A Day with Mom

84 16 5
                                    




Seusai pertemuan kemarin Kuroneko benar benar pulang bersama Mommynya. Entah mungkin karena diiming iming Whiskas atau mungkin ingin berguru dengan Mommynya agar bisa tampak lebih bahenol, ia kini tinggal bersama Mommynya. Awalnya semua tampak biasa saja. Mommy yang tampak begitu menyayanginya, dibelikkan Whiskas segudang, baju, makan dan aaah ! sudahlah ! kurang apa lagi sih ! begitu pikir Kuroneko.

Kurang duit say

Toh tinggal disini enak pikir Kuroneko. Gak ada lagi suara barang pecah atau teriakan bapaknya dipagi hari. Gak ada lagi omelan sepanjang hari, pokoknya unch lah ! Emaknya saikou ! eh sorry Mommy maksudnya.

Namun akhir akhir ini Kuroneko sedikit merasa diperlakukan seperti babu... atau Cuma perasaannya saja ?

" Sayang tolong ambilkan tas Mommy "

" Sayang tolong pijitkan Mommy "

" Sayang tolong sapu teras dong "

" Sayang tolong mandiin Mom—EH ENGGAK ENGGAK GAIS ! GAK SEPARAH ITU !!

Seperti hari ini juga, " Sayang Mommy mau jalan jalan dulu, kamu jaga rumah ya. Jangan lupa kunci pintu, bersihin loteng ya sayang. Nanti Mommy pulang bawaiin banyak baju baru buat kamu yah ! " pamit Saera sambil mencium kening Kuroneko. Kuroneko hanya tersenyum kikuk lalu melambaikan tangan sambil berucap " Iya, be carefull Mommy " dan Mommynya melenggang sambil melambaikan tangan.

Setelah mobil Mommynya menghilang dibalik pagar Kuroneko menghela nafas. ' Heeeuuhh... bersih bersih lagi.. tapi gapapa ! Mommy kan sayang Kuroneko !! Mommy juga janji bakal beliin Kuroneko baju kan nanti, makanya ayo semangat ! " batin Kuroneko sambil mengambil alat kebersihan menuju loteng.

Melewati lorong menuju loteng Kuroneko mendengar suara para laki-laki yang sedang bergosip ria.

" Anak yang Nyonya bawa itu manis juga "

" Kau benar ! kulitnya tampak begitu halus. Tampaknya Sang ayah menjaganya dengan begitu baik ! "

" Rasanya aku ingin mencicipinya sedikit "

" Jangan macam macam, kudengar dia akan dilelang dengan harga tinggi. Kalau sampai dia lecet, Nyonya bisa marah besar. Bisa bisa kepalamu dipenggal nanti ! "

" Sayang sekali dia juga akan berakhir seperti anak anak lainnya "

' Wah ! mengerikan juga ! siapa Nyonya yang mereka maksud ? omong omong anak mana yang dibawa Nyonya yang dimaksud ? rasanya disini tidak ada anak anak. Apakah Kuroneko harus bertanya pada mereka ? sepertinya tidak, lupakan saja sebaiknya Kuroneko segera membersihkan loteng ! ' batin Kuroneko

Untung gak masuk kamu nak ! bisa jadi kucing garong beneran kamu nanti !

Setelah 2 jam kemudian

" Hhhh... ! capek sekali ! kenapa lotengnya luas sekali sih !? bikin capek aja heuh !! " sungut Kuroneko sambil turun dari loteng

" Psst lihat anak itu ! " terdengar bisikkan dari sudut lorong sepertinya ada sedang mengintip Kuroneko. " Astaga lihat dia berkeringat, menggoda sekali " ucap salah satunya. Kuroneko penasaran, lalu mendekat ke arah mereka. " Astaga ! dia mendekat. Atur ekspresimu ! " ucap yang lainnya memperingatkan. Sesampainya Kuroneko dihadapan mereka, " Halo Onii-chan tachi ! sedang mengintip siapa ? " tanya Kuroneko sambil melihat ke arah tempat ia berdiri tadi.

" Aah tidak Nona kami hanya berjaga jaga agak Nona tidak terluka. Tapi kami tidak berani berdiri terlalu dekat dengan Nona " ucap salah satu lelaki tersebut. " Ooh.. tak usah khawatir ! Kuroneko tidak menggigit kok !! hehe " ucap Kuroneko masih tidak menyadari bahaya yang mengitari sekitarnya. " O-Ooh be-begitukah ? Umm bo-bolehkah kami menyentuk pipi Nona ? " tanya mereka. " Tentu ! Onii-chan juga suka mencubit pipi Kuroneko kok ! hehe " ucap Kuroneko polos

" Be-begitukah ? baiklah ! " ucap lelaki itu lalu mereka bergantian menoel pipi Kuroneko. Lalu terus terusan melihat tangan mereka seperti telah memegang Emas. " Hehe kalau begitu Kuroneko pergi dulu ya ! Kuroneko mau mandi ! " ucap Kuroneko sambil melenggang. Mendengar kata mandi para lelaki itu langsung seperti banteng yang melihat warna merah, " Nona ! apa mau kami man—hmmpfh "

" Umm ? " Kuroneko berbalik dengan wajah bingung, tampak ada salah satu laki laki yang dibekap sedangkan yang lein mengibas ngibaskan tangan mereka seakan mengatakan ' tak apa Nona, pergi saja '

Maka Kuroneko melanjutkan perjalanannya mencari kitab—maksud saya menuju kamarnya !

Setelah Kuroneko tak tampak di persimpangan lorong, barulah lelaki yang dibekap itu dilepaskan lalu kepalanya dijitak oleh teman temannya " Jangan berlebihan bodoh ! " ucap lelaki yang membekap tadi. " Ma-Maaf habis dia manis sekali, aku tak tahan " ucap loelaki itu membela diri. " Kendalikan dirimu ! " ucap yang lainnya lalu mereka kembali bekerja.

Di belakang mereka sebenarnya ada yang diam diam menguping pembicaraan mereka sejak awal.

Ketika Saera pulang

" Sayaaang !! Mommy pulang !! " panggil Saera

Lalu tampak Kuroneko berlarian turun dari tangga, " Mommy !!!! " panggil Kuroneko sambil melompat ke pelukkan Saera. " Sayaaang ! itu hadiahnya ada di kursi, Mommy mau mandi dulu ya. Loteng udah dibershiin kan ? " tanya Saera. " Udah Mommy " jawab Kuroneko sambil melihat lihat kantong belanjaan mencari hadiah yang dijanjikan. Setelah menemukannya, ia membukanya dan menemukan 2 dress. Motifnya terlalu simpel menurut Kuroneko, bukan selera Kuroneko sekali tapi karena ini pemberian Mommynya maka akan dia simpan baik baik.

Lalu Kuroneko membawa dress yang diberikan oleh Mommynya menuju kamar. Setelah menyimpannya dengan apik dilemari, ia mendengar suara ketukkan pintu dan suara seorang lelaki menyahut dari depan.

" Nona muda ? "

Gaiss ada saran cerita atau film kayak Mo Dao Zu Shi atau The Untamed gak ?

Unpredictable - BTS (father) Utaite (Child)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang