Mereka serempak berdiri didepan stand permainan. segera memasuki untuk bermain-main. Ada yang bermain games mobile di komputer, Melempar bola basket ke gawang, Ada juga yang karaoke, Dan segala macam mereka mainkan disitu. Rasanya hari ini sangatlah menyenangkan bahkan mereka sampe bisa tertawa lepas. Lalu, Mereka berjalan lagi menuju kafe disitu. Memesan cake mini chocolate dan minuman boba. Setelah itu menyantapnya dengan nikmat. Ditengah-tengah memakan mereka pun berceletuk dengan riang yang pada pada akhirnya ada sebuah suara yang membuat mereka memalingkan kepala pada suara tersebut. Rupanya adalah Adrian dan 2 cowok lainnya yang tak mereka kenali.
"Hai," sapa Adrian pada mereka semua.
"Hello, kak Adrian,"bukan Annisa yang membalasnya, melainkan Aina sahabatnya.
"Ga nyangka, bisa ketemu kalian, disini," ujar Adrian menatap mereka semua lalu kembali memfokuskan tatapannya pada Annisa.
"Ini kan tempat umum, ga juga jugansi bisa ketemu kakak disini," kata Aina sambil melihat disampingnya yang mereka asing.
"Kenalin, gue Devan," ucapnya. Atau yang lebih lengkapnya Devan malik. Dan juga, dibalas perkenalannya oleh mereka.
"Haikal," ujar si es. Nama lengkapnya haikal Mubarak. Lalu, dibalas sapaan oleh mereka juga.
"Kakak, ngapain disini?" Ucap Annisa pada Adrian.
"Mau Refreshing aja," katanya yanğ terus menatap Adrian lalu menundukkan pandangannya.
Akhirnya mereka pun larut dalam pembicaraan, sampai Aina mengucapkan sesuatu yang membuat mereka semua diam.
"Kak Adrian ada hubungan apa sama Annisa," katanya sambil melihat ke arah wajah mereka berdua. Terdiam sesaat, lalu, baru berucap.
"Kenapa nanya itu, na," tanya Adrian memastikan.
"Tanya aja si, soalnya kek deket banget gitu," balasnya yang hanya menatap Adrian.
"Hmm, Annisa udah kuanggap sebagai adikku," timpal Adrian. Yang merasa berbohong pada diri sendiri. Ya... Ia menyukai Annisa tapi ia gengsi untuk mengungkapkannya. Atau lebih tepatnya ia tengah menunggu waktu yang tepat saja. Namun, Annisa yang mendengar itu bukanlah senang melainkan terselip kecewa pada dirinya.
Munkin Annisa saja yang berlebihan. Ahh- sudahlah."Ohh, gitu,'' ucap Aina yang beralih menatap Annisa saja.
"Yaudah, yuk, kita pulang aja," ujar Annisa.
"Ceper banget si, nis," ucap Adrian.
"Udah lama disini, kak, lagian udah mau malam juga," kata Annisa.
"Oeh, kalau gitu pulang sama kami aja," tawar Adrian pada mereka.
"Gapapa, kak, kami ada bawa mobil, kok," ujar Syifa yang disetujui oleh mereka.
"Yaudah kalo gitu, See you," kata Adrian.
"See you too," balas mereka semua.
Mereka pun berlalu meninggalkan stand kafe dan berjalan arah keluar mall dengan santai.
Menaiki mobil seperti tadi pergi. Aina bersama Annisa dan Syifa bersama Amira."Kami duluan, dadah," ujar Syifa dan juga Amira yang tersenyum ke arah mereka berdua.
" Oke, dahh," ucap Annisa dan juga Aina.
Lalu, Aina pun menancap gas menuju kompleks Annisa. Selama perjalanan hanya kediaman yang menyelimuti mereka. Lalu, Aina pun bersuara.
"Nis," ujar Aina yang masih fokus dalam mengendarai mobilnya.
"Iya, na, kenapa?" ucap Annisa yang kini tengah menatap Aina.
"Kamu suka kak Adrian, ya?" Ucap Aina yang sesekali menatap kearah Annisa.
"ga lahh," katanya yang merasa bersalah pada perasaannya. Ia pun juga gatau dari tadi kenapa seperti ini. Apakah ia menyukai Adrian atau tidak. Yang penting jika dekat dengan Adrian ia merasa nyaman.
"Yang bener, nis, jujur deh ke gue," timpalnya lagi.
"Iya, lho, na, aku anggap dia sebagai kakakku juga, ga ada hal lain," katanya.
