chapter 2

18 4 2
                                    

بسم الله ا لر حمن الر حيم

Assalamualaikum semua🌹
Sebelumnya, makasih udah mau luangin waktunya buat baca cerita aku, semoga nyaman yh. So, selamat membaca 🐾

Dibalik kesulitan ada kemudahan
"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan". ( QS. Al-insyirah : 5)


🌼🌼🌼

Pagi-pagi sekali Annisa sudah beranjak dari tidurnya untuk menjalankan shalat shubuh, setelah itu ia langsung mandi dan memakai seragam sekolahnya dan mempoles sedikit bedak bayi setelah merasa sudah selesai, ia melihat pantulannya dicermin, sungguh pemandangan yang mengagumkan, balutan pakaian putih abu-abu, lalu jilbab putih yang menutupi rambutnya, membuat siapa saja yang melihat akan terpana, tetapi Annisa tetap rendah hatinya agar tidak sombong.

Sekarang ia sedang menyiapkan bekalnya untuk makan di sekolah setelah selesai, ia langsung mengambil tasnya untuk bergegas ke sekolah.
Lalu, segera menyalami kedua orangtuanya.

Ma, Nisa berangkat ya

Eh, nak ga makan dulu?

Disekolah aja, ma. Terus bilang sama ayah juga kalau Nisa duluan ma ya

Iya sayang, hati-hati dijalan, jangan ngebut tuh

Iya mama sayang, dahh mama

Dadah, sayang

Ketika mau membuka knop pintu, ia mendengar Suara Ayahnya---- Antoni dendra, lalu ia segera membalikkan badannya. Padahal tadi baru aja biacaraiin ayahnya,hehe.

Eh, ayah, kenapa yah. Ucapnya lembut

Pergi sama ayah aja ke sekolah. Ucap Toni

Gapapa yah, Nisa pergi sendiri aja

Yaudah, pake mobil aja ya

Pake motor aja yah, lebih enak

Yasudah hati-hati dijalan

Ia pun menyalami ayahnya dan segera kegarasi, dan segera melajukan motor matic nya.

kalau kemana-mana Annisa memang selalu mamakai motor matic nya, katanya lebih enak dari pada mobil. Padahal dirumah ia memiliki mobil sendiri, begitulah sosok Annisa yang tidak memperlihatkan kekayaan, melainkan selalu menjadi sederhana.

_________☆▽☆_________

Sekarang, ia sudah sampai dipekarangan sekolahnya---SMA lentera bangsa. Setelah itu ia berjalan di koridor menuju kelas MIPA4 . Disetiap perjalanan begitu banyak tatapan dari cowok maupun cewek, ada yang merasa kagum, senang dan ada juga yang menyindir ia karena tidak suka, katanya sok alimlah, sok baik, dan lainnya lagi. Tetapi ia tidak menghiraukan.

Setelah sampai dikelas ia melihat Aina dan Syifa sudah ada, ia pun langsung menyapa mereka dan mendudukan diri di bangkunya.

Pagi, gaes. Ucap Annisa

Pagi nisa. Ucap mereka serempak

Kalian ngapain, si?

Biasa nis, lagi ghibah wkwkwk

Dosa tau. Ucap Annisa

Sekali-kali gapapa lah. Ucap Syifa

Sekali-kali terus jadi berkali-kali, mending kalian bahas materi deh, bentar lagi kan ulangan.

Whatt!! Ulangan, hari ni??ucap mereka serempak

Iya, lho

Mapel apa

Matematik

Kok, gw gatau si. Ucap Aina

Coba deh, kamu ingat-ingat dulu, na

Mampus gw hari ni, matematik lagi, benci banget gw aishhhh. Ucap Aina

Jangan benci-benci, nanti cinta lho wkwk

Apaan sih, nis

Berbeda dengan Syifa, dia pasrah sajalah, mau gimana, bentar lagi bell masuk

Dan benar saja, bel langsung berbunyi dan seketika ketua kelas----Dimas akhrylizam berteriak, gaess, pak Harto udah datang tuh.

Lalu, masuklah pak Harto guru killer yang berkacamata dan rambutnya yang ntah kemana pergi alias botak, wkwk.

Seketika, kelas menjadi hening.

Pagi, anak-anak.

Pagi, pakkkk

Sebagian murid berharap mudahan pak Harto lupa akan ulangannya, karena jelas sekali mereka semua benci dan males akan matematik. Kecuali murid yang pintar.

Baiklah, sesuai perjanjian kemarin hari ini kita akan mengadakan ulangan semester ganjil.

Jadi, kalian semua udah siap kan?

Pupuslah harapan murid tadi, seketika mereka menjadi lesu, dan tidak bersemangat. Tetapi berbeda dengan Annisa yang memiliki otak cerdas jadi menurutnya ini bukanlah hal yang sulit.

Minggu depan aja, pak. Kata salah satu murid di kelasnya.

Gak ada Minggu depan lagi, Minggu lalu sudah bapak bilang hari ini, jadi harus hari ini.

Mereka pasrah saja lah, mana berani lagi melawan guru killer tersebut.

Kelas pun mulai hening kembali, karena fokus mengerjakan ulangan, ada yang diam-diam meminta jawaban dan yang parah lagi masih ada murid yang belum mengisi apapun dikertas jawabannya.

_________✯ᴗ✯_________

Bel pulang sekolah berbunyi, dan semua murid bergegas untuk pulang. lain halnya dengan Syifa yang masih menulis catatannya.

Kalian duluan aja. ucap Syifa

Gapapa fa,kami nungguin ko. Ucap Aina

Yaudah bentar ya, dikit lagi nih

Iya, fap

Setelah beberapa menit menulis, kini Syifa sudah selesai. Lalu, bergegas pulang bersama temannya, berjalan melewati koridor sekolah yang sepi karena sudah banyak yang pulang.
Akhirnya pun mereka sampai ditempat parkiran dan langsung menaiki Honda dan mobilnya.
Aina tadi pagi bawa mobil dan Syifa perginya dengannya, karena Aina ngotot mau jemput Syifa, sedangkan Annisa udah ditawarin juga, tapi ia tetep kekeh mau naik motor saja, lagipula jalannya berlawanan juga.

Yaudah, aku duluan ya. Ucap Annisa

Oke,nis. Ucap aina

Hati-hati nis, jangan ngebut-ngebut. Ucap Syifa

Hehe oke, kalian juga ya

Setelah itu Annisa mulai mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Lalu, pikirannya mulai deh ngehalu kemana-mana, sesekali ia tertawa membuat siapapun yang melihatnya pasti merasa aneh.

Annisa melupakan kalau ia harus berhati-hati karena banyak sekali mobil yang berlalu-lalang. Seketika, tubuhnya ambruk dijalan yang beraspal. kepalanya pun mulai mengeluarkan cairan merah dan penglihatannya pun langsung buram, ia tidak tahan akan kesakitan ditubuhnya. Lalu, ada seseorang yang berteriak memanggil namanya dan ketika itupun ia langsung pingsan.

Iya, Annisa ketabrak truk karena tidak berhati-hati.

🐾🐾🐾

Vote and coment.

Btw, siapa yang panggil Annisa sebelum pingsan ya🤔? Wkwkw

Ikutin terus ceritanya, gaes

Luv u all💚












StruggleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang