Di atas motor revo nya. Chaeyoung mengendarai dengan kecepatan sedang
Pagi ini dia ada janji untuk menemui Mina. Cewek yang kemarin Sana ajukan untuk menjadi aktornya
Dia memarkirkan motornya di depan kantin gedung tari
Agak aneh rasanya. Meskipun satu kampus, dia tidak pernah sekalipun menginjakan kaki ke kantin yang berada di gedung tari
Karena selalu penuh dengan mahasiswa tari yang dari jarak 15 meter saja sudah tercium wanginya
Dia mencari kursi kosong di antara kerumunan cowok-cowok berwajah putih bersih bak porselin. Setelan kemeja dan celana rapi juga menambah rasa insecure pada diri Chaeyoung
Tapi, tidak. Chaeyoung tak pernah merasa insecure
Dirinya hanya menggunakan celana jeans yang sobek pada kedua bagian lutut, dan juga kaus hitam yang sudah dia gunting sendiri bagian kerahnya
"buk, es teh satu.." Chaeyoung memesan terlebih dahulu sebelum duduk
Dia memilih tempat yang agak jauh dari orang-orang. Supaya nanti bisa berbincang dengan lebih nyaman
Masih ada waktu sekitar 15 menit dari jam janjian. Chaeyoung hanya tak mau terlambat
Jika dia sudah berjanji, maka dia akan tepati
Cukup pagi memang untuk menyeruput es teh. Tapi memang pada dasarnya, dia tidak bisa sehari saja tanpa minum es
Beberapa menit setelahnya. Seorang perempuan yang mengenakan dress terusan selutut bermotif garis horizontal duduk di depan Chaeyoung
Pemuda yang sedang membaca buku itu teralihkan perhatiannya
Dia melirik ke arah gadis yang kini masih membuang muka melihat ke arah jalan
Chaeyoung yakin bahwa dia adalah Mina
Karena, gadis itu adalah orang yang Chaeyoung sukai dari beberapa bulan lalu
Pada saat pelaksanaan hari tari dunia. Chaeyoung bertugas sebagai liaison officer para penari 24 jam
Dan Mina adalah salah satu penarinya
Dia ingat benar bagaimana rupa Mina pada saat itu. Karena pada saat itu juga Chaeyoung memiliki rasa ketertarikan pada Mina
Tidak ingin munafik, tentu wajah yang pertama kali membuat Chaeyoung terpikat
Kulitnya putih bersih. Untuk ukuran perempuan juga Mina cukup tinggi. Dan Chaeyoung berani bersumpah, jika tahi lalat di wajah Mina membuatnya betah berlama-lama memandanginya, meski tanpa berbuat apa-apa
Kenyataan bahwa Mina sanggup melakukan tari selama 24 jam juga semakin menarik perhatian Chaeyoung waktu itu
Dia juga ingat. Cara Mina meminta bantuan begitu lembut dengan suara khas yang manis
Tapi sayang, Chaeyoung tak memiliki kesempatan lagi setelah acara itu selesai, namun tidak bisa dipungkiri. Perasaannya masih ada sampai sekarang
"Chaeyoung!" Mina berteriak, masih dengan posisi yang sama
Awalnya Chaeyoung kebingungan. Kenapa pula Mina berteriak, jika yang dipanggil ada di hadapannya. Tapi, sepertinya pemuda itu akhirnya sadar
"hai, aku chaeyoung.." tangan Chaeyoung terulur untuk menjabat tangan Mina
Sejenak gadis itu menoleh dan memandangi tangan nya saja, tapi tak lama kemudian membalas
"aku nggak tahu kalo kamu ini chaeyoung, makanya aku teriak aja, kalo ada yang namanya chaeyoung pasti nengok kan?" ujar Mina sembari melempar senyum manis
KAMU SEDANG MEMBACA
Let It Blue (michaeng)
FanfictionSo, wrap me in plastic and make me shine. We can make a dollhouse, follow your design maaf, konten agak sensitif, genben Let's build a dog out of sticks and twine I can call you master, you can call me mine