08

7.2K 627 19
                                    

Rysa dkk pun pergi meninggalkan tempat seleksi dance dan pergi menuju kelas tapi saat masih di tengah jalan Bella tiba² berhenti

" kenapa Bell?" tanya Vera menyerngit heran

" bentar deh, kita mau kemana?" tanya Bella dengan mengingat sesuatu

" ke kelas lah tadi kata mau tidur " ucap Rysa sambil menguap entah mengapa dia sangat mengantuk

" ah iyaa baru ingat gue, ke kantin dulu lahh Revan kan mau traktir kita " teriak Bella semangat karna teringat akan ditraktir.

" aduh aduh jangan teriak deh, telinga gue sakit tau " ucap Vera dengan mengelus telinganya

" lah inget aja tuh toa masjid " batin Revan mendengus

" wohh iya gue sampe lupa, yauda yuk ke kantin " ucap Rysa sambil menarik Revan dengan binar seakan melupakan rasa kantuknya tadi

mereka pun menuju kantin dan memesan banyak makanan kesempatan mumpung ada gratisan  haha, Revan hanya pasrah dengan teman²nya. tak apalah itung² amal sedekah pikir Revan

skip pulang sekolah

" Hallo assalamualaikum Rysa yang cantik ini pulang " teriak Rysa memasuki rumahnya

" aduh berisik deh lo " teriak leon yang sedang fokus main game di ruang keluarga.
lisa menatap leon acuh kemudian melihat sekitarnya di sana ada abang² Rysa dan teman² abangnya, ada juga si Vani ppb yang nempel terus sama Deva dah persih banget kek ulet keket iiuu

" waalaikumsalam " jawab yang lainnya
yang masih fokus bermain gamenya

" bang Derren, mommy sama daddy belum pulang kah?" tanya Rysa lesu

Deren yang merasa namanya disebut pun memalingkan wajah dari gamenya dan menatap Rysa dengan senang, entah mengapa dia sangat senang saat Rysa memanggilnya

" tadi mommy telfon katanya besok malam baru pulang, udah gausa sedih" ucap Deren tersenyum lembut

" yauda deh Rysa ke kamar dulu papay abang sayang " ucap Rysa ceria tersenyum manis dan melambaikan tangan. Derren menatap kepergian Rysa dengan senyum yang mengambang, ia sangat senenag Rysa tidak menghindarinya.
sedangkan Leon yang mendengar itu berdecih kesal.
namun ternyata ada sosok lain yang mengamati Rysa dari tadi, tanpa sadar  senyumnya mengangambang saat melihat Rysa tersenyum hatinya terasa menghangat, dia adalah Deva entah mengapa dia jadi memperhatikan Rysa dia sendiri juga tak tau.
Vani yang melihat Deva menatap Rysa dengab tersenyum merasa geram, ia mengepalkan tangannya menahan amarah

" eh Dev ngapain lo senyum senyum gajelas?" tanya Danial yang melihat Deva tersenyum.
seketika senyum Deva menghilang digantikan dengan wajah datarnya yang menyebalkan dan kembali memainkan gamenya tanpa menjawab danial

Back to Rysa

Rysa memasuki kamarnya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah selesai ia duduk di pinggiran kasurnya kemudian mengambil hp nya menghubungi nomor seseorang

" Assalamualaikum Hallo bang " Rysa

" waalaikumsalam Rysa nya abang yang paling cantikkk, ada apa nih ? tumben telfon abang" tanya orang di seberang yang tak lain adalah Kenzo abang asli Clarysa

" abang lagi dimana? Rysa ke rumah ya " Rysa

" lagi di kantor nih, kamu ke rumah aja bentar lagi abang pulang " Kenzo

" oke abang, Rysa siap² dulu papay muahh" Rysa langsung mematikan telfonnya tanpa menunggu balasan dari kenzo

Rysa berbaring sebentar di kasurnya dan menutup matanya untuk mengurangi rasa lelahnya setelah dirasa cukup, ia segera bergegas ganti baju
Rysa memakai dres berwarna biru terang dan pashmina berwarna biru tak lupa dengan kaca mata hitamnya, Rysa tampat
cantik dan imut

transmigrasi clarysa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang