Past (2)

29 4 15
                                    

Balik guys !! Kukira pembacanya bakal berkurang, ternyata masih ada yang mau masukin book ini ke daftar bacaannya wkwk

Emang seru ya ? Rasanya kek amburadul deh



5 bulan sudah terlewati. Di tempat Chu Wanning sendiri, Song Ji Yang masih betah dalam alam mimpinya. Keadaan tubuhnya sudah membaik, namun Ji Yang masih tidak mau bangun.

Mungkin kah disana ia bertemu dengan Hao Xuan ? Hmm bisa jadi

Chu Wanning yang tengah mengurus kebun di rumah Mei Han Xue bersaudara, tengah sibuk memotong beberapa rumput yang mengganggu.

" Wanning Gege !! "

" Hmm ? " Wanning menoleh

Sambil menggendong kucing gemuknya Cai Bao. Xue Meng berlari mendekat dengan sekantung kue kering.

" Lihat ! " Ucap Xue Meng sambil menyodorkan kantung itu didepan wajah Wanning dengan bangga

Wanning melihat kue buatan Xue Meng dan mencicip satu. Setelah beberapa gigitan Wanning mengernyit beberapa saat.

" Masih terlalu keras dan sepertinya terlalu banyak gula " komentarnya

Xue Meng yang mendengar itu menunduk lesu " Oh..benarkah ? Terima kasih atas penilaiannya Gege. Akan aku perbaiki "

Melihat Xue Meng yang menjadi lesu. Wanning menjadi tidak tega, jadi ia kembali berkata " Hanya bagian itu yang kurang, untuk selebihnya sudah bagus. Hanya perlu belajar lebih banyak lagi "

Mendengar itu Xue Meng menjadi kembali bersemangat

" Benarkah !? "

" Hm "

" Terima kasih Gege !! " Lalu Xue Meng kembali berlari ke dalam. Sepertinya ia akan memberikannya pada Mei Han Xue (adik). Mungkin berniat meracuninya, entahlah. Hanya Xue Meng dan Tuhan yang tau.


" Tuan Chu " panggil Mei Han Xue (kakak)

" Ya ? " Chu Wanning menenteng alat siram, bersiap untuk menyimpannya

" Mari kita bicarakan sambil jalan saja " ucap Mei Han Xue (kakak)

" Baik " Lalu mereka berjalan beriringan

" Adikku bilang ia ingin mengundang kami untuk makan malam di rumahnya "

" Lalu ? "

" Aku ingin bertanya, apakah Tuan Chu ingin ikut ? " Tanya Mei Han Xue (kakak)

" Kalau ini adalah perkumpulan khusus untuk keluarga maka sebaiknya aku tidak ikut " ucap Wanning

" Ini bukan pertemuan khusus. Hanya undangan makan malam. Aku juga sudah bertanya apakah aku boleh membawa kenalanku dan adikku berkata tak masalah " jelas Mei Han Xue (kakak)

Wanning berpikir sejenak, lalu menjawab " kalau kau tidak keberatan maka tak apa "

Mei Han Xue (kakak) yang mendengar itu berkata " aku tak keberatan, lagipula Xue Meng sangat ingin mengenalkan mu pada Ayah dan Ibu "

Wanning lalu mengangguk

" Omong omong, kenapa kalian tinggal terpisah ? "

Mei Han Xue (kakak) yang mendengar itu menoleh, lalu menjawab " Itu karena dulu aku dan si bodoh itu pernah terpisah dari orang tua kami. Untungnya kami ditemukan oleh seorang Paman baik yang mau menampung kami. Ia memiliki sebuah toko alat musik dan sebuah tempat pameran seni.

" Ia mengajari kami banyak hal, kami juga membantunya untuk mengembangkan tokonya hingga sukses. Ketika Paman jatuh sakit, ia mewarisi semua warisannya pada kami. Karena ia tak punya kerabat lainnya dan sudah menganggap kami sebagai Anaknya "

Unpredictable - BTS (father) Utaite (Child)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang