Kenapa lo baik? : chapter 11

75 17 1
                                    

Suasana malam yang dingin membuat dua insan ini mengigil, namun jujur, dihati keduanya tetap hangat. Mereka adalah Chanyeol dan Wendy, keduanya sedang berjalan menaiki anak tangga menuju Namsan Tower. Beberapa waktu yang lalu mereka baru selesai makan di bawah dan memutuskan untuk pergi ke puncak, melihat indahnya kota dimalam hari.
Waktu menunjukkan pukul 12 malam, maka tak salah jika udara di sekitar mereka memang sangat dingin.

"Dingin?" tanya Chanyeol. Wendy yang sedang memeluk tubuhnya sendiri menoleh dan tersenyum.

"dingin sih, tapi biasa aja." jawabnya santai.

"mau pulang aja? Makin pagi makin dingin loh."

"tanggung ah, udah sampe sini masa pulang gitu aja?" ujar gadis itu.

"mau pake jaket gue?" Chanyeol membuka jaketnya namun gadis itu menahannya.

"eh, gausah, lo cuma pake kemeja tipis gitu, nanti masuk angin. Gapapa, gue kan pake sweater."

"yaudah sini tangan lo!"

"buat apaan?"

"sini aja sih, apa susahnya?" Chanyeol menggenggam tangan Wendy dan memasukkannya kedalam saku jaketnya. Gadis itu terkekeh. "apaan lo ketawa? Ayo jalan lagi!" Chanyeol menaiki anak tangga itu lagi.

"Yeol sadar gak, kita itu baru ketemu 4 kali loh. Tapi rasanya udah kaya temenan bertahun-tahun." gadis itu tersenyum, sedangkan Chanyeol terus berjalan. "lo juga kalo ngomong irit banget, tapi kadang lo perhatian banget sama gue. Lo lakuin hal kaya gini sama semua cewe?" tanya nya.

"terpaksa, lo kan yang ngajak gue, kalo lo mati kedinginan gimana? Yang repot gue juga. "

"sembarangan!"

chanyeol terkekeh, "ya, mungkin, semenjak ibu gue meninggal, ngeliat cewe kesakitan bikin gue sakit juga, gue jadi inget sama ibu." jawab lelaki itu sambil tetap menatap kedepan.

"kalo cewe lain diginiin pasti langsung baper." perkataan itu membuat Chanyeol menoleh namun tetap berjalan.

"kalo lo ngga?"

"ngga, gatau belum, lo emang baik banget sama gue, tapi gue tau lo gaada perasaan apapun sama gue, ketemu aja baru beberapa kali, lo juga jutek banget."

"sok tau lo."

"emang lo ada perasaan sama gue?" tanyanya polos.

"gatau."

"dih, gajelas lo."

"gue gak pernah suka sama seseorang masalahnya." jelasnya.

"lah terus cewe lo gimana? Gila lo!"

"cewe gue? Siapa?"

"cewe yang waktu itu sama lo, di kedai."

"oh, Rose? Dia temen gue, papa nya sama ayah gue temenan dari dulu, makanya kita akrab banget karena dari kecil sering main. Dulu gue introvert, tapi tu anak nyosor mulu, jadinya kita temenan deh." Wendy membulatkan mulutnya.

"sekarang juga masih introvert deh."celetuk gadis itu.

"emang, tapi dulu gue gak punya temen sama sekali, bahkan sekarang gue punya temen pun, mereka duluan yang nyosor sama gue."
Tak terasa mereka sudah sampai di puncak, tak ada siapapun selain mereka. Gadis itu melepaskan genggamanya dan berlari.

"wahh, bagus banget view nya!!" teriaknya excited. Ia kemudian mengeluarkan ponselnya dan memotret.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
From meet you ; to miss you ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang