa sudah boleh dipulangkan dan ia juga sudah sembuh. Kini, mereka semua tengah berkumpul di rumah Annisa. Tepatnya di ruang tamu luasnya. Sekarang Mereka sangatlah bahagia. Waktupun berlalu dengan cepat. Sudah berjam-jam mereka berbincang-bincang. Tak terasa hari pun mulai gelap. Sahabatnya pun berniat untuk pamit. Lalu, mereka bangkit dari duduknya dan menyalami orangtua Annisa dan juga memeluk Annisa setelah itu mereka pulang. sekarang tinggalah Annisa dengan kedua orangtuanya.

"Nak, sekarang kamu bersihkan badanmu dulu ya", perintah mamanya

"Baik, mama," balasnya

"kalo butuh sesuatu pangil mama atau bibi, ya, nak," ucap mamanya dengan lembut

"Iya, mama," balasnya

"ia pun segera berlalu ke kamarnya. Sesampainya di kamar, ia segera menyegarkan badannya. Setelah itu ia keluar dengan menggunakan piyama berwarna merah bermotif bunga-bunga. Ia pun merebahkan tubuhnya di kasur empuknya. sungguh tempat tidur yang enak itu dikamar sendiri. Ia mendengar ada notifikasi dari hpnya, ketika membuka rupanya teman-teman kelasnya banyak sekali meng-chat ia. Ada yang menanyakan kabarnya, dan berbagai pertanyaan diajukan padanya, tetapi ia malas sekali membalasnya. Seketika, ada yang menelponnya, ia pun segera mengangkat.

"Hm, Ada apa, na," balasnya

......

"jam berapa,"

......

"He'em, Ok,"

Panggilan pun diakhiri. Ia pun memejamkan matanya, dan langsung masuk kedalam bunga tidurnya.

🌼🌼🌼

Dimana sekarang adalah hari weekend. jadi, ia bisa bersantai-santai. Apalagi ia ada janji dengan sahabatnya untuk ketemuan di sebuah cafe. Sekarang, ia sedang dalam perjalanan diantar oleh supirnya. Setelah beberapa menit, ia pun sampai. Lalu, Penglihatannya menyapu kesuluruh seisi pengunjung cafe. Seketika, ada sebuah tangan yang melambai-lambaikan kepadanya. Itu adalah Aina yang menyuruh ia kesini. Bisa ia lihat dari jarak tidak terlau jauh, kalau mereka sudah berkumpul disitu. Ia pun berjalan agak sedikit cepat. karena, merasa tidak enak sudah ditunggu.

Ketika, hampir sampai di mejanya. ada seseorang orang yang berjalan ke arah yang berlawanan. Seketika, dia pun tidak sengaja tersenggol tangan Annisa. Tumpahlah minuman yang dipegang wanita tersebut. Ini memang kesalahan wanita tersebut karena tidak berhati-hati. Tetapi yang masalahnya, minumannya tumpah di Khimar lebarnya Annisa. semua tatapan seisi cafe pun mearah kepadanya. Karena, tadi terdengar pecahan gelas.

StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang