Peringatan Area 21+
Setelah berulang kali gagal menjalin sebuah hubungan, Xiao Zhan bersumpah tidak akan berpacaran lagi untuk selamanya. Namun suatu hari dia dibujuk oleh adik perempuannya untuk melakukan kencan buta.
Xiao Zhan terkejut ketika men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
---The Blind Date Mr Wang---
***
Zhan memarkir mobilnya tepat di akhir barisan mobil lain, sejauh mungkin dari pintu masuk restoran. Memastikan supaya tidak terhalang, putus Yibo, kalau-kalau dia memutuskan untuk kabur.
Yibo menyeringai, "Pikiran kita sama, sayang."
Yibo dan Zhao Yi Qin berdiri menyambut kedatangan Zhan dan Dilraba.
Yibo mengamati Dilraba yang terlihat cantik dengan mengenakan gaun biru ketat dengan tali bahu tipis. Venus kecil untuk Zhao Yi Qin, pikir Yibo tersenyum atas pilihan temannya.
Lalu tatapan matanya tertuju kepada pria yang luar biasa manis di sebelah Dilraba. Mengamati rambut messi nya, tipe rambut yang akan terlihat seksi di atas bantal, di belai pun pastinya terasa lembut. Tiba-tiba Yibo merasa jari-jarinya tergelitik oleh godaan ingin menyentuhnya.
Yibo segera mengepalkan tangan untuk menghapus perasaan itu. "Jangan sampai pria manis ini mempengaruhimu, Yibo," batin Yibo.
"Dia mungkin sangatlah indah, tetapi dia tetaplah seorang pria!" tegas Yibo pada dirinya sendiri.
Saat Zhan semakin mendekat, perhatian Yibo terpusat hanya kepadanya. "Zhao Yi Qin tidak berbohong, dia juga tidak melebih-lebihkan. Xiao Zhan memang pria yang sangat mempesona. Wajah erotisnya seolah bersinar dengan janji sensual, ditambah lekuk tubuh rampingnya yang seolah mengundangmu ingin menyentuhnya."
Gelitik di ujung jarinya kini berpindah ke bawah tubuhnya hingga membuat Yibo kesal karena tidak bisa berbuat apa-apa untuk melenyapkannya. Dia berusaha menyingkirkannya, namun sia-sia belaka. Pemandangan keseluruhan Zhan sudah cukup untuk menghilangkan keteguhan hati Yibo.
Tubuh Zhan bergerak dengan anggun dan menggairahkan, "Shit, ini tidak adil, kenapa dia begitu sempurna." Mata Yibo menyapu seluruh tubuh Zhan, pria ini jangkung ... cukup jangkung, entah bagaimana hal itu tiba-tiba terlihat erotis di mata Yibo, membayangkan bagaimana kaki itu melingkari tubuhnya saat bercinta dengan panas di atas ranjangnya.
Pandangan Yibo berpindah ke wajah manis ketika Zhan semakin mendekat. Bibir mungil dan sensual dilengkapi dengan mole seksi di bawahnya, hidung mancung dan lurus, mata kucing, pikir Yibo. Tetapi sorot mata itu tidak mencerminkan kucing peliharaan yang jinak, namun bagai macan kumbang yang sangat berbahaya, yang mampu menerkam dirinya.
Yibo tidak tahu mengapa, dia tertarik dengan bayangan saat Zhan menerkamnya lantas bergerak erotis di atas tubuhnya. Tiba-tiba dia merasakan naluri primitif bergetar di dalam dirinya. Keinginan untuk merengkuh tubuh ramping itu dan menghujam lubang hangatnya berkali-kali sampai membuat pria manis ini kelelahan.
.
"Sempurna! Pria tampan kelas satu," pikir Zhan ketika melihat teman Zhao Yi Qin. Jangkung, berkulit bak porselen, dan tampan dengan tubuh menonjolkan kemaskulinanya. Sementara celana hitam ketat dan kemeja putih dengan kancing rendah menonjolkan dada bidangnya. "Sangat seksi, tetapi juga berego besar."
