~ Don't make me say something that I even don't want to say it from my own mouth.
🌹🌹🌹
•"Peraturan nomer tiga." Kata Jungkook menatap kedua manik Sinb yang sedang menatap dirinya dengan tajam.
"Fuck off! I don't fucking care!" Umpat Sinb yang sudah sangat marah.
Jungkook sangat tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Ia tidak pernah berpikir kalau Sinb akan berubah 360° ketika ia marah. Mengingat bagaimana sifat Sinb yang dahulu, jujur, Jungkook sangat tidak suka dengan Sinb yang sekarang.
"Ngga!" Kata Jungkook dengan nada menekan yang sama.
"Kenapa lo bawa gue kesini hah?!" Tanya Sinb geram sambil terus mencoba melepaskan tangannya yang dipegang erat oleh Jungkook.
"Jungkook! Ko– Kok kamu bawa gadis itu sih!?" Panggil Ibu Jungkook lagi, kali ini ia berteriak sambil berdiri karena merasa tidak percaya akan apa yang ia lihat bahkan disaat ia sedang memakai kacamatanya.
Tidak ada diantara Jungkook dan Sinb yang menanggapi teriakan wanita paruh baya itu. Keduanya masih dalam situasi panas.
"Em– Eomma, ayo duduk dulu" Pinta Eunha sebelum mertuanya naik darah. Tapi nyatanya, melihat Eunha yang santai membuat amarahnya lebih cepat datang.
"Eunha, kenapa kamu diam aja nak? Suamimu itu bawa cewek lain sambil pegangan tangan loh!"
"Yaa, ng– ngga papa Maa, itu pa–"
"Ngga papa apanya?! Awas kamu, Jungkook!" Panggilnya nyaring. Masih sama, Jungkook tidak menyahut juga.
"Bukannya gadis itu... yang dulu tinggal di apartemen Jungkook bukan?! Ngapain lagi dia? Masih mau morotin Jungkook lagi?!" Celetuk Ibu Jungkook.
"Eomma, ngga baik nuduh sembarangan gitu" Ujar Eunha.
"Aduhh, kamu ini memang anak paling baik Eunha, tapi apa kata mama itu bener. Dia itu gadis yang dulu morotin Jungkook tau~" Kata Eomma Jungkook keukeuh. Eunha hanya nyengir tipis tidak tau harus bereaksi seperti apa.
Mertuanya ini tidak tau kalau sebenarnya Sinb adalah temannya. Well, mungkin bekas teman sekarang.
"Jawab gue." Ujar Sinb.
"Ini bagian dari kerjaan." Jawab Jungkook yang membuat Sinb sangat ingin menampar bibir lelaki itu.
"Kerjaan, kerjaan lo bilang? Cih." Sinb kemudian tertawa garing.
"Kerjaan apa yang ngeharusin gue makan dihadapan nyokap, bokap, sama istri lo hah!?" Tanya Sinb penuh amarah.
"Lo udah ngelarang 2 peraturan sekaligus, lo tau itu?" Ujar Jungkook datar. Ia mulai sangat tidak suka dengan tingkah Sinb. Sang gadis lalu menatap aneh serta kesal kepada Jungkook.
"Peraturan-peraturan-peraturan, bisa ngga sih lo fokus ke situasi sekarang i–"
"Jangan buat gue ngehukum lo disini Bi." Kata Jungkook super dingin yang membuat bibir Sinb serasa beku, ia bahkan tidak dapat melanjutkan kalimatnya lagi.
*apa-apaan?! -batin Sinb.
Melihat Sinb yang terdiam Jungkook kembali membawa gadis itu ke meja yang sebelumnya ingin mereka tempati. Meja orangtua Jungkook serta Eunha tepat berada di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My MOON: Metanoia
FanfictionImpian terbesar Sinb sudah tercapai, yaitu menemukan Yoona -kakanya. Tetapi apakah ini berarti urusan Sinb dengan Jungkook selesai? Keduanya telah menempuh jalan mereka masing-masing. Akankah perpisahan ini berlangsung lama, atau sementara? ...