Chp. 08 || The Line

290 36 6
                                    

~ this line made for the two of us
🌹🌹🌹

Keesokan paginya Sinb sudah siap dengan setelan jas hitam bergarisnya.

Sinb ingin buru-buru pergi ke kantor dan berniat untuk skip sarapan lagi pagi ini. Tapi niatnya itu dipatahkan oleh seruan Yoona yang memanggilnya untuk makan bersama.

Mau tidak mau Sinb pun datang ke dapur. Bagaimanapun juga memang sangat sulit bagi Sinb untuk menolak kakaknya.

"Makan!" Ujar Yoona menekan. Sinb dengan malas duduk di salah satu kursi di meja makan.

"Kamu itu kebiasaan ngga mau sarapan mulu, udah gitu lunch di skip, dinner di skip juga, mau jadi apa badanmu itu? Gagang sapu?" Omel Yoona. Sinb hanya mendengarkan sambil memakan sarapannya.

Melihat Sinb yang mulai menurut, Yoona lalu ikut duduk dan mengajak adiknya ini untuk ngobrol.

"Kemaren kenapa ngga pulang?" Tanya Yoona.

Sinb menatap kakaknya sekilas lalu menjawab, "Ada kerjaan" Bohongnya.

"Kok ngga ngabarin sih?"

"Hpnya mati"

Yoona menghembuskan nafasnya pelan, Sinb terlihat tidak tertarik untuk berbicara.

"Gimana tentang Jungkook?" Tanya Yoona. Sinb tiba-tiba berhenti mengunyah sandwich nya.

"Nothing special."

"Presentasinya kemarin kan? Gimana?"

"Bagus kok."

"Kalo gitu kapan kalian mulai?"

"Mulai?" Tanya Sinb bingung.

"Iya mulai, sekarang ini anggap aja kalau Jungkook itu adalah mentor kamu dalam ngejalanin bisnis ini. So you have to do everything that he want, but still in case doing the job. Kapan mau mulai itu?" Jelas Yoona.

Sinb baru sadar kalau hal itu memang akan terjadi. Jungkook jadi mentor bisnisnya. Itu berarti hampir setiap saat ia akan bersama namja itu.

Memikirkannya saja sudah membuat Sinb pusing. Tapi mau bagaimana lagi, Sinb juga yang sudah menyetujui kerjasama ini.

"Kok bengong?" Tegur Yoona.

"Ah ngga, Sinb duluan ya, bye." Bukannya menjawab pertanyaan Yoona, Sinb malah langsung pergi.

🌹🌹🌹

Sinb sudah sampai diperusahaan kesayangannya. Ia langsung menuju dimana ruangannya berada.

Sebuah pagi indah yang Sinb dambakan berubah suram saat ia melihat seorang namja yang tidak lain adalah Jungkook sudah bersandar di pintu ruangannya.

Para karyawan lain hanya memasang wajah bingung melihat itu.

"Minggir." Suruh Sinb.

"Hi juga." Jawab Jungkook. Sinb menatap tajam namja didepannya ini.

"Lo ngga ada kerjaan lain ya selain datang ke kantor gue pagi-pagi?"

My MOON: MetanoiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang