Chapter 7

86 15 0
                                    

"Gomawo oppa-deul." ucapku sesaat setelah turun dari mobil sedan putih itu.

"Yoi, selamat bekerja Wendy-ssi." jawab Baekhyun. Lelaki disebelahnya hanya melirikku dan tersenyum tipis. Mereka lalu pergi menjauh dari tempat syutingku.

Aku terlambat. Yah, sekitar 30 menitan lah. Untungnya mereka semua tahu tragedi apa yang terjadi padaku kemarin malam. Meski Irene tetap menelponku berkali-kali saat tadi di perjalanan, dia mengkhawatirkanku. Aku masuk ke area syuting, ini adalah syuting iklan sebuah produk minuman terkenal di korea. Kenapa syutingnya di busan? Karena disini cuacanya sedang panas terik, cocok dengan tema iklan kali ini.
Kak seoyoung mendekatiku sambil berkacak pinggang. Ia menatapku sebentar lalu memelukku, aku kebingungan.

"Kamu gak papa?" tanyanya sambil tetap memelukku, aku hanya menggeleng. "Aku khawatir banget, habis pemotretan kemarin wajah kamu pucet pasi."lanjutnya kemudian melepaskan pelukannya dariku lalu ia menggandeng tanganku, membawaku ke sebuah ruangan.
"Udah makan?"

"Belum, hehe." perutku memang sudah keroncongan sejak dari tadi.

"YYYAAA! Kenapa?cepet makan dulu sana!" ujarnya. "Udah duduk aja disini, ganti baju dulu deh, aku bawaain sandwich buat kamu." ujarnya lagi, aku hanya menurut.

Kak seoyoung sudah seperti kakakku sendiri, kami kenal sejak aku debut sebagai model. Tak tahu kenapa, setiap ada job, ia selalu menjadi makeup artist ku, pernah suatu saat ia jatuh sakit dan seseorang menggantikannya, hasil makeup nya tidak sesuai dengan wajah western ku, sangat tidak cocok. Jadinya aku meminta manager untuk memetapkannya sebagai makeup artist pribadiku.

 Jadinya aku meminta manager untuk memetapkannya sebagai makeup artist pribadiku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu dia, seoyoung eonnie.

Aku mengganti pakaianku dengan yang sudah ditentukan. Selesai mengganti baju, terlihat sebuah sandwich tebal di atas meja rias.

"Sini! Makan sambil make up aja,  lipstick nya belakangan. Udah telat banget nih, harus cepet-cepet." suruhnya, aku duduk dan mengambil sandwich itu lalu memakannya. Makanan saat lapar emang yang paling lezat sedunia.

"Eonnie, maaf ya, udah bikin khawatir, trus sekarang eonnie harus buru-buru kerjanya gara-gara aku." kataku selembut mungkin padanya. Ia yang sedang fokus dengan rambutku kemudian berdecak.

"Kaya sama siapa aja, udah gak papa. Udah biasa ngadepin kamu." jawabnya.

"Wendyyyy!" teriak seseorang. Mereka Irene, Seulgi, Joy dan Yeri.

"Eonnie gak papa?" tanya Yeri.

"Yang sabar ya, eonnie." ujar Joy.

"Yyyaa Wendy! Lo gak bales chat gue, gila gue khawatir parah." ini Seulgi.

"Kemaren kenapa sih?"

"Iya, ada apaan?"

"Sampe telat kaya gini loh."

"Untung kita bisa pemotretan grup dulu."

"Iya, kalo nggak, wah parah sih."

"Stop it guys! Gue bingung mau jawab yang mana." hening. "Gue baik-baik aja, soal kemaren, lain kali aja gue ceritanya, gak mood, dan seulgi maaf gue males buka hp." jawabku datar. Mereka menatap satu sama lain lalu menyerbu ku, mereka memelukku erat.

From meet you ; to miss you ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang