Chapter 28 : meet u again

78 14 5
                                    

Wendy pov.

"dia ngelamar lo?" jeritnya histeris membuat orang-orang disekitar kami menoleh. Dia Baekhyun oppa, seperti biasa aku selalu bercerita padanya, entah sejak kapan kami menjadi sangat dekat seperti ini.

"berisik bege!" kami sedang berada disebuah Café dekat tempat latihanku.

"anjir cepet banget, trus lo jawab apa?"

"itu bukan ngelamar, cuma apa ya namanya, umm." aku berpikir sebentar.

"latihan?" ia lantas tertawa.

"bukan."

"ohh, mungkin mastiin lo nerima dia atau ngga kali ya? Kaya gladi." aku memutar bola mataku malas.

"terserah lo aja deh."

"trus lo jawab apa?"

Sebuah notifikasi mengalihkan fokusku.

Chanyeol

Chanyeol :

Beberapa hari kedepan gue banyak banget kerjaan, kita ketemu lagi nanti pas konser lo aja ya. :)

10:07 p.m

Me :

Oke👍

10:08 p.m

"siapa tuh? Chanyeol?"

"iya."

"apaan katanya?"

"dih kepo lu!"

"yaudah, gue mau balik." ia beranjak dari duduknya.

"ngambek nih ceritanya?"

"kagak, gue emang harus pergi bro, sorry sibuk gue orangnya." dengan tampang lawaknya ia memakai kacamata hitam lalu mengelus pucuk rambutnya.

Ku pasang wajah sebalku, ah jika ia bukan temanku, rasa ingin menggetoknya dengan gayung nenek gayung sepertinya akan terlaksana. "najis lo kaya tukang pijit."

"gapapa, yang penting kece. Lo pulangnya kapan?"

"gatau."

"yaudin, w duluan bebs." ia mengedipkan sebelah matanya dan bergegas pergi.

"ihh, merinding gue." sebuah notifikasi kembali muncul.

BBH

BBH :

coklat gw ketinggalan neng,
Mkn aj, males bgt hrs turun lagi.

10:11 p.m

Aku melihat keluar jendela, tampak mobil hitamnya itu perlahan menjauh, senyum tipis terukir diwajahku, agak geli membayangkan keanehan manusia satu itu, tapi juga menyenangkan. Ku ambil sebatang coklat itu dan memasukkannya pada tas selempangku. Teringat tentang jadwal latihanku yang belum selesai, akupun segera pergi dari Café itu.


"ketemu nya nanti ya?" monologku sambil menendang krikil. "ya bagus dong harusnya, biar gue fokus." aku mendongkak, menatap bulan yang hampir sepenuhnya hilang. "kesel banget, suasananya kok buruk gini sih?" aku berlari kecil menuju aula tempatku berlatih.

Bingung rasanya ketika mengingat perkataannya tadi siang, apa dia sungguh menginginkan aku untuk menjadi pendamping hidupnya nanti? 'Ah Park Chanyeol bego! Bahkan gak perlu ditanyain juga lo udah tau jawabannya. Kan gua malu anjir.' batinku.

From meet you ; to miss you ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang