Bunyinya menenangkan hati. Gemercik air hujan di sela ia menunggu para aktor.
Chaeyoung menopang dagunya memandang hujan di depan ruangan latihan. Perasaannya masih kacau. Ia merasa miris mengingat kondisi hubungannya dengan sang kekasih. Ia juga khawatir sore ini Mina menghindarinya dan tak datang latihan.
"chaeyoung.."
"hei"
"belum mulai latihannya?"
"belum, nunggu yang lain" ucap Chaeyoung lembut pada Irene.
Chaeyoung kembali menikmati percikan hujan yang mengenai wajahnya. Mencoba menenangkan hati agar tetap fokus pada ujian, bukan yang lain.
Sementara yang lain berkumpul. Chaeyoung menyiapkan materi yang harus dilakukan hari ini.
"ryujin, adegan empat ya.." kata Chaeyoung pada aktor utamanya
"siap!"
Kini semua aktor dan penari siap di balik panggung, kecuali Ryujin dan Irene yang sudah berada di atas panggung. Chaeyoung mengamati dari depan. Ia masih sedikit gelisah. Karena apa yang ia takutkan terjadi. Mina tidak datang.
"di saat kamu tau kalo gandari bukanlah perawan. kamu sakit hati, kecewa karena telah dibohongi. kamu merasa tertipu. pokoknya adegan ini dalem banget, tapi sayangnya.. kamu udah terlanjur jatuh cinta beneran sama gandari, jadi disitu titik dilemanya.." jelas Chaeyoung pada Ryujin. Tangannya bergerak memberi contoh.
"sorry, telat.."
Suara seorang gadis menyela kegiatan mereka. Mina datang dengan pakaian latihan meski sudah telat hampir setengah jam.
Chaeyoung menoleh, menatap Mina. Ia mencoba bersikap biasa seakan tak ada hal yang terjadi
Mina bersiap. Menaruh tas dan barang-barangnya. Dirasa ada suasana yang berbeda saat ini, ia memulai pembicaraan, "aku dipanggil kepala jurusan tadi, soalnya tahun ini tahun terakhir aku bisa lulus"
Yang lain hanya mengangguk, begitupula Chaeyoung. Ada sedikit ketidakpercayaan pada kalimat Mina. Tapi, ia mencoba menerimanya dan menganggap masalah mereka hanya angin lalu
"oke lanjut ya.."
Ryujin berakting dengan sangat baik. Chaeyoung benar-benar puas dengan kemampuan adik tingkatnya itu. Cara Ryujin membawakan karakter sang raja sudah seperti yang Chaeyoung harapkan. Ketika Ryujin berakting seolah menerima kesakitan yang dalam. Ia tampak tegar, namun meneteskan air mata. Betapa kecewanya dia dengan kenyataan bahwa istrinya bukanlah perawan seperti yang dipikirkan selama ini.
Di saat Chaeyoung merasa puas dengan para aktornya. Di situlah Mina merasa tersudut dengan adegan yang dipertontonkan. Di mana ketidakjujuran sang wanita membuat raja kecewa. Mina berpikir bahwa mungkin itu yang dirasakan Chaeyoung saat ini. Ketika Chaeyoung mencintainya dengan tulus, dan Mina tak sanggup jujur dari awal, akhirnya hanya kecewa yang mereka rasakan.
"min.. mina"
"eh? iya"
"giliran adegan mu"
Mustahil bagi Mina untuk fokus. Mendengar suara Chaeyoung saja dadanya berdebar hebat. Ia resah, juga rindu. Tak berani mengajak bicara pada sutradaranya itu.
--
Latihan hari ini cukup menguras tenaga. Chaeyoung mulai menyikapi proses dengan keras dan disiplin. Waktu sudah mepet, ia tidak mau mengambil risiko.
Semua aktor bersiap pulang setelah evaluasi. Dan tak seperti biasanya, Mina tak bersuara.
Tapi, keheningan itu berubah ketika Sana menyeletuk, "chaeng min? berantem? yaelaah romeo juliet tumben amat, haha"
KAMU SEDANG MEMBACA
Let It Blue (michaeng)
FanfictionSo, wrap me in plastic and make me shine. We can make a dollhouse, follow your design maaf, konten agak sensitif, genben Let's build a dog out of sticks and twine I can call you master, you can call me mine