"Syukur deh," Ucapnya tak sadar atas ucapannya.
"Kamu bilang apa tadi," ujar Annisa yang terkejut atas ucapannya.
"Eh, gapapa, kok, tadi a-aku bi-lang itu, syukur deh kita bisa sampai rumah Lo dengan selamat gitu," alasan Aina yang merutuki atas kebodohannya dengan ucapan tadi. Ia Pastikan Dikemudian hari ia harus menjaga mulutnya.
"Oeh, iya, makasih, ya, na," katanya yang terus menelisik setiap wajah Aina walupun tidak dekat. Ada keraguan dalam diri Annisa. sepertinya, Dugaan Annisa betul dan Aina hanya menyakalnya saja.
"Sama-sama," balas Aina dengan senyum dan langsung berbelok arah dan melajukan mobilnya kembali dengan kecepatan rata-rata.
"Aku ngerasa kamu suka Adrian, na, tapi mudahan ga, na," dalam pikiran Annisa kenapa ia malah tidak mau Aina dengan Adrian ya, dahlahh lupakan.
Ia berjalan memasuki rumahnya dan langsung membuka pintu kamarnya di lantai 2. Merebahkan badannya yang terasa penat sebentar. Lalu, berdiri kembali berjalan kearah lemari mengambil pakaian dan berlalu lagi untuk mandi. Setelah selesai, ia berjalan ke meja tata rias melihat pantulan dirinya di cermin. Ia mulai menyisir rambutnya dan sedikit membubuhi wajahnya dengan bedak bayi. Setelah selesai, ia berniat untuk membuka ruangchat berwarna hijau guna untuk membalas pesannya dan juga untuk menimbrung beberapa grub dakwah.
Setelah membalas chat ia beralih ke grub dakwah. Disitu dijelaskan bahwa :📋 SELAMATKAN DIRIMU DARI API NERAKA DENGAN SEDEKAH, WALAU SEDIKIT
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Dan salah satu sebab utama hamba dibebaskan dari api neraka adalah sedekah, walau sedikit asalkan ikhlas karena Allah 'azza wa jalla.
Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ رَبُّهُ، لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ فَيَنْظُرُ أَيْمَنَ منه، فلا يرى إلا ما قدم، وينطر أشأم مِنْهُ، فَلَا يَرَى إِلَّا مَا قَدَّمَ، وَيَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلَا يَرَى إِلَّا النَّارَ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ، فَاتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ، فَمَنْ لم يجد فبكلمة طيبة
"Tidak seorang pun dari kalian kecuali Rabbnya akan berbicara kepadanya di hari kiamat, tanpa ada penerjemah, lalu ia pun melihat di kanannya, maka ia tidak melihat apa pun melainkan apa yang sudah ia kerjakan, dan ia melihat ke kiri, maka ia tidak melihat apa pun kecuali apa yang sudah ia kerjakan, dan ia melihat ke depannya, maka ia tidak melihat apa pun kecuali neraka di hadapannya. Maka bentengi dirimu dari api neraka walau hanya dengan bersedekah sepotong kurma, siapa yang tidak mendapatkan sepotong kurma maka bersedekahlah dengan kalimat yang baik." [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Adi bin Hatim radhiyallaahu'anhu]
Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-'Asqolani Asy-Syafi'i rahimahullah berkata,
وفي الحديث الحث على الصدقة بما قل، وبما جل، وأن لا يحتقر ما يتصدق به، وأن اليسير من الصدقة يستر المتصدق من النار
"Dalam hadits ini terdapat motivasi untuk bersedekah, dengan sedikit harta maupun banyak, dan seseorang tidak boleh memandang remeh apa yang ia sedekahkan, dan bahwa sedikit sedekah akan melindungi orang yang bersedekah itu dari neraka." [Fathul Baari, 4/237]
Setelah selesai, ia pun kembali pada kasurnya untuk merehatkan tubuhnya. Mulai memejamkan matanya dan mulai tertidur pulas. Sebelum itu ia juga sudah membaca doa sebelum tidur.
.
.
.
Vote & koment ya
Semoga syuka dan bermanfaat:)
Luv u all💚💚💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle
RomanceAnnisa Putri zahra, seorang gadis muslimah berparas cantik dan rendah hati, yang memiliki mimpi setinggi langit, yaitu ingin menimba ilmu di negara turki. tetapi, ia takut membicarakan kepada orangtuanya karena pasti tidak diizinkan. Adrian putra Ma...